Konsultasi Pengelolaan Institusi, STIS Al-Wafa Benchmarking ke FITK UIN Jakarta
Konsultasi Pengelolaan Institusi, STIS Al-Wafa Benchmarking ke FITK UIN Jakarta
Gedung FITK, BERITA FITK Online– FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menerima kunjungan dari Sekolah Tinggi Ilmu Syariah (STIS) Al-Wafa Cileungsi, Kabupaten Bogor. Pertemuan tersebut dalam rangka benchmarking institusi. Acara tersebut digelar secara langsung di ruang senat lantai 2 fakultas pada Senin, (08/11/2021). Ikut dalam rombongan Sekolah Tinggi Ilmu Syariah (STIS) Al-Wafa tersebut adalah Ketua Muhammad Misbakul Munir, M.P.I., Puket 1 Aang Gunaepi, Puket 2 Ahmad Fahri B, dan Ketua LPM Ryan Bianda. Kunjungan diterima langsung oleh Dekan Dr. Sururin, M.Ag. didampingi Wakil Dekan II Dr. Abdul Muin, M.Pd., Kabag TU Drs. Edy Suandi, dan Muslikh Amrullah, M.Pd., selaku Humas FITK. Dalam sambutannya sebagai Dekan, Dr. Sururin, M.Ag. menyampaikan selamat datang dan terima kasih sudah berkunjung ke FITK UIN Jakarta. “Selamat datang di kampus kami FITK UIN Jakarta. Kami menerima siapa pun yang mau berkunjung, yang mau silaturahim ke kami,” ucap Sururin. “Kami tidak hanya menerima kunjungan dari PTKIN saja, PTKIS seperti STIS Al-Wafa juga kami terima, bahkan kami pernah memerima kampus Hindu dan juga Katolik. Ini dalam rangka kami berbuat adil dan dalam rangka berbagi ilmu ke semua. Terus terang jumlah PTKIS se-Indonesia berjumlah 705 perguruan tinggi, sedangkan PTKIN hanya 58 kampus, jadi kalau 705 PTKIS tidak menerima pembinaan yang baik dari kampus yang sudah mapan seperti UIN Jakarta dan yang lainnya sayang sekali,” tambah Sururin. “Bapak/Ibu, kami FITK eksisting mempunyai 17 program studi termasuk program studi PPG, dan mohon doanya kami sedang menunggu izin operasional prodi S3 PAI, yang belum lama ini kami sudah presentasi dan mudah-mudahan tahun ajaran depan sudah turun izin dan bisa menerima mahasiswa baru dan kami juga sedang menyiapkan proposal pengajuan prodi S3 PBA,” pungkas Sururin. Sementara itu, Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Syariah (STIS) Al-Wafa, Muhammad Misbakul Munir, M.P.I., dalam sambutannya menyampaikan terima kasih banyak telah diterima dengan baik berkunjung di FITK UIN Jakarta. Misbah sapaan akarabnya menjelaskan, tujuan berkunjung ke FITK adalah pertama untuk silaturahmi dan selanjutnya ia dan rombongan ingin belajar dan konsultasi pengelolaan institusi yang sedang ia rintis. “Terima kasih banyak kami sampaikan kepada Ibu Dekan dan Pak Wadek telah menerima kami dengan sangat baik, kami merasa senang dan terharu. Bapak/Ibu, kami kami berkunjung ke FITK UIN Jakarta pertama untuk silaturahmi, berikutnya kami ingin belajar dan konsultasi pengelolaan institusi yang sedang kami rintis,” ungkap Misbah. Misbah melanjutkan, STIS Al-Wafa masih berusia tiga tahun dan masih butuh banyak bimbingan dari kampus yang sudah mapan. “Bapak/Ibu, STIS Al-Wafa masih berusia seumur jagung, baru tiga tahun kami berdiri. Kami sengaja berkunjung ke sini untuk menambah semangat kami agar kami bisa menimba ilmu dan mendapatkan informasi-informasi penting pengelolaan institusi yang Bapak/Ibu pimpin. Meskipun kami secara usia terpaut amat jauh dengan UIN Jakarta, tapi mudah-mudahan keterpautan usia ini bisa mengakselerasi kita, Ibu. Jadi, kalau UIN Jakarta banyak menceritakan prestasi dan kesuksesannya, harapannya kami bisa merangkum kesuksesan itu agar tahun keempat dan kelima cepat suksesnya. Kami punya semangat untuk terus belajar dan menjadi pembelajar kapan pun dan di mana pun,” tutup Misbah. Berikutnya, acara yang dilangsungkan di ruang senat lantai 2 fakultas dilanjutkan dengan sesi dialog dan sharing. Pada kesempatan dialog dan sharing tersebut, sejumlah rombongan dari STIS Al-Wafa menanyakan beberapa hal, utamanya berkaitan dengan pengelolaan administrasi dan pengelolaan insntitusi secara umum. Saat ditanyakan oleh salah satu rombongan mengenai bagaimana cara Ibu Dekan memimpin sebuah fakultas yang besar agar antara urusan keluarga dan institusi sama berjalan baiknya. “Baik akan saya jawab meskipun pertanyaannya personal. Yang pertama kami punya prinsip mengabdi, ingin memberikan pelayanan terbaik. Jadi tertanam dalam diri saya untuk kebaikan, peningkatan, dan kemanfaatan untuk banyak orang, itu saja sih yang saya pikirkan, bagaimana agar mahasiswa saya lebih baik, lebih bagus dan lebih maju termasuk juga para dosennya, bagaimana kami memberikan pelayanan terbaik. Itu saja tidak lebih! Jadi, saya punya prinsip pengabdian ikhlas,” jawab Sururin. Acara diaolog dan sharing ini berlangsung cukup hangat dan selesai menjelang kumandang azan zuhur. Kemudian acara dilanjutkan dengan saling tukar cendera mata yang dilangsungkan di lobi dekanat lantai 2 fakultas. (MusAm)