TIGA-TIGA MUTIARA DARI HADIS RASULULLAH (1) Jagalah Lidahmu
TIGA-TIGA MUTIARA DARI HADIS RASULULLAH (1) Jagalah Lidahmu

Ahmad Thib Raya Guru Besar UIN Jakarta

Untuk sementara kita tinggalkan dahulu uraian kita mengenai “Apa yang harus Dilakukan Untuk Melapangkan Hati.” Dalam bebera uraian beberapa hari ini kita akan menguraikan pesan Rasulullah di dalam hadis yang sampaikan kemarin, yaitu mutiara-mutiara dari hadis Rasulullah.

Tiga-tiga mutiara yang dipesankan oleh Rasulullah kepada ‘Uqbah bin Amir di dalam hadis yang saya sampaikan kemarin, sebenarnya tidak hanya ditujukan kepada Uqbah secara personal, tetapi juga kepada semua umat Nabi Muhammad saw. Memang, pesan itu secara tekstual disampaikan kepada ‘Uqbah bin Amir secara individual, tetapi secara kontekstual itu pesan itu bersifat umum kepada semua umat Nabi Muhammad saw. Tiga-tiga pesan itu adalah sebagai berikut:

1. Ada tiga amal yang dapat menyelamatkan manusia, yaitu: a. jagalah lidahmu, b. lapangkanlah rumahmu, dan c. tangisilah kesalahan yang pernah kamu lakukan.

2. Ada tiga surat yang paling istimewa yang harus dibaca sebelum tidur, yaitu: a. surat al-Ikhlas, b. surat al-Falaq, dan c. surat al-Nas.

3. Ada tiga amal utama yang harus dilakukan, yaitu: a. jalinlah silaturrahim dengan oang yang memutuskan silaturrahim denganmu, b. berilah orang yang tidak mau memberi kepadamu, dan c. jauhilah orang yang menzalimimu.

Mari kita mulai uraian kita dengan menganalinis tiga pesan pertama, yaitu: 1. Jagalah lidahmu, 2. Lapangkanlah rumahmu, dan 3. Tangisilah kesalahan yang pernah kamu lakukan.

Pesan pertama adalah “Jagalah lidahmu.” Perintah Rasulullah ini merupakan pesan yang sangat penting untuk kita perhatikan. Kita sudah sama-sama tahu bahwa lidah adalah fasilitas tubuh yang sangat penting yang telah dianugerahkan oleh Allah kepada setiap orang. Lidah ini adalah salah satu alat bicara yang digunakan untuk menyatakan atau mengatakan sesuatu yang ada di dalam hati dan pikiran. Dengan lidahnya, seseorang dapat mengemukakan apa saja yang ada di dalam hati dan pikirannya. Seseorang tidak akan bisa berbicara jika lidahnya terganggu apalagi tidak ada.

Lidah dapat menyatakan kalimat yang baik, dan juga dapat menyatakan kalimat yang buruk. Dengan perkataan lain, lidah dapat menghasilkan ucapan yang baik maupun ucapan yang buruk. Kedua ucapan ini bisa dinyatakan oleh lidah. Ucapan yang baik yang diucapkan lidahmu akan melahirkan kebaikan bagimu. Sebaliknya, ucapan yang buruk yang dinyatakan oleh lidahmu akan melahirkan keburukan bagimu.

Ungkapan Nabi yang menyatakan “Jagalah lidahmu” sangat singkat, tetapi maknanya sangat dalam dan luas. Jagalah lidahmu, maksudnya adalah jagalah lidahmu dengan mengucapkan atau menyatakan ucapan-ucapan-ucapan yang baik. Jagalah lidahmu juga mengandung makna bahwa engkau tidak boleh menggunakan lidahmu untuk menyatakan kalimat atau ucapan-ucapan yang buruk.

Ungkapan dalam bahasa Indonesia yang berbunyi “Lidahmu harimaumu,” mengandung makna bahwa lidahmu bisa sangat berbahaya bagi dirimu. Lidahmu akan menerkam dirimu sendiri, jika kamu mengucapkan ucapan-ucapan yang buruk. Ada lagi ungkapan lain yang menyatakan: “Katakanlah yang benar, meskipun itu pahit bagimu.” Rasulullah menyatakan: “Jauhilah oleh kalian berbohong.” “Diammu adal;ah emas.” Artinya lebih baik diam daripada mengatakan sesuatu yang tidak ada gunanya. Semua ini menegaskan kepada kita agar kita senantiasa menjaga lidah kita untuk hal-hal yang baik. Janganlah gunakanlah lidahmu untuk hal-hal yang buruk.

Berkaitan dengan menjaga lidah itu, Rasulullah berpesan kepada kita: “Basahilah selalu lidahmu dengan berzikir kepada Allah.” Artinya gunakanlah lidahmu untuk memperbanyak berzikir dan mengingat Allah. Gunakanlah lidah untuk mengucapkan kalimat-kalimat yang baik (kalimat thayyibah), seperti “Subhasanallaah, laa ilaaha illa Allah” dstnya. Untuk itu pulalah kita selalu berdoa, “Ya Allah, aku memohon kepada-Mu agar Engkau menjadikan lidahku lidah yang selalu meningat dan berzikir kepada-Mu.”

Jagalah lidahmu dengan hanya mengucapkan kalimat-kalimat yang baik agar kamu selamat. Jauhkanlah lidahmu untuk mengucapkan hal-hal yang buruk. Jika ada hal-hal yang tidak penting, jangan berbicara, tetapi diamlah. Karena diammu bernilai emas bagi. Semua itu akan menghasilkan hal-hal yang baik dan kebaikan bagimu. Jangan sekali-kali engkau gunakan lidahmu untuk berdusta, menfitnah orang lain, menceritakan aib orang lain, mencaci maki orang lain. Sebab, semua itu akan menghancurkan dirimu. Ingatlah pesan Rasulullah bahwa orang-orang yang mnggunakan lidahnya untuk hal-hal yang buruk dan menceritakan aib orang lain akan memotong-memotong lidah mereka oleh mereka sendiri.

Semoga kita mampu menjaga lidah kita untuk hal-hal yang baik, dan menjaga dan mengamankan lidah kita dari hal-hal yang buruk. Aamiin. Walaahu a’lam bi al-shawaab. Jakarta-Matraman, Ahad pagi, tanggal 22 Januari 2017.