Tribute Ruang Tamu Pekan Kebudayaan Nasional Datangkan Sastrawan Putu Wijaya
Tribute Ruang Tamu Pekan Kebudayaan Nasional Datangkan Sastrawan Putu Wijaya

Ruang Tamu Pekan Kebudayaan Nasional 2023 yang dilaksanakan oleh prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, turut melakukan apresiasi pada budayawan muslim Ciputat, yakni Jamal D. Rahman. Apresiasi ini digelar sebagai bentuk penghargaan terhadap torehan karya serta segala dedikasinya pada dunia sastra yang sudah tidak diragukan lagi. 

Acara yang digelar dinamakan "Tribute: Budayawan Muslim Ciputat". Ini diselenggarakan pada Sabtu (28/10/23) di Aula Student Center UIN Jakarta. 

Rangkaian acara tidak hanya dikemas sebagai bentuk persembahan dan doa saja, tetapi juga turut melakukan apresiasi terhadap ekspresi seni dari para penampil, yakni Balangga Carika yang merupakan Lembaga Semi Otonom HMPS Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Postar, Kemangilodi, dan beragam penampilan lainnya dari mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia tidak kalah antusias untuk menampilkan kebolehannya. 

Sastrawan asal Tabanan Bali juga hadir di tengah-tengah peserta. Ia mempersembahkan monolog "Kemerdekaan" dengan properti sangkar burung perkutut. 

Usianya yang sudah mencapai 79 tahun dan suaranya yang mulai serak, ia masih tampak semangat dan menghayati setiap bait dalam monolognya sehingga menyita seluruh sorot mata penonton.

"Pelajarilah kemerdekaan itu, renungkan kemerdekaan itu di langit biru. Ke sanalah kamu akan pergi. Setiap ada kesempatan ambil, setiap ada peluang ambil, tapi manfaatkan sebaik-baiknya. Renungkan. Jangan cuma melamun, jangan cuma ngentut, jangan cuma berak, renungkan kemerdekaan itu baru kau bisa memakainya," ucap Putu.

Dalam monolognya ini, ia melakukan kritik terhadap orang-orang yang masih ragu untuk mengekspresikan kemerdekaannya sendiri. Putu seakan menyampaikan bahwa hakikatnya kemerdekaan datang dari dalam diri sendiri yang bisa bebas meraihnya kapan saja.

Dalam sambutannya, Dr. Ahmad Bahtiar, M.Hum., mengutarakan rasa bangganya karena PBSI diamanahkan untuk menyelenggarakan Ruang Tamu PKN.

"Biasanya, bulan Oktober kami menyelenggarakan Bulan Bahasa, tetapi tahun ini berbeda karena kami diberi amanat untuk menyelenggarakan Ruang Tamu PKN yang bekerja sama dengan Kemendikbudristek," ucap Ahmad Bahtiar. 

Ungkapan bangga juga datang dari Wakil Dekan 3 FITK, Salamah Agung, M.Sc., Ph.D. Menurutnya, prodi PBSI membawa nama harum UIN Jakarta karena telah mengundang sastrawan, budayawan, hingga komunitas budaya dalam rangkaian Ruang Tamu PKN. 

Perempuan yang pernah menjadi Ketua Pusat Karir itu juga berharap acara Ruang Tamu PKN bisa menginspirasi untuk prodi-prodi lain dan dimasukkan pada kurikulum sebagai project based learning.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan UIN Jakarta, Prof. Ali Munhanif, M.A., Ph.D. juga turut hadir untuk memberikan sambutan sekaligus menutup acara Ruang Tamu PKN. Ia mengapresiasi penuh atas apa yang dilakukan oleh PBSI. Menurutnya, PTKIN memang perlu berdiri di garda depan atas serbuan budaya globalisasi untuk menjawab apa itu budaya nasional.

Para peserta yang hadir juga turut mendengarkan "testimoni" dari sahabat dekat Jamal D. Rahman, yakni Idris Thaha, Mahmudah Fitriyah, Fatin Hamama, Khairul Anwar, Mahwi Air Tawar, Agus R. Sardjono, Sastri Sunarti, dan Joni Aryadinata. (Selvia Parwati Putri).

Tag :