Abdullah Faqih: Kurikulum PBSI Harus Ramah dengan User
![](https://asset.uinjkt.ac.id/uploads/UgrTlFEv/2023/07/WhatsApp-Image-2023-07-04-at-09.57.57-760x1024.jpeg)
Pusdiklat Kemenag, Ciputat, BERITA FITK Online- Dalam rangka meremajakan kurikulum PBSI PTKI, Prodi PBSI UIN Jakarta gelar Workshop Pengembangan Kurikulum PBSI PTKI sekaligus Pelantikan dan Rakernas Pengurus IPTABI 2023—2027 di Pusdiklat Kemenag pada Selasa (4/7/23).
Dr. Abdullah Faqih, M.A., M.Ed., Kepala Subdirektorat Pengembangan Akademik Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Direktorat Jenderal Pendidikan Islam dalam pemaparannya menyampaikan bahwa dalam merumuskan kurikulum, hendaknya ramah dengan end user. End user merupakan pengguna akhir yang pada akhirnya menggunakan atau dimaksudkan untuk akhirnya menggunakan suatu produk.
“Kurikulum kita saat ini, Tadris Bahasa Indonesia misalnya, sudah ramah terhadap user atau belum? Ada mahasiswa Tarbiyah yang PPL, kaget kenapa di lapangan berbeda dengan yang diajarkan selama di kampus? Nah, ini kan ada gap,” ucap Abdullah Faqih.
Ia juga berharap bahwa bahwa alumni Tadris Bahasa Indonesia harus disiapkan untuk menguasai ilmu lain, pun mesti aware dengan peluang-peluang yang muncul.
“Kita kan negara Indonesia berkembang terus. Banyak pelajar asing ke sini. Ini sebenarnya peluang bagi Tadris Bahasa Indonesia untuk kita jual kepada mahasiswa itu sebagai kompetensi untuk mereka. Kami harap, ini sifatnya independen. Kalau menjadi asosiasi yang independen, justru kami sangat senang,” terang Abdullah Faqih.
Abdullah Faqih juga menerangkan bahwa jangan pernah merasa kurikulum yang sudah ada itu dinilai sudah bagus. Ini justru akan menjadi fixed mindset. Akan tetapi, ia berharap bahwa perlu fleksibilitas untuk menyesuaikan dengan sasarannya, seperti generasi milenial.
Prodi Tadris Bahasa Indonesia juga dipertanyakan asal muasal izinnya oleh Abdullah Faqih. Ia menyampaikan bahwa sebenarnya prodi ini ranahnya ialah umum, tetapi izinnya dari Kemenag. Ia berharap, ini bisa ditertibkan untuk dikaji kembali.
“Prodi Tadris Bahasa Indonesia ini rumpun apa? Kalau UIN Jakarta mau jadi pionir, bisa segera diurus dengan berkoordinasi dengan Dekan dan Warek. Ini bisa ditertibkan dan diputihkan. Tapi ini belum keputusan ya, masih kita diskusikan. Tapi kalau yang UIN saya kira sudah clear, bisa segera diurus untuk kami bantu,” pungkasnya. (MusAm/Selvia Parwati Putri)