Magister PBI Gelar Workshop dan Pelatihan Pengembangan Prodi
Magister PBI Gelar Workshop dan Pelatihan Pengembangan Prodi

Gedung FITK, BERITA FITK Online – Program Studi Magister Pendidikan Bahasa Inggris (MPBI) FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menyelenggar workshop dan pelatihan dengan tajuk “Pengembangan Program Studi Magister Pendidikan Bahasa Inggris (MPBI)” yang dilangsungkan selama tiga hari (Rabu-Jumat / 23-25 Februari 2022) secara daring.

Kegiatan ini mengundang berbagai narasumber baik dari dalam kampus maupun luar kampus serta dihadiri oleh sivitas akademika FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Narasumber yang hadir antara lain Yanti Wirza, Ph.D dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, Prof. Dr. Ratna Sari Dewi, M.Pd., Kustiwan, Ph.D, Didin Nuriddin Hidayat, M.A., TESOL., Ph.D., Dr. Muhammad Farkhan, M.Pd dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan dimoderatori oleh para dosen MPBI antara lain: Maya Defianty, Ph.D., Dr. Fahriany, M.Pd., Dr. Nida Husna, M.A., TESOL., Ummi Kultsum, Ph.D., Dr. Alek, M.Pd. Hadir pula dalam kegiatan ini Dekan FITK, Ibu Dr. Sururin, M.Ag dan dosen senior: Dr. Atiq Susilo, M.A, Dr. Farida Hamid, M.Pd, Siti Nurul Azkiyah, Ph.D, dan Fuad Fachrudin, M.Sc., Ph.D.

Dalam sambutannya, Sururin menyampaikan terima kasih atas terselenggaranya kegiatan workshop dan pelatihan ini sebagai upaya pengembangan institusi. Ia berharap kegiatan ini bisa menjadi upaya meninjau ulang, merevisi apakah profil lulusan MPBI sudah sesuai dengan Outcome Based Education yang menjadi komponen dasar akreditasi dan apakah lulusan MPBI memiliki kemampuan integrasi keilmuan, keislaman dan keindonesiaan. “Walaupun ini MPBI tapi kita memiliki tanggung jawab moral untuk mengembangkan keindonesiaan itu sendiri. Paling tidak mengenalkan Indonesia ke dunia global. Karena MPBI sangat strategis dengan kemampuan bahasa internasional yang baik,” ujar Sururin.

Pada hari pertama, workshop ini membincangkan topik tentang pengembangan kurikulum. Yanti Wirza mengawali presentasi dengan menyampaikan 4 hal mendasar yang perlu dilihat ketika membangun sebuah kurikulum yaitu 1. Apa tujuan yang ingin dicapai oleh institusi? (tujuan), 2. Pengalaman belajar seperti apa yang akan disediakan? (Desain), 3. Bagaimana pengalaman belajar ini diorganisasikan dengan efektif? (lingkup dan urutannya) dan 4. Bagaimana kita mengetahui apakah tujuan pendidikannya sudah tercapai (Evaluasi).

Tidak kalah pentingnya, pembicara kedua, Kustiwan menyampaikan topik yang menarik terkait Strategi Pengembangan Kurikulum di Perguruan Tinggi. Dalam paparannya, Ia mengawali dengan membahas teori kurikulum secara umum yakni tentang dua pendekatan kurikulum yang umum terjadi dalam pengembangan kurikulum yakni pendekatan sistematis dan pendekatan eksistensial. Namun, menurutnya pendekatan sistematis lebih banyak digunakan dalam pengembnagan kurikulum termasuk di Indonesia. Poin penting yang dia sampaikan bahwa mutu harus menjadi bagian dari budaya dan karakter Perguruan Tinggi termasuk bagi Prodi Magister Pendidikan Bahasa Inggris untuk meningkatkan kualitas institusi.

Kemudian pada hari kedua, pemaparan tentang strategi penyusunan standar passing grade penerimaan dan kelulusan Mahasiswa MPBI disampaikan oleh Muhammad Farkhan dan materi tentang bagaimana mengenalkan MPBI ke level nasional dan internasional disampaikan oleh Didin Nuruddin Hidayat.

Hari terakhir diisi dengan Focus Group Discussion (FGD) yang dibagi ke dalam tiga kelompok: Group 1: Visi, Misi, dan Pengembangan kurikulum MPBI, Group 2: Passing grade Student wellbeing, kualitas lulusan, dan pendampingan mahasiswa, dan Group 3: Rencana sosialisasi MPBI di luar UIN Jakarta. Dalam FGD ini, langkah-langkah nyata akan dirumuskan berdasarkan pada masukan, ide dan gagasan yang muncul pada workshop dua hari sebelumnya. (waliyadin/MusAm)