FITK UIN Jakarta Gelar Yudisium ke-137, 393 Lulusan Raih Predikat Cumlaude
FITK UIN Jakarta Gelar Yudisium ke-137, 393 Lulusan Raih Predikat Cumlaude
Auditorium Harun Nasution, BERITA FITK Online— Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menggelar Yudisium ke-137 untuk program Sarjana dan Magister pada Kamis (14/8/2025) bertempat di Auditorium Harun Nasution UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Acara ini mengusung tema “Inovasi Digital dan Etika Islam: Membangun Peradaban Berkelanjutan di Era Revolusi Industri 5.0” dan diikuti oleh 590 lulusan, di mana 393 di antaranya berhasil meraih predikat cumlaude.
Prosesi yudisium dimulai dengan pembukaan acara oleh pembawa acara, dilanjutkan pembacaan doa yang dipimpin oleh Dr. Dindin Moh. Saepudin. Dalam doa tersebut, Dr. Dindin memanjatkan rasa syukur atas nikmat iman, ilmu, kesehatan, dan kesempatan sehingga seluruh peserta dapat hadir dalam keadaan baik. Ia juga mendoakan para pimpinan, dosen, dan tenaga kependidikan FITK agar ilmu yang mereka ajarkan menjadi amal jariyah yang terus mengalir.
Sambutan utama disampaikan oleh Dekan FITK, Prof. Siti Nurul Azkiah, M.Sc., Ph.D., yang mengungkapkan rasa bangga atas pencapaian para lulusan. Beliau menegaskan bahwa meskipun banyak yang meraih predikat cumlaude, nilai akademik bukanlah satu-satunya indikator kesuksesan. “Masih banyak faktor lain di luar sana yang menjadi bukti kesuksesan. Di abad ke-21 ini, banyak keterampilan yang harus dimiliki. Nilai itu penting, tapi bukan segalanya,” ujarnya.
Prof. Siti Nurul Azkiah juga mengingatkan bahwa gelar yang diraih adalah amanah yang harus dijaga dengan integritas dan kontribusi nyata di masyarakat. Ia menekankan bahwa Revolusi Industri 5.0 bukan hanya tentang otomatisasi dan kecerdasan buatan, tetapi juga bagaimana teknologi bersinergi dengan nilai-nilai kemanusiaan dan etika Islam. “Teknologi hanyalah alat, akhlak-lah yang menjadi pengendali,” tambahnya.
Lebih lanjut, beliau berpesan kepada para alumni untuk menjadi agen perubahan di dunia pendidikan dan masyarakat luas, membawa manfaat tidak hanya bagi diri sendiri, tetapi juga bagi bangsa, agama, dan kemanusiaan. “Bawalah nama baik almamater, jadilah inspirasi bagi generasi berikutnya, dan teruslah berkarya untuk kemajuan pendidikan di Indonesia,” pesannya.
Acara yudisium ini juga menjadi momen penghormatan kepada orang tua yang telah mendukung penuh perjalanan pendidikan para lulusan. Selain itu, hadirin turut mendoakan salah satu peserta Yudisium dari Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Nurhasanah, yang saat ini sedang dalam kondisi kritis, serta Wakil Dekan Bidang Akademik FITK yang tengah menjalani perawatan pasca kecelakaan.
Kinanti Adlina Putri, mahasiswi Prodi PGMI yang mewakili peserta yudisium menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada para Dosen, Guru Besar, Staf FITK. Lebih lanjut, Adlina mengatakan bahwa kelulusan ini bukan akhir dari sebuah perjuangan, jutru merupakan proses awal dari perjalanan hidup kita ke depan.
Dengan berakhirnya prosesi yudisium ini, para lulusan resmi menjadi bagian dari keluarga besar alumni FITK UIN Jakarta. Diharapkan, mereka dapat menjadi pendidik, peneliti, penggiat pendidikan, atau profesional di bidang lain yang membawa perubahan positif dan berkelanjutan, sesuai dengan cita-cita Indonesia Emas 2045. (AM)
Foto dokumentasi: