Penguatan Kompetensi Guru PAI dan Madrasah di Era Society 5.0
Penguatan Kompetensi Guru PAI dan Madrasah di Era Society 5.0 Menjadi Tema Pengukuhan Guru Profesional LPTK UIN Jakarta
Auditorium Harun Nasution, BERITA FITK Online– Sebanyak 340 mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (PPG) Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Madrasah dalam Jabatan (Daljab) Batch 2 Kategori 1 Tahun 2023 Lembaga Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (LPTK) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta mengikuti Pengukuhan Guru Profesional pada Minggu, (21/1/2024) bertempat di Auditorium Harun Nasution, Ciputat, Tangerang Selatan.
Diketahui, mahasiswa PPG Batch 2 Daljab K1 Tahun 2024 yang mengikuti PPG di LPTK UIN Jakarta tercatat sebanyak 249 peserta firsttaker dan 102 peserta retaker dengan jumlah peserta lulus 340 orang dengan presentase kelulusan 90.58%. Sementara peserta yang mengikuti pengukuhan secara luring sebanyak 292 mahasiswa dan 48 mahasiswa mengikuti secara daring.
Hadir dalam acara pengukuhan tersebut Kasubdit PAI pada Perguruan Tinggi Umum, Dr. M. Munir, S.Ag., M.A., Kasubdit Ketenagaan Diktis, Muhammad Aziz Hakim, M.H., Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof. Dr. Ahmad Tholabi Kharli, M.A., M.H., Kabiro PK, M. Ali Irfan, M.M., Kabiro AAKK, Priyono, M.Pd., Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Banten, Dr. Nanang Fatchurochman, M.Pd. Dekan, Prof. Siti Nurul Azkiyah, M.Sc., Ph.D., jajaran Wakil Dekan, segenap tamu undangan, dan jajaran pengelola Prodi PPG.
Dalam laporannya, Dekan Siti Nurul Azkiyah menyampaikan selamat kepada seluruh mahasiswa PPG yang dikukuhkan sebagai guru profesional. Ia pun menyampaikan kepada para mahasiswa PPG, setelah dikukuhkan sebagai guru profesional, semakin banyak tanggung jawab yang diemban.
“Selaku pimpinan kami menyampaikan selamat kepada Bapak-ibu atas dikukuhkannya sebagai guru profesional. Dengan telah dikukuhkannya sebagai guru profesional, Bapak-ibu akan semakin banyak tanggung jawab yang akan diemban. Namun begitu, kami yakin bapak-ibu sejatinya sudah menjadi guru profesional dan kompeten di bidang masing-masing,” jelas Siti Nurul Azkiyah.
Dekan Siti Nurul Azkiyah juga menyinggung soal tema pengukuhan yaitu “Penguatan Kompetensi Guru PAI dan Madrasah di Era Society 5.0. Ia mejelaskan bahwa era sekarang masyarakat hidup di tengah pesatnya perkembangan teknologi termasuk peserta didik. Oleh karena itu menurutnya, para guru juga harus mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi tersebut sehingga para guru bisa menjadi tutor dan model yang baik bagi peserta didik.
“Di pundak Bapak-ibu lah kami berharap peserta didik bisa tumbuh dan bisa dibina dan bisa mendapatkan proses pembelajaran dengan maksimal sehingga mereka bisa mengisi dan membangun Indonesia emas tahun 2045,” terangnya.
Namun begitu, Dekan Siti Nurul Azkiyah menjelaskan dampak negatif yang ditimbulkan dari perkembangan teknologi yang bisa saja disalahgunakan oleh peserta didik. Oleh karena itu menurutnya, di situ peran sentral guru untuk menyampaikan edukasi dan pembinaan kepada peserta didik.
Wakil Rektor Bidang Akademik, Ahmad Tholabi Kharli dalam sambutannya menyampaikan ucapan selamat kepada para guru yang telah dikukuhan sebagai guru profesional.
“Pertama, saya ucapkan selamat kepada Bapak-ibu yang baru saja dikukuhkan sebagai guru profesional. Karenanya, mulai hari ini Bapak-ibu resmi dan berhak menyandang gelar guru profesional dan berhak pula mendapatkan hak-haknya,” tuturnya.
Wakil Rektor Ahmad Tholabi Kharli kemudian menyampaikan pesannya kepada para guru profesional yang telah dikukuhan. “Bapak-ibu, tadi bu Dekan telah menyampaikan tentang pesatnya perkembangan teknologi. Peserta didik juga saya yakin mengikuti perkembangan tersebut. Ini tantangan yang harus dihadapi bersama terutama Bapak-ibu agar tidak tertingal pengetahuannya dari peserta didik. Oleh karenanya Bapak-ibu harus menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi itu,” jelasnya.
Kasubdit PAI pada Perguruan Tinggi Umum, M. Munir menekankan komitmen kepada peserta pengukuhan sebagai guru profesional. Alumni Sekolah Pascasarjana UIN Jakarta itu mengingatkan hak dan tanggung jawab sebagai guru profesional. Ia meminta guru untuk terus mengikuti perkembangan teknologi dan informasi. M. Munir pun menyinggung maraknya ChatGPT dan kecerdasan buatan yang lainnya yang sedang jadi perbincangan di kalangan akademisi. Menurutnya, kemajuan teknologi mengandung dua sisi mata pisau. Kemajuan teknologi bisa menjadi maslahat juga mudharat.
Sementara itu, Kasubdit Ketenagaan Diktis, Muhammad Aziz Hakim menyoroti peran LPTK penyelanggara PPG. Menurutnya, LPTK UIN Jakarta sebagai salah satu LPTK penyelenggara punya andil besar dalam menghasilkan guru-guru profesional.
“Perlu diketahui oleh kita semua bahwa antrean peserta PPG melebihi antrean jamaah haji. Oleh karena itu, ini kesempatan (program PPG) yang tidak boleh disia-siakan baik oleh para guru juga oleh LPTK seperti UIN Jakarta ini. Alhamdulillah, LPTK UIN Jakarta pada batch kedua ini mengalami kenaikan kelulusan yang signifikan. Saya yakin ini semua hasil kerja keras dari semua pihak, mulai dari pengelola prodi hingga pimpinan fakultas. Saya ucapkan selamat dan terima kasih banyak kepada LPTK UIN Jakarta,” terangnya.
Muhammad Aziz Hakim kemudian menyampaikan pesan kepada peserta pengukuhan bahwa guru harus adaptif terhadap perubahan. Ia menceritakan saat awal mula orang-orang menggunakan zoom meeting.
“Dulu saat awal mula zoom meeting muncul, banyak orang yang gagap terhadap aplikasi tersebut. Tidak hanya para guru, kami juga mengalami hal yang sama. Namun seiring berjalannya waktu, perangkat itu dan aplikasi sejenisnya semakin akrab kita gunakan. Itu yang saya sebut dengan adaptif terhadap perubahan. Bapak-ibu tidak akan bisa menghindar dari perubahan, karena perubahan adalah sunatullah,” jelas Muhammad Aziz Hakim. (MusAm)