FADHILAH RAMADHAN
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah yang telah memberikan kesehatan, kekuatan, dan umur panjang kepada kita sekalian sehingga kita dapat memasuki bulan Ramadhan, dan pada hari ini kita kita sudah mulai melaksanakan ibadah-ibadah dalam bulan Ramadhan.
Sebagai taushiyah saya pada hari pertama bulan Ramadhan pada hari ini saya ingin menyampaikan pesan Rasulullah yang lain tentang keutamaan bulan Ramadha. Hadis itu berasal dari Abu Said al-Khudri.
“Abu Said al-Khudri berkata: Rasulullah saw telah bersabda: “Apabila Ramadhan sudah memasuki malam pertama, dibukakan pintu-pintu langit oleh Allah swt. Tidak ada satu pun dari pintu-pintu yang tertutup lagi hingga malam terkahir bulan Ramadhan.”
“Tidak ada seorang hamba yang mukmin yang melakukan shalat pada setiap malam dari malam-malam Ramadhan itu kecuali Allah menetapkan baginya 1500 kebajikan (kebaikan) dari setiap sujud yang dilakukannya. Dibangunkan baginya sebuah rumah di surga yang terbuat dari batu permata yang berwarna merah lagi indah, yang memiliki 60 ribu pintu. Setiap pintunya memiliki satu istana yang terbuat dari emas yang dihiasi dengan batu permata yang berwarna merah.”
“Apabila seseorang pada hari pertama dari Ramadhan itu berpuasa, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah berlalu hingga hari-hari yang sama di dalam bulan Ramadhan itu, dan setiap hari ada 1000 malaikat yang memohon ampun atas dosa-dosanya dari shalat yang dilakukan esok harinya hingga dia tertutup oleh hijab (meninggal dunia), dan dia akan mendapat dari setiap sujud yang dilakukan di dalam shalatnya pada bulan Ramadhan itu, baik malam atau siang, sebuah pohon yang di bawah naungannya berjalan setiap pengendara selama 500 tahun.”
Demikian hebatnya keutamaan-keutamaan bulan Ramadhan yang disampaikan oleh Rasulullah swt. Mari kita laksanakan semua itu di dalam bulan Ramadhan agar kita semua meraih keberkahan-keberkahan sebagaimana yang disebutkan oleh Rasulullah.
Ada lagi sebuah hadis yang lain yang cukup panjang yang berbicara tentang keutamaan (fadhilah) Ramadhan. Hadis itu diriwayatlkan oleh Abdullah Ibn Mas’ud, di dalam Musdanya. Hadis itu berbunyi sebagai berikut:
عَنِ ابْنِ مَسْعُودٍ، أَنَّهُ سَمِعَ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ يَقُولُ وَقَدْ أَهَلَّ رَمَضَانُ: «لَوْ عَلِمَ الْعِبَادُ مَا فِي رَمَضَانَ لَتَمَنَّتْ أُمَّتِي أَنْ يَكُونَ رَمَضَانُ السَّنَةَ كُلَّهَا»، فَقَالَ رَجُلٌ مِنْ خُزَاعَةَ: حَدِّثْنَا بِهِ، قَالَ: " إِنَّ الْجَنَّةَ تَزَّيَّنُ لِرَمَضَانَ مِنْ رَأْسِ الْحَوْلِ إِلَى الْحَوْلِ، حَتَّى إِذَا كَانَ أَوَّلُ يَوْمٍ مِنْ رَمَضَانَ هَبَّتْ رِيحٌ مِنْ تَحْتِ الْعَرْشِ فَصَفَّقَتْ وَرَقَ الْجَنَّةِ، فَتَنْظُرُ الْحُورُ الْعَيْنُ إِلَى ذَلِكَ فَيَقُلْنَ: يَا رَبِّ اجْعَلْ لَنَا مِنْ عِبَادِكَ فِي هَذَا الشَّهْرِ أَزْوَاجًا، تُقَرُّ أَعْيُنُنَا بِهِمْ وَتَقِرُّ أَعْيُنُهُمْ بِنَا، قَالَ: فَمَا مِنْ عَبْدٍ يَصُومُ رَمَضَانَ إِلَّا زُوِّجَ زَوْجَةً مِنَ الْحُورِ الْعِينِ فِي خَيْمَةٍ مِنْ دُرٍّ مُجَوَّفَةٍ مِمَّا نَعْتَ اللَّهُ، {حُورٌ مَقْصُورَاتٌ فِي الْخِيَامِ} [الرحمن: 72]، عَلَى كُلِّ امْرَأَةٍ مِنْهُنَّ سَبْعُونَ حُلَّةً، لَيْسَ فِيهَا حُلَّةٌ عَلَى لَوْنِ الْأُخْرَى، وَتُعْطِي سَبْعِينَ لَوْنًا مِنَ الطِّيبِ لَيْسَ مِنْهَا لَوْنٌ عَلَى رِيحِ الْآخَرِ، لِكُلِّ امْرَأَةٍ مِنْهُنَّ سَبْعُونَ سَرِيرًا مِنْ يَاقُوتَةٍ حَمْرَاءَ مُوَشَّحَةٍ بِالدُّرِّ عَلَى كُلِّ سَرِيرٍ سَبْعُونَ فِرَاشًا بَطَائِنُهَا مِنْ إِسْتَبْرَقٍ، وَفَوْقَ السَّبْعِينَ فِرَاشًا سَبْعُونَ أَرِيكَةً، لِكُلِّ امْرَأَةٍ مِنْهُنَّ سَبْعُونَ أَلْفَ وَصِيفَةٍ لِحَاجَاتِهَا، وَسَبْعُونَ أَلْفَ وَصِيفٍ، مَعَ كُلِّ وَصِيفٍ صَحْفَةٌ مِنْ ذَهَبٍ فِيهَا لَوْنُ طَعَامٍ يَجِدُ لِآخِرِ لُقْمَةٍ مِنْهَا لَذَّةً لَا يَجِدُ لِأَوَّلِهِ، وَيُعْطَى زَوْجُهَا مِثْلَ ذَلِكَ عَلَى سَرِيرٍ مِنْ يَاقُوتٍ أَحْمَرَ عَلَيْهِ سِوَارَانِ مِنْ ذَهَبٍ مُوَشَّحٍ بِيَاقُوتٍ أَحْمَرَ، هَذَا بِكُلِّ يَوْمٍ صَامَ مِنْ رَمَضَانَ سِوَى مَا عَمِلَ مِنَ الْحَسَنَاتِ." (مسند عبد الله ابن مسعود)
“Dari Ibn Mas’ud r.a., dia mendengar Rasulullah bersabda pada saat awal Ramadhan: “Jika hamba-hamba Allah mengetahui rahasia-rahasia yang terdapat di dalam bulan Ramadhan, maka umatku akan berharap agar Ramadhan itu terjadi sepanjang tahun. (Mendengar ucapan Rasulullah itu), ada seseorang yang berasal dari suku Khuzaa’ah meminta kepada Rasulullah untuk menjelaskan rahasia yang terdapat di dalam bulan Ramadhan itu.
Rasulullah lalu menjelaskan: “Sesungguhnya surga telah berhias diri untuk Ramadhan sejak awal tahun hingga akhir tahun (sepanjang tahun), hingga ketika sampai di hari pertama bulan Ramadhan bertiuplah angin dari bawah Arasy menghempaskan dedaun taman-taman di surga, lalu para bidadari memperhatikan apa terjadi pada dedaunan itu, lalu mereka berkata: “Wahai Tuhan, jadikanlah bagi kami dari hamba-hamba-Mu pada bulan ini pasangan-pasangan kami, yang kami sangat menyukai mereka, dan mereka pun menyukai kami.
Lalu Rasulullah bersabda: “Maka tidak ada yang didapat oleh seorang hamba yang berpuasa, kecuali dipasangkan oleh Allah dengan pasangan isteri yang berasal dari bidadari itu di dalam sebuah kemah (rumah) yang terbuat dari mutiara yang indah dari apa yang telah Allah berikan, yaitu (bidadari-bidarai yang jelita, putih bersih, yang dipingit di dalam kemah-kemah, sebagaimana yang disebutkan oleh Allah di sdalam QS. Al-Rahman [55]: 72).
Dan setiap perempuan dari biadadari itu memiliki 70 pakaian, yang warna pakaian itu tidak akan pernah sama dengan warna dari pakaian mana pun yang ada. Perempuan itu juga memiliki 70 macam wangi-wangian, yang harumnya tidak akan pernah dengan harumnya wangian manapun.
Setiap perempuan dari bidadari itu memiliki 70 tempat tidur yang terbuat dari mutiara yang berwarna merah yang dihiasai dengan permata-permata yang indah, dan di atas setiap tempat tidur itu terdapat 70 permadani, yang sebelah dalamnya terbuat dari sutra yang sangat bagus, dan di atas 70 permadani itu terdapat 70 sofa.”
“Setiap perempuan dari baidadari itu memiliki 70 pelayan perempuan dan 70 pelayan laki-laki yang melayani kebutuhannya, serta masing-masing pelayan laki-laki itu memiliki sebuah piring yang terbuat dari emas, yang di dalamnya terdapat sejenis makanan, yang akan diperoleh rasa enaknya di suapan yang terakhir, yang tidak ditemukan rasa enaknya di suapan yang pertama.
Dan diberikan kepada pasangannya (suaminya) makanan yang sama seperti itu di atas tempat tidur yang terbuat dari permata yang merah, yang di atasnya terdapat dua gelang yang terbuat dari batu-batu permata yang berwarna merah. Pemberian seperti ini akan diberikan oleh Allah kepada setiap orang yang melakukan ibadah puasa setiap hari, belum lagi kalau dia melakukan amalan-amalan yang lain selain itu.
Begitu hebatnya pahala yang diperoleh oleh mereka yang berpuasa. Begitu indah pula kebikmatan yang dianugerahkan oleh Allah sebagai ganjaran atas puasa yang dilakukan itu. Semoga kita semua dapat meraihnya.
Ada sejumlah hadis yang telah menggambarkan fadhilah (keutamaan) bulan Ramadhan dengan segala keberkahan yang ada di dalamnya. Di antaranya adalah hadis riwayat al-Baihaqi, yang bersumber dari Abdullah Ibn Abbas r.a. Hadis itu cukup panjang, dan saya sarikan isi-isi dari hadis itu sebagai berikut:
Rasulullah menyatakan bahwa sesungguhnya surga sungguh-sungguh mempercantik dan menghiasi diri dari tahun ke tahun karena datangnya bulan Ramadhan. Apabila hari pertama bulan Ramadhan telah datang, lalu Allah memerintahkan kepada Ridwan, penjaga surga untuk membuka pintu surga bagi umat Nabi Muhammad yang berpuasa, memerintahkan kepada Malik, penjaga neraka untuk menutup pintu neraka bagi umat Nabi Muhammad yang berpuasa.
Hal-hal lain yang terjadi pada malam pertama itu adalah sebagai berikut:
1. “Di hari pertama itu Allah merintahkan kepada Jibril untuk turun ke bumi untuk membelenggu syetan dan mengikat mereka dengan ikatan-ikatan yang kuat, dan melempar mereka ke dalam laut sehingga mereka tidak membuat kerusakan terhadap umat Nabi Muhammad yang melaksanakan ibadah puasa.”
2. Rasulullah mengambarkan bahwa “pada setiap malam dari malam-malam Ramadhan Allah bertanya kepada seseorang yang sedang berdoa tiga kali: Apakah ada seseorang yang meminta sesuatu kepada-Ku, lalu Aku berikan permintaannya itu? Aadakh seseorang yang bertaubat, lalu Aku menerima taubatnya? Apakah ada seseorang yang meminta ampun, lalu aku menagmapuni semua dosanya?”
3. “Setiap hari dari hari-hari Ramadhan, Allah memiliki ribuan hamba-Nya yang harus dibebaskan dari siksaan api neraka pada saat mereka akan berbuka puasa. Mereka sebenarnya sudah siap untuk dimasukkan ke dalam api nereka.”
4. “Demikian pula pada hari terakhir sari bulan Ramadhan Allah membebaskan hamba-hamba-Nya yang telah berpuasa, yang jumlahnya sama dengan yang dibebaskan pada hari-hari sebelumnya, sejak hari pertama.”
5. “Pada malam qadar Allah memerintahkan kepada malaikat Jibril a.s. untuk turun ke bumi, lalu Jibril dan para para malaikat lainnya turun ke bumi dalam keadaan berkelompok dan bersama mereka sebuah panji warna hijau. Lalu Jibril menancapkan bendera itu di atas Ka’bah. Jibril memiliki 100 saya, dan dua di antara sayapnya itu tidak pernah dikembangkannya kecuali pada malam itu. Lalu Jibril membentangkan dua sayapnya itu hingga mencapai ujung barat dan ujung timur bumi. Lalu Jibril memerintahkan para malaikat untuk mengucapkan salam kepada setiap orang yang berdiri, yang duduk, yang salat, dan berzikir dan bersalaman dengan mereka, lalu mereka mengaminkan semua doa yang mereka mohonkan kepada Allah hingga terbit fajar.”
6. “Apabila fajar telah terbit, Jibril menyeru kepada semua malaikat, kembalila, kembalilah. Lalu para malaikat itu bertanya: “Wahai Jibril, apa yang telah dilakukan oleh Allah untuk memenuhi hajat/ kebutuhan orang-orang beriman dari umat Muhammad saw? Lalu Jibril menjawab: “Pada ini Allah memperhatikan orang-orang yang beriman, lalu Allah memaafkan mereka, mengampuni mereka, kecuali empat orang. Lalu ada sahabat yang bertanya kepada Rasulullah, siapa mereka yang empat itu? Nabi menjawab: “peminum khamar, orang yang berdosa kepada kedua orang tuanya, orang yang meutuskan hubungan silaturrahim, dan orang yang bermusuhan.”
Masih banyak hal yang belum disampaikan tentang keutamaan bulan Ramadhan dalam rangkaian hadis ini. Besok akan saya lanjutannya.
Semoga taushiyah ini bermanfaat. Semoga kita termasuk orang-orang yang mendapatkan rahmat dari Allah sebagai mana yang digambarkan oleh Rasulullah dalam hadis itu. Aamiin. Wallaahu a”lam bi al-shawaab. Jakarta-Matraman, Senen pagi, tanggal 29 Mei 2017.