Prodi PIAUD UIN Jakarta dan Kids Biennale Selenggarakan Gelar Wicara: Bermain dan Berkarya Tanpa Takut: Seni sebagai Ruang Aman Anak
BERITA FITK Online- Jakarta, 02 Mei 2025 – Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional dan mendukung pemajuan kebudayaan di kalangan anak usia dini, diselenggarakan kegiatan Gelar Wicara bertajuk “Bermain dan Berkarya Tanpa Takut: Seni sebagai Ruang Aman Anak”. Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, Dana Indonesiana, LPDP, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Universitas Trilogi Jakarta, serta Kids Biennale Indonesia. Acara dilaksanakan secara daring melalui platform Zoom pada hari Jumat, 02 Mei 2025, pukul 13.30 hingga 14.30 WIB.
Dalam sambutannya, Dewi Salistina, M.A., selaku Ketua Program Studi PIAUD UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, menyampaikan apresiasi terhadap penyelenggaraan kegiatan ini yang sejalan dengan visi pendidikan anak usia dini yang inklusif dan humanis. “Seni dapat menjadi medium yang membebaskan, membangun rasa aman, dan memperkuat karakter anak sejak usia dini. Kita perlu terus memperjuangkan ruang-ruang kreatif yang berpihak pada anak,” ujarnya.
Sambutan kedua disampaikan oleh Gie Sanjaya, Kurator dan Ketua Yayasan Kids Biennale Indonesia, yang menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menciptakan ruang aman berbasis seni bagi anak-anak. Ia menyatakan bahwa seni adalah sarana universal yang memungkinkan anak untuk mengeksplorasi identitas dan emosinya secara bebas dan terlindungi.
Acara ini menghadirkan dua narasumber utama, yaitu Prof. Maila D. H. Rahiem, Ph.D. (Guru Besar PAUD dan Kesejahteraan Sosial, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta) dan Kak Cahyo (Dosen PG-PAUD Universitas Trilogi Jakarta, pegiat literasi dan Duta Baca Jakarta Pusat). Keduanya berbagi perspektif tentang bagaimana pendekatan berbasis seni dapat menjadi alat edukatif sekaligus terapeutik bagi anak-anak, terutama dalam membangun keberanian untuk berekspresi tanpa takut dinilai atau disalahkan.
Acara dipandu oleh Bunga Nadia, perwakilan dari Program Kids Biennale Indonesia 2025, yang memastikan jalannya diskusi berlangsung hangat, interaktif, dan penuh inspirasi. Peserta yang hadir berasal dari berbagai latar belakang, termasuk pendidik, orang tua, mahasiswa, dan aktivis anak.
Melalui kegiatan ini, para penyelenggara berharap akan tumbuh kesadaran yang lebih luas mengenai pentingnya ruang aman berbasis seni untuk anak. Gelar Wicara ini diharapkan menjadi titik awal untuk mendorong terciptanya kebijakan, program, dan praktik yang mendukung tumbuh kembang anak secara utuh, kreatif, dan merdeka.