Diskusi Dosen 2024 Seri 3 dengan Tema Puasa Ramadhan dalam Perspektif Linguistik dan Pendidikan
Diskusi Dosen 2024 Seri 3 dengan Tema Puasa Ramadhan dalam Perspektif Linguistik dan Pendidikan

Gedung FITK, BERITA FITK Online Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta kembali menggelar acara diskusi dosen secara online, Rabu (3/4/2023). Diskusi Dosen 2024 seri 3 terasa sangat special, karena berlangsung di bulan penuh kemuliaan, bulan suci, Bulan Ramadan.

PBA MAGISTER (2)

Tema yang diangkat pun special yaitu “Ramadan dalam Perspektif Linguistik dan Pendidikan” dengan mengundang beberapa pembicara, di antaranya Dr. Muhbib Abdul Wahab, M.Ag sebagai narasumber, dan Prof. Dr. H. Ahmad Thib Raya, M.A sebagai pembahas, serta dipandu oleh N. Lalah Alawiyah, M.A sebagai moderator. Kegiatan disdos ini dihadiri oleh 128 peserta.

Sambutan disampaikan oleh Wakil Dekan Bidang Akademik, Dr. Yanti Herlanti, M.Pd. Beliau menyampaikan bahwa diskusi dosen ini merupakan ajang silaturahmi dan berbagi ilmu bagi seluruh dosen FITK.

Yanti Herlanti

Pemaparan pertama Disdos dilakukan oleh Dr. Muhbib Abdul Wahab, M.Ag selaku narasumber yang juga merupakan Dosen Magister Pendidikan Bahasa Arab FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Beliau menjelaskan bahwa secara linguistik, puasa itu ibadah yang mengharuskan tumbuhnya kesadaran diri, sehingga mukmin yang sadar diri pasti merespon positif panggilan iman untuk berpuasa. Apalagi puasa itu bukan monopoli ibadah yang disyariatkan kepada umat Nabi Muhammad SAW. Selain itu, beliau juga menyampaikan wdRamadhan harus menjadi bulan penuh harapan menuju perubahan dan peningkatan ke arah yang lebih baik dan bermakna. Harapan untuk menjadi orang yang bertakwa, berilmu, pandai bersyukur, dan selalu berada dalam kebenaran.

Muhbib Abdul Wahab

Selanjutnya, Prof. Dr. Thib Raya, M.A mengatakan bahwa puasa adalah salah satu ibadah yang berat, oleh karena itu, secara linguistik dalam Al-Quran, Allah menggunakan kata “wahai orang-orang yang beriman” bukan “wahai manusia” untuk memerintahkan ibadah berpuasa, karena puasa untuk orang-orang yang beriman. Bagi orang-orang yang tidak beriman, ibadah puasa sulit untuk dijalankan, karena ibadah puasa adalah ibadah untuk menahan diri. Selain itu, beliau juga mengungkapkan, ibadah puasa mengandung ajaran untuk menanamkan kesalehan individual dan kesalehan sosial.

Ahmad Thib Raya

Di akhir kegiatan, dilakukan diskusi oleh pengisi acara dengan para peserta. Kemudian, diskusi dosen ini ditutup dengan penyerahan sertifikat dan foto bersama.