Teater Profesor Mahmud Yunus, BERITA FITK Online– Dalam rangka meningkatkan kembali kemampuan mahasiswa dalam dunia kepenulisan, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) menggelar workshop publikasi jurnal dengan tajuk “Workshop, Mentoring, dan Publikasi di Jurnal Bereputasi” dengan menggandeng Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama pada Rabu (17/5/23).
Dalam acara tersebut, Ali Rif’an, Direktur Eksekutif Arus Survei Indonesia, yang menjadi pemateri, mengatakan bahwa ada banyak keuntungan yang diperoleh apabila menyelami dunia kepenulisan.
Pertama, yakni akan memperoleh keuntungan intelektual. Apabila seseorang ingin menjadi penulis yang produktif, maka mesti menjadi pembaca yang aktif.
“Di dalamnya, ada proses membaca dan memperoleh banyak literatur yang meningkatkan kemampuan intelektual kita. Aktivitas menulis sejatinya dalam rangka melatih kita berpikir untuk dapat melihat masalah dan menyelesaikan masalah,” terang Ali.
Kedua, yakni keuntungan sosial. Ali menerangkan bahwa keuntungan sosial diperoleh saat tulisan yang kita tulis terpampang di media dan dibaca banyak orang.
Ia pun membagikan pengalamannya saat tulisan yang ia pernah tulis di bangku SMA, terpublikasi di Harian Kompas.
Karena tulisannya itu, ia menjadi dikenal oleh guru, teman-temannya, dan juga keluarganya. Merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi Ali apabila karyanya dapat dinikmati oleh orang banyak.
“Bila nulis di media, maka pada hari itu nama kita akan dikenal,” ucap Ali.
Selain itu, keuntungan akademik juga diperoleh apabila seseorang melakukan aktivitas kepenulisan. Apalagi untuk mahasiswa, rutinitas menulis akan memudahkan dalam mengerjakan tugas akhir.
“Dalam aktivitas menulis, ada perumusan masalah, menyelesaikan masalah, ini dapat membantu mahasiswa dalam membuat paper atau membuat skripsi,” jelas Ali.
Menurutnya, mahasiswa dituntut untuk pandai dalam bicara dan menulis. Lebih baik lagi bila dapat menguasai keduanya.
Tambahnya, mahasiswa juga perlu membangun personal branding sejak dini dengan cara mempublikasikan tulisan-tulisannya di media. Ini juga bertujuan untuk mendukung Tri Dharma Perguruan Tinggi.
“Apabila kita sering menulis di jurnal bereputasi maka kita mendukung Tri Dharma Perguruan Tinggi,” pungkas pria yang pernah mengelola hampir 100 lebih survei opini publik, baik di tingkat lokal maupun nasional. (MusAm/ Selvia Parwati Putri)