Mendikdasmen Abdul Mu’ti Dorong Implementasi Pembelajaran Mendalam di Indonesia sebagai Solusi Pendidikan Berkualitas
BERITA FITK Online- Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sukses menyelenggarakan Webinar Nasional bertajuk Pembelajaran Mendalam: Konsep dan Implementasi pada Senin (17/3/2025). Acara ini menghadirkan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah RI, Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed., sebagai pembicara kunci dan diikuti oleh lebih dari 4.000 peserta secara daring melalui Zoom dan YouTube.
Dalam pemaparannya, Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed. menegaskan bahwa Program Pembelajaran Mendalam (Deep Learning) akan mulai diterapkan secara bertahap pada tahun ajaran 2025-2026. Ia menyampaikan bahwa kebijakan ini akan diberlakukan terlebih dahulu di sekolah-sekolah yang telah siap, mengingat masih terdapat berbagai aspek teknis yang perlu dipersiapkan, termasuk pelatihan guru sebagai pelaksana utama program ini.
“Pembelajaran Mendalam bukanlah konsep baru dalam dunia pendidikan. Berbagai negara maju telah menerapkannya sejak tahun 1970-an, termasuk Inggris, Australia, Amerika Serikat, dan Kanada,” ungkapnya. Ia menambahkan bahwa pendekatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia dengan memperkuat keterampilan berpikir kritis, literasi, dan numerasi siswa agar mereka memiliki daya saing global.
Prof. Abdul Mu’ti juga menjelaskan bahwa latar belakang utama penerapan kebijakan ini didasarkan pada beberapa faktor, di antaranya hasil evaluasi internasional yang menunjukkan rendahnya capaian pembelajaran siswa Indonesia, termasuk skor dari Program for International Student Assessment (PISA). Ia menyoroti laporan UNESCO yang menyatakan bahwa banyak siswa mengalami schooling without learning, yakni bersekolah tanpa mengalami proses pembelajaran yang efektif. Selain itu, kurangnya motivasi belajar pada sebagian siswa akibat metode pembelajaran yang tidak menarik juga menjadi faktor utama dalam mendorong perubahan pendekatan pendidikan.
“Banyak orang tua yang mengeluhkan kurangnya motivasi belajar anak-anak mereka. Sebagian siswa cenderung hanya berfokus pada kelulusan dan nilai tinggi tanpa memahami esensi dari pembelajaran itu sendiri. Inilah yang coba kita perbaiki melalui pendekatan Pembelajaran Mendalam,” jelasnya.
Lebih lanjut, Prof. Abdul Mu’ti mengungkapkan bahwa naskah akademik terkait Pembelajaran Mendalam telah selesai disusun dan tengah menunggu legalisasi dari Kementerian Hukum. Setelah proses ini rampung, Kementerian akan menerbitkan Surat Keputusan Menteri yang secara resmi menetapkan Pembelajaran Mendalam sebagai pendekatan pendidikan nasional di Indonesia.
Ia juga menjelaskan bahwa Pembelajaran Mendalam dikontraskan dengan dua pendekatan lain, yaitu surface learning dan achievement learning. Menurutnya, surface learning merupakan pembelajaran yang hanya terjadi di permukaan tanpa menyentuh substansi keilmuan, sementara achievement learning lebih berorientasi pada hasil akhir seperti kelulusan dan nilai tinggi, terkadang dengan mengesampingkan integritas akademik.
Dengan adanya webinar ini, Prof. Abdul Mu’ti berharap para pendidik dan pemangku kebijakan dapat memahami konsep Pembelajaran Mendalam serta berkontribusi dalam implementasinya. Ia mengapresiasi FITK UIN Jakarta yang turut berperan dalam pengembangan konsep ini dengan melibatkan salah satu dosennya dalam Tim Pengembangan Pembelajaran Mendalam Kemendikdasmen RI.
“Ini adalah awal dari transformasi pendidikan yang lebih baik di Indonesia. Dengan kolaborasi antara akademisi, praktisi, dan pemerintah, saya yakin kita dapat meningkatkan kualitas pendidikan nasional,” tutupnya. (MusAm)