Rektor UIN Jakarta Tekankan Reformasi Pendidikan Berbasis Nilai di Era Kecerdasan Buatan
Rektor UIN Jakarta Tekankan Reformasi Pendidikan Berbasis Nilai di Era Kecerdasan Buatan

WhatsApp Image 2025-05-06 at 11.22.12

Gedung FITK, BERITA FITK Online- Dalam rangkaian kegiatan Seminar Nasional FITK 2025 yang mengangkat tema “Transformasi Pendidikan di Era Kecerdasan Buatan dan Implementasi Deep Learning untuk Inovasi Pembelajaran Abad 21”, Acara tersebut diselenggarakan pada Selasa (6/5/2025) Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Asep Saepudin Jahar, M.A., Ph.D., menyampaikan pandangan strategis mengenai pentingnya reformasi pendidikan yang adaptif terhadap perkembangan teknologi namun tetap berakar pada nilai-nilai moral dan karakter.

Kegiatan yang diselenggarakan secara daring melalui Zoom Meeting dan disiarkan langsung di kanal YouTube FITK UIN Jakarta ini menghadirkan ratusan peserta dari kalangan dosen, mahasiswa, alumni, serta pemangku kepentingan pendidikan dari luar UIN Jakarta. Dalam sambutannya, Rektor Asep Saepudin Jahar menegaskan bahwa kehadiran seminar ini sangat relevan dalam merespons perubahan masif dalam masyarakat dan dunia pendidikan akibat kemajuan teknologi, khususnya kecerdasan buatan.

“Reformasi pendidikan tentu memerlukan adaptasi yang relevan dalam pengembangan teknologi. Namun kita juga harus melihat bagaimana membimbing anak didik kita agar tidak hanya mampu beradaptasi dengan tantangan global dan keberagaman budaya, tetapi juga memiliki kekuatan karakter dalam merespons perkembangan tersebut,” tegasnya.

Rektor Asep Saepudin Jahar menggarisbawahi dua hal penting. Pertama, pentingnya peran pendidik dalam membekali peserta didik dengan kekuatan mental dan karakter. Ia menyoroti bahwa saat ini informasi sangat mudah diakses, namun pembentukan akhlak dan moral menjadi tantangan utama dalam pendidikan. “Pendidikan tidak boleh hanya berfokus pada aspek kognitif, tetapi juga harus menyentuh ranah psikomotorik dan spiritualitas,” ujarnya.

Kedua, ia mendorong para dosen dan mahasiswa FITK untuk terus melakukan reformulasi dalam pengembangan keilmuan yang ramah anak dan ramah lingkungan. “Kita perlu berbenah diri. Pengembangan ilmu harus mempertimbangkan keberlanjutan dan kebermanfaatan, tidak hanya bagi manusia tetapi juga bagi alam,” tambahnya.

Seminar Nasional FITK 2025 ini turut dihadiri oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah RI, Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed., sebagai keynote speaker. Dalam paparannya, Prof. Abdul Mu’ti menekankan pentingnya penguasaan teknologi yang dibarengi dengan etika dan nilai kemanusiaan, agar teknologi tidak menjadi malapetaka bagi peradaban.

Selain itu, acara juga menghadirkan sejumlah narasumber kompeten di bidang artificial intelligence dan pembelajaran mendalam, seperti Prof. Dr. I Ketut Eddy Purnama dari ITS, Prof. Suyanto dari Kemendikdasmen RI, dan Curry Wulanningrum dari Sophos School Indonesia.

Tercatat sebanyak 729 peserta mengikuti seminar ini, dengan 70 judul artikel yang dipresentasikan oleh para pemakalah. Rangkaian kegiatan akan dilanjutkan pada Jumat, 9 Mei 2025, dengan pelatihan pembelajaran mendalam dan pembuatan video pembelajaran, sebagai wujud komitmen FITK UIN Jakarta dalam mewujudkan pembelajaran abad 21 yang berkualitas dan transformatif. (MusAm)