JADIKAN PEKERJAANMU BERMAKNA DAN BERMANFAAT
Kita diperintahkan oleh agama untuk mencari dan mendapatkan pekerjaan sebagai sumber kehidupan. Macam-macam pekerjaan yang dilakukan oleh manusia untuk mendapatkan penghasilan dalam kehidupannya, mulai dari yang paling rendah maupun yang paling tinggi. Penghasilan yang diperoleh itu merupakan rezeki dan anugerah Allah Yang Maha Memberi Rezeki.
Banyak ayat Al-Qur’an yang memerintahkan manusia untuk bekerja, berusaha, dan beramal. Antara lain disebutkan di dalam QS. Al-Jumu’at 62]: 10: Apabila shalat Jumat telah dilakukan, maka bertebaran kalian di muka bumi untuk mencari rezeki Allah. Itulah yang lebih baik bagi kamu, jika kalian mengetahui.” “Bertebaran” di sini adalah perintah untuk mencari rezeki Allah dalam pekerjaan yang halal.
Manusia memiliki pekerjan yang berbeda-beda untuk mendapatkan rezeki itu. Ada yang menjadi guru, ada yang menjadi kepala sekolah, ada yang menjadi dosen, ada yang menjadi dekan, ada yang menjadi rektor, ada yang menjadi pegawai, ada yang menjadi karyawan, ada yang menjadi kepala bahagian, ada yang menjadi bupati, ada yang menjadi gubernur, ada yang menjadi presiden, dan segala macam pekerjaan.
Pekerjaan yang Anda dapatkan pada hari ini dan hingga sekarang masih Anda jalani merupakan anugerah Allah swt. Anugerah ini menjadi rezeki bagi kehidupan Anda, bagi kehidupan isteri/suami Anda, dan anak-anak Anda. Hasil dari pekerjaan Anda itu juga merupakan anugerah Allah sebagai rezeki yang diberikannya kepada Anda. Rezeki itulah yang Anda jadikan sebagai sumber kebutuhan Anda dan keluarga Anda.
Pekerjaan yang Anda jalani itu merupakan sebuah bentuk pelayanan terhadap orang lain. Jika Anda menjadi penjual ikan, Anda menjadi pelayan bagi pembelinya. Anda berdagang, Anda menjadi pelayan bagi pembelinya. Anda sebagai pegawai, Anda memberi pelayanan kepada semua orang yang mebutuhkan Anda. Sebagai dekan, Anda menjadi pelayan bagi civitas akademika, dan seluruh manusia yang berkaitan dengan tugas Anda. Tidak ada satu pekerjaan yang dilakukan oleh setiap orang, yang tidak terkait dengan pelayanan.
Setiap orang yang Anda layani dalam pekerjaan Anda adalah orang-orang yang membutuhkan Anda, membutuhkan tenaga Anda, dan yang memebutuhkan pelayanan Anda. Mereka yang membutuhkan Anda dalam pekerjaan Anda adalah para dhu’afa’ (orang-orang yang dipanggap lemah) dan para fukara (orang-orang yang membutuhkan Anda). Sebaliknya Anda adalah orang-orang yang kaya (karena pekerjaan Anda) dan yang kuat (karena kekuatan dan kemampuan) untuk memberi kepada orang. Kalau Anda sudah memberi sesuatu kepada orang lain berarti Anda sudah bersedekah.
Setiap orang dengan pekerjaan apa pun yang diajalaninya tidak boleh memandang rendah pekerjaannya itu. Sebab, setiap pekerjaan adalah pelayanan, dan setiap pelayanan adalah sedekah. Mungkin banyak orang yang menganggap bahwa pekerjaan itu hanya semata-mata untuk mendapatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan. Kalau dulu hingga sekarang Anda memiliki pandangan seperti itu, maka mulai hari ini Anda harus mengubah visi Anda dalam setiap pekerjaan dengan visi baru, yang memiliki makna dan bermanfaat.
Agar setiap pekerjaan kita menjadi bermakna, maka Visi dalam setiap pekerjaan kita harus diawali dengan prinsip-prinsip berikut:
1. Bahwa pekerjaan itu sesuatu yang penting buat kita. Karena itu, ketika memulai mencari pekerjaan, carilah pekerjaan yang baik dan benar, yang dalam istilah Al-Qur’an adalah halaal-an thayyib-an. Sebab, hasil pekerjaanmu menjadi sumber pemeuhan kebutuhan Anda dan keluarag Anda.
2. Setelah kita memulai melaksanakan pekerjaan itu, mulailah dengan niat yang tulus karena Allah. Niat yang tulus akan memberikan dorongan kepada nafsu dan hati untuk bekerja dengan sebaik dan sesempurna mungkin. Niat yang tulus akan membuat kita siapa mengahadapi tantangan atau halangan apa pun.
3. Dalam melaksanakan pekerjaan, Anda harus dapat menjadikan pekerjaan itu bermakna bagi diri Anda, suami/isteri Anda, anak-anak Abnda, dan keluarga Anda. Laksanakanlah pekerjaan Anda dengan baik, dengan sesmpurna mungkin. Jangan bekerja asal-asalan, dan jangan bekerja hanya karena tugas semata, tetapi karena dengan ketulusan dan bakti terhadap pekerjaan itu. Makna yang paling lengkap bagi pekerjaan Anda itu, adalah tidak hanya bermkana untuk kehidupan dunia Anda, tetapi juga untuk akhirat.
4. Dalam melaksanakan pekerjaan, Anda harus dapat menjadikan pekerjaan itu sebagai sumber untuk memberi manfaat yang sebesar-besarnya kepada orang lain. Jika Anda telah memberi manfaat kepada orang lain, maka Anda pasti memperoleh pahala dari Allah. Untuk mendapat pahala dari pekerjaan itu, berikanlah pelayanan yang maksimal kepada siapa pun juga dengan tulus dan ikhlas.
Dari sini dapat disimpulkan bahwa setiap pekerjaan Anda menjadi bermakna, apabila Anda mendapat pekerjaan yang baik, menjalaninya dengan tulus, bermakna bagi semuanya, dan bermanfaat bagi semuanya. Oleh sebab itu, apap pun pekerjaan kita, serendah apa pun pekerjaan itu di mata orang lain, kalau kita menjalani dengan baik, akan bermakna dan bermanfaat.
Semoga Allah senantiasa memberi kekuatan kepada untuk menjalani pekerjaan kita dengan tulus, baik dan benar dalam memberikan makna bagi kehidupan kita dan memberi menfaat kepada orang lain. Aamiin. Wallaahu a’lam bi al-shawaab. Jakarta-Matraman, Selasa pagi, tanggal 25 Oktober 2016.
[page_visit_counter_md id="1835"]