LPTK UIN Jakarta Gelar Silaturahmi dan Berikan Pembekalan kepada Mahasiswa PPG PAI Batch 2 Tahun 2024 Kota Depok
Yayasan Al-Jihad Kota Depok, BERITA FITK Online – Lembaga Pendidikan dan Kependidikan (LPTK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menggelar kegiatan silaturahmi dan pembekalan bagi mahasiswa Pendidikan Agama Islam (PAI) Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) asal Kota Depok. Acara yang berlangsung pada Sabtu (30/11/2024) di Aula Yayasan Al-Jihad, Kota Depok ini terlaksana berkat kerja sama antara LPTK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Kantor Kementerian Agama Kota Depok, dan Baznas Kota Depok.
Acara dihadiri oleh Wakil Dekan Bidang Akademik, Dr. Yanti Herlanti, M.Pd.; Ketua Prodi PPG, Tanenji, M.A.; Sekretaris Prodi PPG, Didah Nurhamidah, M.Pd.; serta Humas, Kemahasiswaan, dan Kerja Sama, Muslikh, M.Pd. Dari pihak Kantor Kementerian Agama hadir Kepala Bidang PAI Kanwil Jawa Barat, H. Asnawi, S.Ag.; Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Depok, H. Enjat Mujiat, S.Ag., M.Pd.I.; Kasi Pendidikan Agama Islam, H. Sholahudin Al-Ayubi, M.A.; dan Koordinator Program PPG, Andriyani, S.Pd. Dari Baznas Kota Depok, Wakil Ketua Dipl Ing-Agus Dwi Cahyono dan Abdul Rahman turut berpartisipasi.
Kepala Seksi Pendidikan Agama dan Kependidikan Islam (Pakis), H. Sholahudin Al-Ayubi, M.A., memberikan pembekalan yang penuh makna kepada mahasiswa Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Pendidikan Agama Islam (PAI) asal Kota Depok. Dalam sesi ini, ia menyoroti tiga aspek utama yang harus menjadi perhatian serius para guru PAI, yaitu kompetensi, kepribadian, dan profesionalisme.
Sholahudin mengingatkan pentingnya kemampuan baca tulis Al-Qur’an bagi seorang guru agama. Berdasarkan sejumlah penelitian, termasuk dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), kemampuan ini masih menjadi tantangan bagi sebagian guru PAI. "Kemampuan baca tulis guru PAI, baik hafalan maupun pemahamannya, masih perlu ditingkatkan. Oleh karena itu, bapak-ibu jangan abai terhadap kemampuan baca tulis Al-Qur’an," tegasnya.
Ia juga menekankan pentingnya karakter yang kuat dalam diri seorang guru PAI. Menurutnya, kepribadian guru agama menjadi perhatian masyarakat, mengingat peran mereka sebagai teladan moral dan spiritual bagi siswa. "Kepribadian guru hari ini masih jadi sorotan masyarakat, terutama guru-guru agama. Tolong perhatikan sikap dan karakter bapak-ibu semua," ujarnya.
Sebagai penutup, Sholahudin mengajak para mahasiswa PPG untuk terus meningkatkan profesionalisme mereka. Ia menggambarkan guru agama sebagai sosok yang memiliki tanggung jawab besar, tidak hanya di dunia pendidikan, tetapi juga dalam membangun generasi yang berakhlak mulia. "Guru agama adalah manusia bumi, tetapi juga harus baik dan dikenal langit. Mereka harus memiliki karakter yang kuat," kata Sholahudin.
Wakil Dekan Bidang Akademik, Dr. Yanti Herlanti, M.Pd., dalam sambutannya menyoroti pentingnya program PPG di tengah upaya pemerintah menyelesaikan PPG dalam jabatan hingga 2025. Ia juga memuji capaian kelulusan mahasiswa batch 1 LPTK UIN Jakarta yang mencapai 99,22%. “Bapak-ibu harus bersyukur karena mengikuti PPG tahun ini dengan berbagai kemudahan dan bimbingan dari dosen serta guru pamong,” katanya.
Wakil Ketua Baznas Kota Depok, Dipl. Ing. Agus Dwi Cahyono, memberikan pembekalan yang sarat dengan motivasi dan penghargaan kepada para mahasiswa Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Pendidikan Agama Islam (PAI) asal Kota Depok. Dalam pesannya, ia menekankan peran penting guru PAI sebagai pewaris perjuangan para nabi dan pembentuk generasi unggul.
Agus Dwi Cahyono menyebut guru PAI sebagai sosok yang memiliki tanggung jawab besar dalam meneruskan risalah para nabi. "Guru PAI adalah para pewaris nabi. Semoga bapak-ibu lulus 100% dan menjadi pendidik yang mampu membawa manfaat besar bagi umat," ujarnya. Menurutnya, tugas guru PAI bukan sekadar mengajar, tetapi juga menanamkan nilai-nilai agama yang kokoh dalam diri siswa.
Ia juga mengungkapkan harapannya agar para guru PAI mampu mencetak generasi rabbani, yaitu generasi yang memiliki kecintaan mendalam terhadap agama, berkarakter kuat, dan berkontribusi positif bagi masyarakat. "Mudah-mudahan guru-guru PAI di Kota Depok mencetak generasi rabbani dan penerus risalah rasul," harapnya.
Dalam pembekalannya, Dipl. Ing. Agus mengungkapkan dukungan penuh dari Baznas Kota Depok terhadap pelaksanaan PPG di LPTK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Ia menyampaikan bahwa Ketua Baznas Kota Depok, Dr. H. Endang Ahmad Yani, M.M., sangat percaya bahwa LPTK UIN Jakarta mampu melaksanakan amanah dalam membimbing guru-guru PAI. "Kami ingin guru-guru PAI Kota Depok mengikuti PPG di LPTK UIN Jakarta karena kami yakin akan kualitasnya," jelasnya.
Agus Dwi Cahyono juga mendorong para peserta untuk terus meningkatkan kemampuan dan keterampilan mereka demi membangun generasi Kota Depok yang lebih baik. "Kami mohon bapak-ibu terus meng-upgrade dan meningkatkan skill agar mampu mencetak generasi yang unggul dan berdaya saing," katanya.
Sebagai penutup, ia menyampaikan doa dan harapan terbaik untuk para mahasiswa PPG. "Mudah-mudahan Allah berkahi ikhtiar mulia kita semua, termasuk para pimpinan yang telah memfasilitasi program ini," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pendidikan Agama Islam (PAI) Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat, H. Asnawi, S.Ag., memberikan pembekalan mendalam kepada para mahasiswa Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Pendidikan Agama Islam (PAI) asal Kota Depok. Dalam pemaparannya, beliau menyoroti pentingnya PPG sebagai langkah strategis dalam meningkatkan kompetensi guru PAI sekaligus memberikan hak-hak profesional mereka sebagai pendidik.
Asnawi mengungkapkan bahwa Jawa Barat memiliki total 41.500 guru PAI di berbagai jenjang pendidikan, namun hanya sebagian kecil yang berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) atau PPPK. "Dari jumlah tersebut, hanya sekitar 600 guru yang berstatus ASN atau PPPK," jelasnya. Dari 15.000 guru PAI yang lulus pretes, 6.000 di antaranya telah mengikuti program PPG, sementara sisanya diharapkan segera mendapatkan kesempatan serupa.
Lebih lanjut, ia menggarisbawahi pentingnya peran guru PAI dalam membentuk karakter anak didik. "Guru PAI harus memiliki karakter yang kuat dan mampu mengamalkan nilai-nilai agama, karena jika murid dituntut untuk memiliki karakter yang baik, maka gurunya harus lebih baik lagi," tegasnya.
Asnawi juga menyampaikan apresiasinya terhadap pengelolaan PPG di LPTK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang dinilai berhasil membimbing para peserta, khususnya dari Kota Depok, tanpa laporan keluhan yang berarti. "Kami sangat berterima kasih kepada pengelola PPG LPTK UIN Jakarta yang sudah membimbing guru-guru kami asal Kota Depok. Kami titipkan mereka agar dapat lulus dengan hasil yang maksimal," ujarnya.
Sebagai penutup, Asnawi menekankan bahwa mengikuti PPG tidak hanya penting untuk meningkatkan kompetensi, tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan pendidikan di masyarakat. "Guru PAI tidak hanya menjadi pendidik biasa, tetapi juga menjadi panutan yang membawa nilai-nilai moral dan spiritual bagi generasi mendatang," pungkasnya.
Acara ini menjadi momentum penting bagi para mahasiswa PPG asal Kota Depok untuk memperkuat silaturahmi sekaligus mendapatkan pembekalan yang relevan dengan tugas dan tanggung jawab mereka sebagai calon guru PAI yang profesional. Semoga program ini menjadi langkah awal yang sukses dalam mencetak pendidik unggul dan berkarakter.
Setelah acara seremonial, Kaprodi PPG UIN Jakarta, Tanenji, M.A., dan Sekretaris Program studi PPG, Didah Nurhamidah, M.Pd., melanjutkan dengan sesi pembekalan kepada para mahasiswa PPG. Pembekalan ini mencakup berbagai informasi penting terkait tahapan-tahapan PPG, seperti lokakarya, Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), serta persiapan untuk Ujian Kompetensi Mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (UKMPPG). Dalam sesi ini, mahasiswa juga diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan.
Acara ini diakhiri dengan penyerahan dokumen perjanjian kerja sama yang telah ditandatangani oleh kedua pihak, sebagai tanda komitmen antara LPTK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Kantor Kementerian Agama dan Baznas Kota Depok dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan kompetensi guru PAI di Kota Depok, Jawa Barat. (MusAm)