FITK Gelar Yudisium dan Pelepasan Virtual Wisudawan/Wisudawati ke-117
BERITA FITK Online– Dalam rangkaian acara Wisuda ke-117 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada 29 Agutsus 2020 mendatang, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) kembali menggelar acara Yudisium dan Pelepasan Lulusan FITK pada Rabu (26/08/2020). Yudisium yang digelar FITK kali ini kembali digelar secara virtual yang diikuti calon wisudawan/i dan pimpinan fakultas dan sejumlah dosen di tempat masing-masing.
Selain yudisium yang diselenggarakan secara virtual, wisuda ke-117 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta juga dijadwalkan kembali digelar secara virtual.
Acara yang diikuti 228 lulusan Strata Satu (S1) dan Strata Dua (S2) itu dihadiri Dekan FITK Dr Sururin M.Ag., Wakil Dekan Bidang Akademik (Wadek I) Dr. Kadir, M.Pd., Wakil Dekan Bidang Administrasi Umum (Wadek II) Dr. Abdul Muin M.Pd., Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kerja sama (Wadek III) Dr. Khalimi M.Ag., sejumlah Kaprodi dan Sekprodi, serta dosen FITK yang sebagian besar turut bergabung dari kediaman masing-masing.
Acara diawali dengan pembacaan Surat Keputusan (SK) Lulusan Wisuda ke-117 FITK oleh Kepala Sub Bagian Akademik, Kemahasiswaan dan Kerja sama Saprudin, S.Pd.
“Jumlah lulusan sarjana S1 berjumlah 199 orang dan sarjana S2 Fakultas sebanyak 29 orang, total 228 lulusan,” ujar Saprudin.
Yudisium kali ini tidak hanya diikuti oleh para calon wisudawan/i dan jajaran pimpinan fakultas, namun sejumlah alumni FITK turut bergabung dan memberikan komentar dan motivasi di kolom komentar.
Sementara Sururin yang didapuk memberikan pembekalan mengucapkan selamat dan sukses kepada calon wisudawan/i serta mengajak para lulusan untuk senantiasa menumbuhkan tekad dan niat yang kuat untuk melanjutkan studi guna menjawab tantangan di masa depan “Saudara sebentar lagi menjadi alumni FITK, kami berharap alumni FITK menjadi lulusan yang unggul, kompetitif, dan profesional sesuai dengan visi FITK. Tantangan masa depan begitu kuat yang mana membutuhkan skill, pengalaman, sikap, kompetensi di mana saudara semua harus terus belajar, mengelola, dan selalu mawas diri,” ujar Sururin.
Selain itu, Sururin berharap alumni dapat mengambil manfaat dan hikmah dari setiap peristiwa yang telah dialami selama menjadi mahasiswa. Saya juga mengharapkan alumni mampu menjadi inspirator kelak saat kembali ke lingkungan. Contoh; “Prodi Fisika yang menampilkan nama Prodi di depan mahasiswa, ini langkah sederhana namun cukup menginspirasi Prodi lainnya,“ tambah Sururin. Selain itu, Sururin juga memberikan contoh dosen inspiratif yaitu Kaprodi Magister Manajemen Pendidikan Islam (MMPI) Dr. Jejen Musfah, M.A. “Kita mengetahui dan hampir tiap pekan membaca tulisan-tulisan Pak Jejen di berbagai media cetak dan elektronik. Itu inspirasi dan harus dijadikan tauladan untuk kita semua,” sambung Sururin.
Lanjut dalam pembekalannya, Sururin menyampaikan bahwa alumni harus menciptakan peluang, menjadi manusia kreator, dan selalu menjadi motor penggerak perubahan. Itu adalah salah satu karakteristik manusia unggul”.
Kemudian, Sururin menguraikan makna dari lanjutan visi FITK yaitu kompetitif dan profesional
“Saudara sangat diharapkan kontribusinya dalam pengembangan akademik dan non akademik, membanggakan almamater UIN serta untuk selalu senantiasa mendoakan dosen-dosen saudara agar bisa mendapatkan keberkahan ilmunya, hidup bermanfaat dan bermartabat di lingkungan masyarakat,” lanjutnya.
“Sampaikan salam hormat kami untuk kedua orangtua saudara, sampaikan juga permohonan maaf kami jika selama saudara menempuh studi di FITK kurang mendapatkan pelayanan yang terbaik, sekali lagi mohon maaf”, pungkas Sururin.
Usai pembekalan dari Dekan, acara dilanjutkan dengan pemberian penghargaan kepada lulusan terbaik yang dibacakan oleh Kasubbag Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Kerja sama Saprudin S.Pd. Penghargaan kepada lulusan terbaik meliputi kategori lulusan terbaik Prodi dan lulusan terbaik tingkat fakultas program Sarjana (S-1) dan Program Magister (S-2). Wisudawan/i terbaik tingkat fakultas jenjang S1 diraih oleh Yunita Dyah Tri Utami Tadris Pendidikan IPS IPK 3.84 (Cum Laude), sementara wisudawan terbaik tingkat fakultas jenjang S2 (Magister) diraih oleh Lailatul Mahmuda Program Studi Magister Pendidikan Agama Islam (MPAI) IPK 4.00 (Cum Laude).
Dalam penyampaian kesan pesannya sebagai peserta terbaik fakultas program sarjana S1, Yunita Dyah Tri Utami menyampaiakan ucapan terima kasih kepada seluruh pimpinan fakultas yang telah mengantarkan kami untuk sampai ke tujuan ini. Langkah yang ditempuh adalah nikmat yang patut disyukuri. Banyak kenangan yang tidak mungkin kami lupakan. Ujar Yunita
Selanjutnya, Yunita mewakili calon wisudawan/i menyampaiakan permohonan maaf kepada seluruh pimpinan, dosen, dan karyawan jika selama menempuh studi di FITK terdapat kesalahan dan kekhilafan.
Teruntuk kawan-kawanku, apapun profesi yang akan kita jalani di masyarakat nanti, kita harus bisa membuktikan bahwa lulusan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta adalah yang terbaik dan mampu menjadi tauladan di tengah-tengah masyarakat, pungkas Yunita
Selanjutnya seperti acara yudisium sebelumnya, FITK mengundang alumni yang telah dianggap sukses berakrier di bidang masing-masing untuk memberikan motovasi kepada calon wisudawan/i FITK. Kali ini Didin Nuruddin Hidayat, M.A., TESOL, Ph.D, Ketua Prodi Tadris Bahasa Inggris (TBI) diberi mandat oleh pimpinan fakultas untuk menyampaiakan motivasi dan informasi mengenai beasiswa, utamanya beasiswa ke luar negeri.
Dalam penyampaian materi dan motivasinya, Didin yang saat ini menjadi koordinator program beasiswa 5000 doktor luar negeri Kementerian Agama RI menyampaiakan “Pertama saya sampaiakan selamat kepada saudara yang telah sampai pada titik ini, yaitu titik akhir saudara dalam jenjang S1, namun ini bukanlah titik akhir saudara belajar. Pendidikan adalah investasi terbaik untuk meraih masa depan yang lebih baik. Bagi saya investasi bukan saja berupa emas, uang, bahkan kontrakan, melainkan pendidikan dan ilmu pengetahuan yang paling utama”, Tukas Didin.
Berikutnya, Didin menyampaiakan bahwa masa lalu tidak sepenuhnya menentukan masa depan. Jadi jangan pernah khawatir dengan kondisi masa lalu kita, termasuk berasal dari mana kita dilahirkan, dari keluarga miskin mislakan. Jangan takut! Tegas Didin
Selanjutnya, Didin berpesan “bermimpilah setinggi langit, namun tidak hanya selesai di mimpi, melainkan harus ada usaha dan doa untuk mencapainya. Jika kita meleset dalam menggapai mimpi, paling tidak kita akan mendarat di taburan bintang”, pungkas Didin