Gedung FITK, BERITA FITK Online– Jakarta, 5 September 2023, Program Magister Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sukses menggelar PBAK bagi mahasiswa baru mereka. Kegiatan yang diselenggarakan secara daring melalui Zoom Cloud Meeting pada hari Selasa, 29 Agustus 2023. Kegiatanmenghadirkan narasumber-narasumber terkemuka untuk membahas isu-isu penting terkait moderasi beragama, pengenalan budaya kampus, dan integrasi keislaman serta keilmuan.
Pada sesi pertama, Dr. Erba Rozalina Yulianti, M.Ag., memberikan penjelasan yang komprehensif tentang Pedoman Perkuliahan dan Thesis di lingkungan Program Magister Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Dr. Erba Rozalina menggarisbawahi pentingnya pemahaman tentang struktur perkuliahan, prosedur pendaftaran mata kuliah, serta metode penilaian yang diterapkan dalam program. Selain itu, beliau juga menjelaskan struktur organisasi di Program Magister Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan serta menekankan pentingnya pemilihan topik tesis yang sesuai, penyusunan proposal tesis yang solid, dan pengembangan materi tesis yang komprehensif.
Sesi kedua menghadirkan Dr. Arif Zamhari, yang membahas konsep moderasi beragama dalam pandangan pemerintah dan Islam. Dr. Arif Zamhari menyoroti pentingnya menjaga keseimbangan dalam pandangan agama dan menghindari ekstremisme. Beliau memberikan contoh konkret tentang bagaimana sikap moderat dalam akidah merupakan sikap yang tetap teguh pada prinsip-prinsip keyakinan tanpa mengabaikan toleransi dan kerukunan dengan umat beragama lain.
Sesi terakhir dibawakan oleh Dr. H. Muhbib, M.Ag., yang mengulas moderasi beragama dalam konteks integrasi keislaman dan keilmuan. Dr. H. Muhbib menjelaskan bahwa moderasi tidak hanya terbatas pada aspek agama, tetapi juga relevan dalam berbagai aspek kehidupan. Ia menggambarkan bahwa moderasi adalah sikap yang adil dan seimbang, tanpa berlebihan pada salah satu kutub ekstrem. Dr. H. Muhbib juga menguraikan berbagai indikator moderasi beragama yang mencakup komitmen terhadap kebangsaan, toleransi terhadap perbedaan, penolakan terhadap kekerasan, dan penghargaan terhadap tradisi lokal.
Dalam kegiatan PBAK ini, peserta mendapat pemahaman yang mendalam tentang pentingnya moderasi beragama dalam kehidupan sehari-hari. Mereka juga menyadari bahwa moderasi beragama bukan hanya konsep, melainkan harus menjadi bagian integral dari cara menjalani kehidupan. Integrasi antara keislaman dan keilmuan menjadi landasan yang kokoh untuk membentuk generasi yang mampu menjaga keseimbangan, menghargai perbedaan, dan membangun keharmonisan dalam masyarakat yang semakin kompleks. Semoga pemahaman dan pandangan yang diperoleh dari seminar ini dapat menjadi pondasi yang kuat dalam perjalanan para mahasiswa dalam menjalani kehidupan dengan sikap yang moderat, bijak, dan penuh hikmah. (Mujammilatul Halimah)