Ali Munhanif: Workshop Kurikulum PBSI Menjadi Titik Awal Pengembangan Bahasa
![](https://asset.uinjkt.ac.id/uploads/UgrTlFEv/2023/07/WhatsApp-Image-2023-07-04-at-10.33.19-1-1024x853.jpeg)
Pusdiklat Kemenag, Ciputat, BERITA FITK Online- Prodi PBSI FITK gelar Workshop Pengembangan Kurikulum PBSI PTKI sekaligus melaksanakan Pelantikan dan Rakernas Pengurus IPTABI 2023—2027. Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari di Pusdiklat Kemenag pada hari Selasa hingga Rabu (4—5/7/23).
Dalam acara tersebut, hadir Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Prof. Ali Munhanif, M.A., Ph.D., yang turut memberikan sambutannya sebagai salah satu dari rangkaian pembuka acara.
Ali Munhanif dalam tuturannya memaparkan bahwa workshop yang membahas mengenai kurikulum menjadi penting untuk dilaksanakan. Ia juga menyampaikan bahwa workshop seperti ini bisa dijadikan ajang silaturahmi antar satu sama lain.
“Workshop Kurikulum PBSI di UIN Jakarta ini penting dilakukan dan harus dijadikan titik awal bagaimana asosiasi program-program pengembangan bahasa. Forum-forum seperti ini saya kira penting untuk menjadikannya sebagai ajang silaturahmi,” terang Ali Munhanif.
Ia menyinggung perihal dimensi kebahasaan yang tampak menurun di era sekarang. Warek yang telah menuntaskan pendidikan doktornya di McGill University tahun 2010 ini mengamati bagaimana aspek-aspek bahasa yang seakan terpinggirkan.
“Diskusi kebahasaan perlu terus dilakukan agar aspek-aspek bahasa tidak terpinggirkan. Saat ini, orang-orang yang ikut terlibat dalam dunia puisi, sastra, seperti berkurang,” tutur Ali Munhanif.
Warek yang pernah menjabat sebagai Dekan FISIP periode 2019—2023 tersebut berharap prodi Bahasa dan Sastra Indonesia lebih tepat untuk dijadikan sebutan yang apik, ketimbang Tadris Bahasa Indonesia.
“Saya kira, prodi Bahasa dan Sastra Indonesia menjadi nama yang tepat dibanding Tadris Bahasa Indonesia supaya fokus, tidak hanya dalam pengajarannya saja, tetapi dalam kebahasaannya itu juga,” pungkas Ali Munhanif. (MusAm/Selvia Parwati Putri)