350 Calon Wisudawan/wati Sarjana ke-131 FITK UIN Jakarta Ikut Yudisium dan Pelepasan
350 Calon Wisudawan/wati Sarjana ke-131 FITK UIN Jakarta Ikut Yudisium dan Pelepasan

Auditorium Harun Nasution, BERITA FITK Online– Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menggelar Yudisium dan Pelepasan Calon Wisudawan/wati Sarjana ke-131 dengan tema “Pendidik Adaptif dan Profesional untuk Pendidikan Global Abad 21.” Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Senin (19/2/24) bertempat di Auditorium Harun Nasution.

Wisudawan 131 FITK (4)Kegiatan tersebut merupakan rangkaian dari acara Wisuda Sarjana ke-131 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang akan diselenggarakan pada Sabtu dan Minggu, 24—25 Februari 2024.

Acara yang diikuti oleh 350 lulusan Strata 1 (S-1) dan Strata 2 (S-2) itu, dihadiri oleh Dekan FITK, Prof. Siti Nurul Azkiyah, M.Sc., Ph.D., Wakil Dekan FITK Bidang Akademik, Dr. Yanti Herlanti, M.Pd., Wakil Dekan FITK Bidang Administrasi Umum, Dr. Yudhi Munadi, M.Ag., Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerja sama, Salamah Agung, M.A., Ph.D, narasumber, Dr. Sutrisno Muslimin, S.Ag. M.Si., kaprodi-sekprodi, dosen, dan sejumlah tenaga kependidikan FITK.

Acara diawali dengan sambutan yang disampaikan oleh Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerja sama, Salamah Agung, M.A., Ph.D. Agung sapaan akrabnya menyampaikan selamat kepada calon wisudawan/wati FITK UIN Jakarta ke-131. Menurutnya, capaian yang hari ini diraih oleh peserta yudisium merupakan hasil dari sebuah proses perjuangan dan pengorbanan panjang.

“Hari ini adalah hari yang berbahagia untuk teman-teman setelah perjuangan, penantian yang cukup panjang dan berdarah-darah. Capaian yang hari ini teman-teman raih merupakan hasil dari sebuah proses perjuangan dan pengorbanan panjang. Oleh karena itu, mari kita syukuri dan nikmati momen kebersamaan ini. Tentu kami merasa bangga atas apa yang telah teman-teman raih selama ini dan itu saya tahu tidak mudah. Tapi perjuangan dan pengorbanan itu pasti membuahkan hasil. Keberhasilan itu hari ini mau kita rayakan.” terang Salamah Agung.

Menyinggung  soal tema yang diangkat pada yudisium kali ini, Salamah Agung menekankan pentingnya mahasiswa dan alumni FITK memiliki jiwa adaptif. Adaptif menurutnya adalah mudah menempatkan diri dan mampu beradaptasi di mana pun berada. Menurutnya, 4 tahun menimba ilmu di FITK, insyaallah peserta yudisium mampu menjadi alumni yang adaptif dan menjadi kebanggaan diri sendiri dan kebanggaan civitas akademika FITK UIN Jakarta.

Penyampaian Motivasi Alumni

Selanjutnya, acara disambung dengan penyampaian beberapa pesan untuk calon pendidik merupakan alumni Pendidikan Agama Islam FITK, Dr. Sutrisno Muslimin, S.Ag. M.Si. Ia menyampaikan bahwa calon pendidik harus pintar beradaptasi dengan teknologi dan bisa mengimplementasikan pembelajaran yang sampai tidak hanya ke otak, tetapi juga ke hati.

Wisudawan 131 FITK (3)“Kita harus adaptasi dengan teknologi. Kita tidak bisa hanya fokus pada konten, tetapi juga pada metode dan bagaimana ini bisa menyentuh, bukan hanya logika. Tidak hanya masuk di otak, tetapi juga di dalam hati,” jelas Sutrisno Muslimin.

Menurut Sutrisno Muslimin, pendidik adaptif dan profesional untuk pendidikan global abad 21 merupakan konsep yang menekankan pentingnya peran guru yang tidak hanya kompeten dalam bidang keahliannya, tetapi juga mampu beradaptasi dengan perubahan zaman dan tantangan global yang terus berkembang. Dalam konteks pendidikan abad ke-21, di mana dunia terus mengalami transformasi akibat kemajuan teknologi, globalisasi, serta isu-isu lingkungan dan sosial, pendidik diharapkan dapat mempersiapkan siswa tidak hanya dengan pengetahuan akademik, tetapi juga keterampilan hidup dan nilai-nilai universal yang relevan untuk masa depan mereka.

“Pendidik yang adaptif dan profesional menjadi kunci dalam menciptakan generasi masa depan yang siap menghadapi tantangan global. Mereka tidak hanya berperan sebagai pengajar, tetapi juga sebagai mentor, fasilitator, dan inspirator bagi siswa untuk menjadi warga dunia yang bertanggung jawab, kreatif, dan inovatif,” terang sang inovator pendidikan itu.

Pembekalan Dekan

Dekan FITK, Prof. Siti Nurul Azkiyah, M.Sc., Ph.D., menyampaikan selamat kepada peserta yudisium sarjana ke-131 FITK UIN Jakarta. “Saya ucapkan selamat kepada teman-teman semua, adik-adik semua yang telah menyelesaikan studi dengan baik. Atas nama pribadi dan atas nama fakultas, saya ucapkan selamat,” ucap Siti Nurul Azkiyah dengan senyum bahagia.

 

“Sebagai pribadi dan atas nama pimpinan berharap agar keberhasilan studi teman-teman bisa menjadi bekal untuk menjadi calon guru, calon peneliti, dan juga calon pengelola lembaga pendidikan atau profesi lain yang terkait pendidikan sehingga kalian semua bisa memberikan yang terbaik dan berkontribusi maksimal serta memberikan manfaat seluas-luasnya kepada masyarakat kita,” lanjutnya.

Dekan Siti Nurul Azkiyah punya harapan besar kepada alumni FITK UIN Jakarta. Menurutnya, lulus jenjang S1 bukan akhir dari proses pendidikan dan kehidupan, tetapi awal dari perjalanan panjang yang akan dihadapi. Oleh karena itu menurutnya, peserta yudisium yang akan diwisuda nanti menjadi pribadi yang lebih dewasa dan bertanggung jawab terhadap diri sendiri.

Dekan Siti Nurul Azkiyah kemudian menjelaskan tentang pentingnya menjadi pendidik yang adaptif dan profesional. Yang pertama menurutnya adalah guru adalah sosok terpenting dalam pendidikan. Karena menurutnya guru menjadi tumpuan oleh peserta didik. Artinya, apapun kurikulumnya, fasilitasnya, dan kebijakannya jika guru tidak bisa berinovasi dan tidak bisa menyampaikan proses pembelajaran yang menyenangkan, maka akan sia-sia. Kedua menurutnya adalah perkembangan teknologi yang pesat yang menuntut guru harus berpacu dengan kemajuan teknologi jika guru tidak mau ditinggalkan oleh anak didik. Yang ketiga adalah anak didik yang sangat beragam. Guru dituntut untuk adaptif dengan latar belakang siswa baik akademik mau pun akademik yang dimilikimoleh siswa.

Wisudawan 131 FITK (2)Selanjutnya, Dekan Siti Nurul Azkiyah abad 21 menuntut guru sebagai pendidik untuk menggunakan pendekatan yang holistik. Pendekatan yang tidak hanya menekankan pada kemampuan kognitif namun guru bisa menyiapkan siswa untuk sukses dalam dunia yang terus berubah karena perubahan adalah keniscayaan.

Terakhir,  Dekan Siti Nurul Azkiyah berharap kepada peserta yudisium, apa pun profesi yang akan dijalankan oleh alumni FITK, ia berharap beragam upaya yang harus dilakukan alumni FITK seperti belajar menjadi sosok yang lebih terbuka dengan banyak membaca dan memperluas jejaring. Karena menurutnya, dunia saat ini saling terhubung satu sama lain sementara kemampuan individu seseorang terbatas sehingga membutuhkan orang lain untuk saling membantu dan maju bersama.

Pembacaan SK Kelulusan dan Pemberian Penghargaan Wisudawan Terbaik

Acara dilanjutkan dengan pembacaan Surat Keputusan (SK) Wisuda Sarjana ke-131 FITK UIN Jakarta Nomor: B-0694/F.1/HM.03.4/02/2024 oleh Wakil Dekan Bidang Akademik, Dr. Yanti Herlanti, M.Pd.

“Jumlah lulusan sarjana S1 berjumlah 331 orang dan magister (S2) sebanyak19 orang, total 350 lulusan,” ujar Yanti Herlanti.

Berikutnya, acara dilanjutkan dengan pembacaan SK pemberian penghargaan kepada lulusan terbaik dari setiap program studi yang dibacakan oleh Wakil Dekan Bidang Administrasi Umum, Dr. Yudhi Munadi, M.Ag. (MusAm)