Gedung FITK, BERITA FITK Online– Syukuran pelepasan mahasiswa Prodi MPAI wisudawan ke-129 mengingatkan awal mula perkuliahan yaitu dengan kisah perjalanan yang sangat panjang penuh suka dan duka cita, banyak tangis yang memecahkan ditengah perjalanan demi menyelesaikan pendidikan. Syukuran pelepasan mahasiswa Prodi MPAI wisudawan ke-129 dihadiri oleh dosen pembimbing, bertujuan untuk mempererat ikatan antara dosen-dosen dan mahasiswa/i. Wisudawan ke-129 terdapat 9 orang yaitu pada angkatan 2020 berjumlah 4 orang dan angkatan 2021 berjumlah 5 orang. Pada Angkatan 2021 terdapat 10 orang yang selesai tepat waktu dan mendaftar menjadi wisudawan angkatan sebelumnya. Mahasiswa/i disambut dengan baik begitu juga dilepas dengan baik oleh Prodi MPAI. (Kaprodi Dr. Erba Rozalina, M.Ag)

Tiga point penting yaitu : Pertama, ketika mahasiswa/i mendaftar serta mengikuti rangkaian ujian penerimaan camaba Magister PAI maka yang telah memenuhi kriteria menjadi mahasiswa/i MPAI sampai mendapatkan amanah gelar sebagai seorang Magister PAI. Kedua, sekarang zamannya teknologi, maka ketika teknologi bermasalah akan menghambat segala sesuatu tersebut sehingga pada saat informasi penerimaan camaba tahun 2023 menurun dibandingkan tahun lalu. Ketiga, jika ingin menjadi apa, maka lihatlah sekarang belajar apa, dan seserius apakah terhadap sesuatu tersebut. Silaturrahim dijalin atau membangun network, sejauh mana belajarnya dan fokusnya sampai mana. Ketika sudah lulus, bukan berarti kewajiban menuntut ilmu berhenti. Mencari ilmu itu sepanjang hayat. (Kaprodi Dr. Abdul Ghofur, TA 2020-2023).

Emilda, M.Pd, mewakili dari para wisudawan ke-129 mengucapkan benyak terimakasih sebesar-besarnya pada Ibu dan Bapak semuanya atas dorongan dan dukungan yang telah diberikan kepada kami semua. Jika bukan dari dukungan dan dorongan para dosen pembimbing dan prodi, kami bukanlah siapa-siapa yang tidak mampu untuk meneruskan pendidikan selama ini. Pengorbanan menyelesaikan tesis tak luput dari dukungan-dukungan orang yang kita sayangi, baik keluarga, kekasih, orang tua dengan diiringi memperbanyak do’a. hal paling utama yaitu adanya support dari prodi dan dosen pembimbing yang siap sedia bahkan mengorbankan waktu luangnya dengan membimbing penuh kesabaran dan ketulusan. Do’akan kami agar ilmu yang didapati bermanfaat untuk agama, bangsa dan Negara. Kami

Bagaimana menata langkah pasca studi MPAI? Terdapat beberapa point penting, antara lain: Pertama, pendidikan diibaratkan seperti kepompong, mengumpulkan energi, kekuatan melalui perjuangan berat untuk keluar dan terbang menjadi kupu-kupu yang indah. Hakikat kuliah seperti kepompong yaitu terdapat ulat didalam kepompong, biarkan keluar sendiri tanpa bantuan sehingga dapat terbang dengan cantik.. Belajar sebagai jihad yaitu mengeluarkan seluruh energi dengan susah payah. Kedua, konteks merancang dilakukan dengan strategic planning seperti apa kekurangan, dan apa kelebihannya. Fix Mindset dan Growth Mindset merupakan salah satu konsep bagaimana mengubah kekurangan menjadi suatu kelebihan dalam menghadapi tantangan globalisasi. Ketiga, lulusan MPAI sebagai pemikir, pengelola, pelaksanaan, dan pengembang. Peluang untuk MPAI sangat luas dan terbuka karena kesadaran masyarakat meningkat dalam Pendidikan, dalam 62% tamatan Pendidikan membutuhkan lowongan pekerjaan. Dalam mengelola demografis rumusnya dengan mempunyai pendidikan. Maka dihadapan lulusan MPAI ketika sudah keluar akan menghadapi suatu pilihan yaitu apakah akan melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya atau memasuki dunia kerja. Keempat, punya komitmen dan obsesi dalam meningkatkan mutu pendidikan. Kunci untuk meningkatkannya yaitu dengan focus pada tingkat menengah. Kelima, paradigma Pendidikan terus mengalami perubahan berupa kurikulum, manajemen, lulusan, multiple intellegance, dan lainnya. (Prof. Dr. Abudinnata)

Adapun nasihat dosen pembimbing Dr. Bahrissalim, selesainya perkuliahan menjadi lulusan merupakan langkah awal dalam perjalanan. Ketika ujian diadakan maka mentallah diuji dan ikhtiarlah menjadi penentu. Support dari prodi salah satu yaitu mendorong mahasiswa/I untuk menyelesaikan studinya. Karier dalam bidangnya, pendidik mulia yaitu berasal dari karyanya. Belajar, bekarya, berfikir dan berinovatif secara terus-menerus.

Nasihat dosen pembimbing Dr. Iin Kandedes, jangan berhenti untuk meneruskan belajar, selamat untuk mengimplementasikan nilai-nilai pendidikan selama menduduki bangku perkulihan di Kehidupan dan ketika terjun ke masyarakat tidak hanya membawa nama sendiri, keluarga tetapi juga membawa nama almamater UIN Jakarta, untuk itu jagalah nama almamater UIN Jakarta.

Nasihat dosen pembimbing Dr. Siti Khadijah, semakin tinggi tantangan maka akan semakin cermelang diri kita, cobaan hanyalah meningkatkan martabat semata-mata karena Allah. Fitrah insani belum semua dikeluarkan, karena masih focus kepada keluarga, dan lainnya. Ujung belajar yaitu bagaimana kebermanfaatannya kita atas ilmu yang didapatkan selama di perkuliahan.

Nasihat dosen pembimbing Dr. Kadir, M.Pd, selamat atas selesainya perkuliahan yang selama ditempuh. Belajar itulah yang mewarnai kehidupan kita, learning to learn. Belajar bagaimana caranya mengajar. Jangan pernah berhenti untuk belajar, bagaimana terbentuknya potensi bukanlah hanya kumpulan informasi semata. Esensi manusia yaitu sebagai khalifah, kemampuan untuk berfikir. Belajar butuh experiment dan siap menghadapi tantangan. Hasil dari belajar sebagai modal disebut the human capital bahkan tingkatan tinggi lagi intellectual capital. Kemampuan intelektual yang mampu menghadapi dan memecahkan permasalahan tersebut. (Abqorina)