Hadirkan Associate Professor dari Australia, Prodi PGMI FITK UIN Jakarta Selenggarakan Seminar Bertajuk ChatGPT in Higher Education
Hadirkan Associate Professor dari Australia, Prodi PGMI FITK UIN Jakarta Selenggarakan Seminar Bertajuk ChatGPT in Higher Education

WhatsApp Image 2024-11-20 at 08.05.17 (1)

Gedung PPG, BERITA FITK Online— Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta menyelenggarakan seminar bertajuk "ChatGPT in Higher Education" yang berfokus pada pemanfaatan kecerdasan buatan dalam pendidikan tinggi. Acara ini diadakan pada Kamis (14/11/2024), bertempat di Aula Lt.2 PPG, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Seminar ini dihadiri oleh 118 mahasiswa angkatan 2021 dari Program Studi PGMI.

Dalam sambutannya, Kaprodi PGMI, Dr. Dindin Ridwanudin, M.Pd., menekankan pentingnya adaptasi teknologi di era digital, terutama dalam dunia pendidikan. Ia menyoroti ChatGPT sebagai salah satu inovasi teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung pembelajaran dan penelitian. Dindin sapaan akrabnya menjelaskan bahwa kegiatan ini relevan dengan visi Program Studi PGMI, yang ingin menghasilkan lulusan yang kompeten, inovatif, dan mampu beradaptasi dengan perubahan zaman.

"Kami berharap pengetahuan yang diperoleh dari kegiatan ini dapat membantu mahasiswa dalam menyusun tugas akhir, baik skripsi maupun jurnal, dengan tetap menjunjung tinggi etika akademik. Saya berharap mahasiswa untuk menghasilkan penelitian yang relevan dan berbasis pada kebutuhan masyarakat, serta mengajak mereka untuk aktif mengikuti seminar ini " ujar Dindin.

Dindin juga menegaskan bahwa penguasaan teknologi seperti ChatGPT bukan hanya soal mempermudah proses penulisan akademik, tetapi juga tentang bagaimana mahasiswa dapat memanfaatkannya untuk berpikir lebih kritis dan kreatif. Menurutnya, teknologi ini harus dilihat sebagai alat bantu yang memperkaya analisis, bukan menggantikan kemampuan berpikir yang mendalam.

“Kami ingin mahasiswa tidak hanya menguasai teknologi, tetapi juga memiliki wawasan yang luas dan kemampuan adaptif yang kuat, sehingga mereka dapat berkontribusi secara signifikan dalam dunia akademik dan profesi mereka di masa depan,” tegas Dindin.

Latar belakang seminar ini berasal dari meningkatnya penggunaan teknologi AI dalam dunia akademik. ChatGPT, sebagai salah satu teknologi AI terkemuka, memiliki kemampuan untuk membantu mahasiswa dalam berbagai aspek penulisan karya ilmiah, mulai dari pencarian referensi, perumusan ide, penyusunan argumen, hingga penyuntingan tulisan. Namun, penggunaan ChatGPT memerlukan pemahaman yang mendalam agar sesuai dengan prinsip etika akademik. Seminar ini bertujuan untuk membekali mahasiswa dengan wawasan tentang bagaimana memanfaatkan teknologi secara etis dan efektif, tanpa mengesampingkan kemampuan analisis kritis.

Acara ini menghadirkan narasumber dari Australia, Assoc. Prof. Ritesh Chugh, Ph.D., seorang Associate Professor di ICT School of Engineering and Technology, Central Queensland University. Prof. Chugh memberikan penjelasan mendalam tentang potensi dan tantangan dalam penggunaan ChatGPT di dunia akademik. Ia juga memaparkan cara-cara untuk menggunakan teknologi ini secara bijaksana, dengan tetap mengutamakan orisinalitas dan kualitas karya ilmiah.

Seminar ini diharapkan dapat memberikan manfaat nyata bagi mahasiswa PGMI dalam menyusun tugas akhir mereka, baik berupa skripsi maupun artikel ilmiah. Tujuan utama kegiatan ini meliputi pemahaman konsep dasar ChatGPT, identifikasi penggunaan yang etis, serta peningkatan kualitas karya ilmiah dengan dukungan teknologi. Selain itu, kegiatan ini diharapkan dapat memotivasi mahasiswa untuk mulai menyusun proposal skripsi yang berkualitas tinggi.

Dengan kegiatan ini, Program Studi PGMI UIN Jakarta tidak hanya mempersiapkan mahasiswa untuk menyelesaikan tugas akhir dengan optimal, tetapi juga membekali mereka dengan keterampilan yang relevan untuk menghadapi tantangan dunia akademik yang semakin berkembang. Acara ini mendapat respon positif dari para peserta, yang berharap bahwa pengetahuan yang diperoleh akan memberi dampak positif pada perjalanan akademik mereka, khususnya bagi mahasiswa angkatan 2021. (DR)

Tag :