KARAKTERISTIK PEMUDA IDEAL MENURUT AL-QUR’AN
KARAKTERISTIK PEMUDA IDEAL MENURUT AL-QUR’AN

Karaketristik pemuda di dalam Al-Qur’an, paling tidak, telah digambarkan oleh Allah, antara lain di dalam Surah al-Kahf [18]: 9 hingga ayat 26. Ini merupakan salah satu dari kisah dari berbagai kisah di dalam Al-Qur’an. Semua kisah di dalam Al-Qur’an mengammbarkan peristiwa-peristiwa yang terjadi pada umat terdahulu dengan tujuan agar menjadi pelajaran bagi Nabi Muhammad dan umatnya hinga akhir zaman. Banyak ibrah (pelajaran) yang disampaikan oleh Allah melalui kisah-kisah qur’aniyah itu.

Di antara kisah quraniah itu adalah ashhabul kahfi (penghuni gua). Kisah ini adalah salah satu kisah yang sangat menakjubkan. Kisah ini sangat menakjubkan karena Allah telah menunjukkan kekuasaannya untuk menidurkan (mematikan) sekelompok pemuda di dalam gua dalam waktu beberapa tahun lamanya, tetapi terasa oleh sebahagian mereka satu hari atau setengah hari saja.

Di dalam uraian ini, saya tidak ingin memperpanjang cerita bagaimana kisah ini terjadi pada para pemuda yang menjadi penghuni gua itu, di mana mereka ditidurkan atau dimatikan oleh Allah dalam beberapa tahun lamanya, lalu Allah membangunkan mereka kembali. Saya hanya menyarankan kepada Anda untuk membaca ayat-ayat ini dan terjemahannya di dalam Surah al-Kahf [18]: 9-10, dan menyarankan untuk membaca tafsirnya di dalam Tafsir al-Misbah Volume 8, halaman 1-45, dan baca Al-Qur’an dan Tafsirnya, Departemen Agama RI, Jilid 5 halaman 574-598.

Di sini saya hanya ingin menunjukkan dari kisah itu karaketristik para pemuda yang digambarkan oleh Allah sebagai penghuni gua itu. Ada beberapa karakteristik pemuda yang digambarkan di dalam kisah itu, yang dapat dijadikan sebagai pelajaran bagi para pemuda umat Nabi Muhammad saw., yaitu sebagai berikut:

1. Mereka itu adalah para pemuda tangguh dan beriman kepada Allah dengan keimanan yang sangat kuat di dalam hati mereka. Hal ini seperti yang digambarkan di dalam ayat 13, di mana Allah menyatakan: Kami kisahkan kepadamu (Muhammad) cerita ini dengan benar. Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka.

2. Mereka itu adalah para pemuda yang telah mendapatkan tambahan hidayah dari Allah. Tambahan hidayah adalah Allah menambahkan kekuatan iman yang ada di dalam hati mereka dan meyakini bahwa tidur mereka yang lama di dalam gua itu merupakan kekuasaan Allah.

3. Mereka adalah para pemuda yang selalu memohon perlindungan dan rahmat dari Allah agar mereka senantiasa diberi rahmat dan perlindungan. Permohonan itu dilakukan mereka ketika berada di dalam gua. Doa mereka disebutkan oleh Allah di dalam ayat 10: "Wahai Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)." Dua hal yang selalu mereka minta, yaitu rahmat dari Allah kesempurnaan mereka kepada jalan yang lurus.

4. Mereka adalah para pemuda yang memiliki hati yang teguh dengan iman dan keyakinan yang kuat seperti yang disebutkan di dalam ayat 14 di mana Allah menggambarkan ucapan mereka: “Tuhan kami adalah Tuhan seluruh langit dan bumi; kami sekali-kali tidak menyeru Tuhan selain Dia, sesungguhnya kami kalau demikian telah mengucapkan perkataan yang amat jauh dari kebenaran."

Kontekstualisasi pesan ayat di atas dengan kehidupan para pemuda pada masa kini adalah perlunya para pemuda memiliki keimanan yang kuat dan menanamkan ke dalam hati mereka keimanan itu dengan sekuat-kuatnya. Perlunya para pemuda memiliki keteguhan hati dengan keyakinan yang kuat bahwa Allah yang mereka imani adalah adalah yang memiliki kekuasaan atas langit dan bumi dan Maha Kuasa atas sesuatu yang ada di alam ini. Perlunya para pemuda untuk senantiasa mendekatkan diri kepada Allah dengan melaksanakan segala yang diperintah-Nya dan meninggalkan larangan-larangan-Nya. Perlunya pemuda senantiasa memohon kepada Allah rahmat, karunia, dan hidayahnya agar mereka senantiasa berada pada jalan-Nya yang benar.

Iman kepada Allah menjadi sumber dan fondasi kekuatan untuk beriman kepada unsur-unsur iman yang lain. Iman yang kuat yang ada di dalam hati memberi dorongan yang kuat untuk mendekatkan diri kepada-Nya. Iman yang kuat akan mendorong kita dengan kuat pula untuk beramal saleh. Iman yang kuat mendorong kita untuk menjauhi semua yang dilarang oleh Allah. Kalau sudah beriman dan beramal saleh, pastilah kita beruntung dunia dan akhirat. Pemuda-pemuda yang memiliki keimanan yang kuat dengan amal saleh akan aman dan selamat dunia dan akhirat.

Semoga Allah senantiasa memberi kekuatan kepada para pemuda kita untuk memiliki iman yang kuat dan melakukan amal saleh demi kejayaan mereka dunia dan akhirat. Aamiin. Wallaahu a’lam bi al-shawaab. Jakarta-Matraman, Sabtu pagi, tanggal 29 Oktober 2016.

[page_visit_counter_md id="1846"]