Mendikdasmen Dorong Pendidikan Inklusif di Pembukaan Hajatan Tarbiyah 2024: Sinergi Budaya dan Inovasi
Mendikdasmen Dorong Pendidikan Inklusif di Pembukaan Hajatan Tarbiyah 2024: Sinergi Budaya dan Inovasi

WhatsApp Image 2024-11-25 at 15.38.02 (1)

Gedung Auditorium Harun Nasution, BERITA FITK Online – Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (DEMA FITK) UIN Jakarta menggelar acara pembukaan Hajatan Tarbiyah 2024 sekaligus Studium Generale dengan tema "Transformasi Pendidikan sebagai Upaya Mempertahankan Nilai Kebudayaan dalam Masyarakat Indonesia pada Era Modernisasi." Acara ini dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Kelembagaan UIN Syarif Hidayatrullah Jakarta, Din Wahid, M.A., Ph.D., pada Jumat (22/11/2024) yang menekankan pentingnya keseimbangan antara inovasi pendidikan dan pelestarian budaya sebagai identitas bangsa.

Dalam pidato pembukaannya, Din Wahid menyampaikan bahwa pendidikan di era modernisasi harus mampu mengintegrasikan teknologi tanpa mengorbankan nilai-nilai budaya lokal. "Harmoni antara inovasi pendidikan dan budaya lokal adalah kunci untuk membangun masa depan yang berakar kuat pada identitas bangsa," ujarnya.

Turut hadir dalam acara ini beberapa tokoh penting, di antaranya Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed., Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, serta Siti Nurul Azkiyah, M.Sc., Ph.D., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta. Selain itu, acara juga menghadirkan narasumber inspiratif, yaitu H. Bahrul Hidayat, Ph.D., dan Nisa Felicia, Ph.D., yang berbagi pandangan tentang tantangan pendidikan di era modernisasi.

Ketua DEMA FITK, Rifqi Aunurrofi Al-Gifari, dalam pidatonya, mengungkapkan bahwa inspirasi kegiatan ini berakar dari pemikiran Ki Hajar Dewantara, yang menekankan bahwa pendidikan harus memanusiakan manusia, bukan sekadar transfer ilmu pengetahuan. "Kami ingin menghidupkan kembali semangat pendidikan yang mengutamakan kemanusiaan dan budaya lokal dalam menghadapi era modernisasi," ungkap Rifqi.

Dekan FITK, Siti Nurul Azkiyah, M.Sc., Ph.D., memberikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif DEMA FITK. "Agenda ini sangat tepat sebagai refleksi menjelang Hari Guru. Guru adalah fondasi dari transformasi pendidikan, dan kegiatan ini mengingatkan kita akan peran mereka yang krusial dalam membangun masa depan bangsa," tuturnya dengan penuh semangat.

Salah satu momen penting dalam acara ini adalah pidato Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed., Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), yang menyampaikan komitmen pemerintah dalam memajukan pendidikan di Indonesia. Ia menegaskan bahwa pemerintah akan terus menjalankan program-program strategis yang mendukung akses pendidikan bagi seluruh anak Indonesia tanpa terkecuali.

"Pendidikan adalah hak setiap anak bangsa. Kami berkomitmen untuk memastikan setiap anak Indonesia mendapatkan pendidikan yang layak, dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai kearifan lokal," tegasnya.

Mendikdasmen juga menekankan pentingnya peran guru di tengah kemajuan teknologi. "Teknologi memang penting dalam dunia pendidikan, namun guru tetap menjadi figur sentral dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, pemenuhan kualifikasi, peningkatan kompetensi, serta kesejahteraan guru akan terus menjadi prioritas utama kami," tambahnya.

Pembukaan ini merupakan awal dari serangkaian kegiatan dalam Hajatan Tarbiyah 2024 yang dirancang untuk memperkuat komitmen mahasiswa dalam melestarikan budaya sekaligus merespons tantangan modernisasi. Acara ini diharapkan tidak hanya menjadi ajang diskusi, tetapi juga mendorong lahirnya inovasi-inovasi baru di dunia pendidikan Indonesia.

 

 

Tag :