154 Calon Wisudawan/wati Sarjana ke-120 FITK Ikuti Yudisium
154 Calon Wisudawan/wati Sarjana ke-120 FITK Ikuti Yudisium
Gedung FITK, BERITA FITK Online– Dalam rangkaian acara Wisuda Sarjana ke-120 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada Sabtu, 05 Juni 2021 mendatang, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) kembali menggelar acara Yudisium dan Pelepasan Lulusan FITK pada Rabu, (2/06/2021), setelahnya pada Kamis, (3/06/2021) mereka juga akan mengikuti gladi resik secara virtual di tingkat universitas. Acara yang diikuti 154 lulusan Strata Satu (S1) dan Strata Dua (S2) itu dihadiri Dekan FITK Dr Sururin MAg, Wakil Dekan Bidang Akademik (Wadek I) Dr Kadir MPd, Wakil Dekan Bidang Administrasi Umum (Wadek II) Dr Abdul Muin MPd, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kerja sama (Wadek III) Dr Khalimi MAg, sejumlah Kaprodi dan Sekprodi, serta dosen FITK yang sebagian besar turut bergabung dari kediamannya masing-masing. Acara diawali dengan pembacaan Surat Keputusan (SK) Lulusan Wisuda ke-120 FITK Nomor: B-45/F.1/HM.03.4/V/2021 oleh Koordinator Subbag Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni Asep Saprudin SPd. “Jumlah lulusan sarjana S1 berjumlah 144 orang dan sarjana S2 Fakultas sebanyak 9 orang, total 154 lulusan,” ujar pria kelahiran Majalengka ini. Selanjutnya, seluruh calon wisudawan/wati  dibacakan predikat yudisium dan penayangan foto beserta pimpinan Prodi dalam layar zoom meeting. Yudisium dan pembekalan kali ini tidak hanya diikuti oleh para calon wisudawan/wati, jajaran pimpinan fakultas, dan Kaprodi/Sekprodi, juga sejumlah alumni FITK turut bergabung dan memberikan komentar dan motivasi di kolom komentar. Sementara Sururin yang didapuk memberikan pembekalan mengucapkan selamat dan sukses kepada calon wisudawan/wati serta mengajak para lulusan untuk senantiasa menumbuhkan tekad dan niat yang kuat untuk melanjutkan studi guna menjawab tantangan di masa depan “Saudara sebentar lagi menjadi alumni FITK, kami berharap alumni FITK menjadi lulusan yang unggul, kompetitif, dan profesional sesuai dengan visi FITK. Tantangan masa depan begitu kuat yang mana membutuhkan skill, pengalaman, sikap, kompetensi di mana saudara semua harus terus belajar, mengelola, dan selalu mawas diri,” ujar Sururin. Selanjutnya, Sururin menyampaikan rasa syukur yang tak terhingga karena masih diberikan kenikmatan sehat. Menurutnya, dengan kondisi pandemi saat ini, kesehatan adalah nikmat yang paling istimewa. “Alhamdulillah, kami patut bersyukur atas nikmat sehat yang diberikan Allah SWT, banyak saudara kita saat ini kondisinya sedang sakit dan berjuang melawan korona,” ucapnya. Berikutnya, Ibu kelahiran Bojonegoro ini menyampaikan beberapa pesan kepada calon wisudawan/wati wisuda sarjana ke-120. “Saya selalu mewanti-wanti dan berpesan kepada alumni tentang tantangan abad ini yang semakin berat, saya singkat dengan 7K:
  1. Kritis, dalam berfikir saudara harus kritis, kritis itu berargumen dengan logis dan mempunyai dasar keilmuan dan setiap memberikan pernyatan selalu cek dan ricek terlebih dahulu. Sikap kritis juga mesti dibarengi dengan solusi yang diberikan;
  2. Komunikatif, saudara harus mampu menyampaikan ide dan gagasan dengan santun dan beretika, tidak frontal dan urakan karena saudara seorang akademisi, tidak hanya komunikasi lisan, melainkan juga tulisan.
  3. Kolaboratif, saudara dituntut mampu bekerja sama dengan orang lain, bekerja sama itu butuh latihan. Bagaimana kita bisa menerima kekurangan orang lain dan sebagainya. Selain itu saudara dituntut untuk bisa berkolaborasi untuk menyatukan dan meningkatkan potensi yagn ada di dalam diri saudara.
  4. Kreatif, saudara dituntut untuk kreatif. Kreativitas ini penting karena ini kemampuan tertinggi seseorang. Orang kreatif akan mampu memecahkan masalah dan memenukan ide-ide baru. Dengan kreativitas insyaallah sadara akan sukses.
  5. Karakter, saudara sebagai alumni perguruan Islam dituntut untuk berakhlak mulia, sebagaimana Rasul diutus ke muka bumi untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.
Selanjutnya, dalam penjabaran visi FITK yaitu unggul, kompetitif, dan profesional, Sururin menyampaikan alumni FITK haruslah menjadi pribadi unggul, kompetitif, dan profesional. “Unggul artinya saudara punya kemampuan dan skill tinggi, kompetitif artinya saudara mampu berdaya saing dengan lulusan kampus lain, dan profesional adalah saudara menguasai disiplin ilmu di mana saudara tempuh,” tegasnya.
  1. Kesadaran beragama, sebagai alumni fakultas dan kampus Islam tentu saudara harus memahami makna sesungguhnya beragama. Beragama yang memahami keberagaman, toleransi, dan menghormati perbedaan;
  2. konsisten-istikamah, insyaallah membawa karomah.
Sebagai penututp, Sururin menyampaiakn salam hormat untuk orang tua/wali mahasiswa dan mohon maaf jika tidak mendapat pelayanan yang memuaskan selama menjadi mahsiswa FITK. “Sampaikan salam hormat kami untuk kedua orangtua saudara, sampaikan juga permohonan maaf kami jika selama saudara menempuh studi di FITK kurang mendapatkan pelayanan yang terbaik, sekali lagi mohon maaf”, pungkas Sururin. Usai pembekalan dari Dekan, acara dilanjutkan dengan pemberian penghargaan kepada lulusan terbaik yang dibacakan oleh Koordinator Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Kerja sama Saprudin SPd. Penghargaan kepada lulusan terbaik meliputi  kategori lulusan terbaik Prodi dan lulusan terbaik tingkat fakultas, program Sarjana (S-1) dan Program Magister (S-2). Wisudawan/wati terbaik tingkat fakultas jenjang S1 diraih oleh Chiquita Nabila Putrizaen Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) IPK 3.92 (Cum Laude), sementara wisudawan terbaik tingkat fakultas jenjang S2 (Magister) diraih oleh Handoyo Kusuma dari Program Studi Magister Pendidikan Bahasa Arab (MPBA) IPK 3.93 (Cum Laude). Dalam penyampaian kesan dan pesannya sebagai peserta terbaik jenjang S1, Chiquita Nabila Putrizaen menyampaiakan ucapan terima kasih kepada seluruh pimpinan fakultas yang telah mengantarkannya untuk sampai ke tujuan ini. Langkah yang ditempuh adalah nikmat yang patut disyukuri. Banyak kenangan yang tidak mungkin ia lupakan. "Kami ucapan terima kasih kepada seluruh pimpinan fakultas yang telah mengantarkan kami untuk sampai ke tujuan ini. Langkah yang ditempuh adalah nikmat yang patut disyukuri. Banyak kenangan yang tidak mungkin kami lupakan," Ujar Chiquita. "Kami mohon maaf kepada seluruh pimpinan, dosen, dan karyawan jika selama menempuh studi di FITK terdapat kesalahan dan kekurangan.Teruntuk kawan-kawanku, apapun profesi yang akan kita jalani di masyarakat nanti, kita harus bisa membuktikan bahwa lulusan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta adalah yang terbaik dan mampu menjadi teladan di tengah masyarakat," tutup gadis kelahiran Kota Tangerang ini. Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Handoyo yang didapuk sebagai wisudawan terbaik jenjang magister (S2) menyampaikan pesan dan kesannaya. Ia menjelaskan kesuksesannya tidak lepas dari orang-orang yang selama ini mendukungnya dalam penyelesaian studi. ”Di balik kesuksesan kami dalam menempuh perkuliahan hingga wisuda kali ini, tentu ada orang-orang hebat yang ada di belakang kami. Oleh sebab itu, izinkan kami, memberikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya, kepada orang tua kami yang telah memberikan nasehat, motivasi, dan doa yang tak henti-hentinya. Saya juga sampaikan terima kasih kepada guru kami, Bpk/Ibu Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan yang selalu menginspirasi kami melalui karya-karya, gagasan, serta wawasan barunya. Kepada bagian tata usaha beserta jajarannya yang telah banyak membantu kami menyelsaikan administrasi perkuliahan, Dan kepada teman-teman seperjuangan di tingkat magister, yang telah memberikan corak baru dalam berdiskusi sehingga kami mendapatkan gagasan-gagasan baru dari pelbagai sudut pandang. Dari lubuk hati yang terdalam, kami mengucapkan “Jazakumullah Ahsanal Jaza”. Ia menambahkan, kuliah di program magister berbeda dengan di program sarjana S1, ia menjabarkan, sebagian besar mahasiswa program magister selain kuliah juga bekerja dan telah memiliki keluarga. Hal itu yang mengharuskan mahasiswa S2 pandai mengatur waktu. “Kuliah diiringi dengan bekerja, dan sebagian telah berkeluarga tentunya bukan perkara mudah bagi kami di tingkat magister. Namun berkat orang tua, para dosen, bagian tata usaha, dan teman-teman sekalian, kami dapat menyelesaiakan program ini. Pesan kami, kepada fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Semoga kedepannya kualitas pendidikan di fakultas ini tetap terjaga, sehingga dapat melahirkan alumni-alumi yang unggul, kompetitif, profesial serta berkepribadian yang islami,” ucap lajang kelahiran 1993 ini. "Kepada wisudawan/wisudawati, peraihan gelar ini tentunya bukan akhir dari proses menuntut ilmu. Namun, gelar ini, sebagai perahu kita untuk dapat menelusuri luasnya samudra keilmuan di masa yang akan datang. Kami dari wisudawan dan wisudawati program magister dan saya pribadi khususnya, meminta maaf yang sebesar-besarnya bilamana selama perkuliahan ada perkataan ataupun perbuatan yang kurang berkenan di hati Bpk/Ibu,” tutup Handoyo. (MusAm)