Kolaborasi Dua Kampus: Studium Generale Bahas Strategi Inovatif Stimulasi Perkembangan Anak Usia Dini Berbasis Nilai Keislaman
Kolaborasi Dua Kampus: Studium Generale Bahas Strategi Inovatif Stimulasi Perkembangan Anak Usia Dini Berbasis Nilai Keislaman

WhatsApp Image 2025-07-01 at 06.51.35

BERITA FITK Online- Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta melalui Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD), bekerja sama dengan Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PG-PAUD) Universitas Muhammadiyah Jakarta, menyelenggarakan Studium Generale bertajuk “Strategi Inovatif Stimulasi Perkembangan Anak Usia Dini Berbasis Nilai-Nilai Keislaman” pada Senin, 30 Juni 2025.

Kegiatan yang berlangsung secara daring melalui Zoom Meeting dan disiarkan langsung melalui kanal YouTube resmi FITK UIN Jakarta ini diikuti oleh ratusan peserta, mulai dari mahasiswa, dosen, praktisi pendidikan anak usia dini, hingga pemerhati pendidikan. Acara dimulai pukul 14.00 WIB dan berakhir pukul 16.00 WIB.

Dalam sambutannya, Dewi Salistina, M.A., menekankan pentingnya penguatan nilai-nilai keislaman sebagai fondasi pembentukan karakter anak sejak dini. Beliau menyebutkan bahwa pendidikan usia dini bukan hanya tentang aspek kognitif, tetapi juga penguatan spiritualitas, moralitas, dan nilai luhur yang akan menjadi bekal anak menghadapi masa depan.

Acara menghadirkan dua keynote speakers yang memberikan perspektif komprehensif mengenai tema kegiatan. Dr. Yanti Herlanti, M.Pd., Wakil Dekan I FITK UIN Jakarta, membuka pemaparan dengan menekankan pentingnya menjadikan nilai-nilai Islam sebagai fondasi utama dalam pendidikan anak usia dini. Menurutnya, stimulasi perkembangan anak tidak hanya fokus pada aspek intelektual, tetapi juga dimensi spiritual, emosional, dan moral. Dr. Yanti mengajak calon pendidik PAUD untuk terus mengembangkan kreativitas dan strategi pembelajaran yang inovatif agar mampu menjawab tantangan zaman tanpa kehilangan esensi nilai agama yang menjadi identitas. Ia juga mengapresiasi kolaborasi antarlembaga ini sebagai wujud nyata menciptakan ekosistem pendidikan yang saling mendukung demi lahirnya generasi unggul dan berkarakter Islami.

Sementara itu, Dr. Diah Andika Sari, M.Pd., Wakil Dekan II Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jakarta, memaparkan urgensi penguatan nilai-nilai Islam dan kearifan lokal dalam pendidikan anak usia dini. Menurutnya, integrasi nilai agama dengan budaya lokal akan membuat pembelajaran lebih kontekstual, dekat dengan kehidupan anak, dan lebih mudah dipahami. Dr. Diah juga menegaskan pentingnya menciptakan suasana belajar yang positif, penuh kasih sayang, dan aman agar anak tumbuh secara optimal. Ia berharap kerja sama kedua perguruan tinggi ini dapat terus dilaksanakan secara berkelanjutan sehingga dapat saling mendukung penguatan kapasitas keilmuan dan profesionalisme calon guru PAUD.

Selain sesi keynote, acara inti menghadirkan tiga narasumber ahli yang berbagi pengalaman praktis dan perspektif teoretis:

Dr. Yayah Nurmaliyah, M.A. menekankan pentingnya penanaman nilai moral dan spiritual sejak usia dini melalui pendekatan yang lembut, menyenangkan, dan penuh kasih. Beliau menjelaskan, kebiasaan kecil seperti mendongeng kisah teladan, melatih doa sehari-hari, dan pembiasaan perilaku baik akan menjadi pondasi karakter positif anak dalam jangka panjang.

Dr. Adiyati Fathu Roshohah, M.Pd. memaparkan beragam metode inovatif stimulasi perkembangan anak yang relevan dengan tahap perkembangan kognitif, motorik, sosial-emosional, dan spiritual. Beliau mencontohkan metode pembelajaran berbasis proyek sederhana, permainan edukatif yang memuat pesan nilai Islam, serta penggunaan media interaktif. Dr. Adiyati menekankan pentingnya keselarasan antara strategi pembelajaran dan tahapan tumbuh kembang anak, sehingga stimulasi yang diberikan efektif dan bermakna.

Desmaliza, M.Si., M.Ed., Ph.D. memberikan wawasan global mengenai peran nilai religius dalam pendidikan anak di era modern. Ia memaparkan hasil riset di berbagai negara yang menunjukkan integrasi nilai agama dalam kurikulum mampu memperkuat karakter, disiplin, dan kepekaan sosial anak. Desmaliza juga mengingatkan bahwa teknologi digital perlu diimbangi dengan pendekatan humanis yang sarat nilai, agar relasi pendidik dan anak tetap hangat dan bermakna.

Diskusi yang dipandu oleh Fidiyah Sari, M.Pd. berlangsung aktif dan interaktif. Para peserta antusias mengajukan pertanyaan dan berbagi pengalaman, menciptakan suasana belajar yang dinamis.

Melalui kegiatan ini, kedua perguruan tinggi ingin memperkuat kapasitas keilmuan mahasiswa, mendorong munculnya inovasi pembelajaran yang adaptif terhadap perkembangan zaman, namun tetap berakar pada nilai-nilai Islam.

Acara ditutup dengan harapan agar kerja sama antar institusi pendidikan terus terjalin, dan kegiatan seperti ini dapat dilaksanakan secara berkala sebagai wadah pengembangan kapasitas profesional pendidik PAUD di Indonesia. Penyelenggara juga berharap kesadaran tentang pentingnya menciptakan ruang aman dan kreatif bagi anak semakin tumbuh, sehingga menjadi dasar bagi kebijakan, program, dan praktik yang mendukung perkembangan anak secara utuh, merdeka, dan bernilai. (MusAm)

WhatsApp Image 2025-07-01 at 06.50.53 (2)

WhatsApp Image 2025-07-01 at 06.48.07