Ahmad Thib Raya: Jika Ingin Bahagia, Jalankan Tiga Prinsip Hidup ini!
Ahmad Thib Raya: Jika Ingin Bahagia, Jalankan Tiga Prinsip Hidup ini!

Teater Profesor Mahmud Yunus, BERITA FITK Online– Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Siti Nurul Azkiyah, M.Sc., Ph.D., resmi melantik 31 ketua, sekretaris program studi, dan kepala laboratorium periode 2023-2027 pada Rabu, (17/5/2023) bertempat di Teater Profesor Mahmud Yunus.

Selepas pelantikan, acara dilanjutkan dengan tausiah keagamaan dalam rangka halalbihalal yang disampaikan oleh Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, M.A.

Dalam tausiahnya, Ahmad Thib Raya menyampaikan hikmah dan tujuan dilaksanakannya tradisi halalbihalal.

“Tradisi halalbihalal tidak hanya menjadi tradisi baik tapi juga di dalamnya terkandung makna yang luas dan dalam serta kaitannya dengan silaturahim dan dalam kaitannya dengan menjaga hubungan baik di antara kita,” tuturnya.

Menurut Guru Besar Bahasa Arab itu, Ramadan adalah sarana latihan dalam rangka melatih empat kecerdasan fitrah manusia.

”Ibadah Ramadan adalah sarana latihan ibadah tahunan dalam rangka mengasah kecerdasan spiritual, mengasah kecerdasan intelektual, mengasah kecerdasan emosional, dan mengasah kecerdasan sosial,” terangnya.

Lebih lanjut Profesor murah senyum ini membagikan tiga pandangan hidup yang ia amalkan. Dari sisi prinsip hidup, lanjutnya, seorang manusia harus memelihara keimanan dan ketakwaan. Dari sisi perilaku hidup, seorang manusia dituntut selalu beramal saleh. Dari sisi etika hidup, seorang manusia harus selalu berhias diri dengan akhlak mulia.

Selanjutnya, Dekan FITK periode 2015-2019 itu menyampaikan agar seseorang selalu berupaya menghindari beberapa sifat dan perilaku yang buruk dan negatif. Dalam hal ini, Profesor Thib menekankan perlunya seseorang menjaga tujuh J agar hubungan baik dengan orang lain. Di antaranya, jangan suuzan dengan orang lain; jangan pernah iri kepada orang lain, jangan pernah sombong atau takabur kepada orang lain, jangan pernah marah kepada orang lain, jangan pernah berbohong kepada orang lain. Lalu, jangan pelit kepada sesama, dan jangan suka pamer (kemewahan) kepada orang lain. Terakhir, pendidik kelahiran Bima, Nusa Tenggara Barat ini menyampaikan berharap nilai halal bihalal bisa terimplementasi di lingkungan FITK mau pun UIN Jakarta. Di antaranya dengan diterapkan prinsip yang muda menghormati yang lebih tua, yang tua menyayangi yang lebih muda, bawahan menghormati atasan, atasan menyayangi bawahan, dan saling memberi dan melayani. (MusAm)