451 Mahasiswa PPG LPTK UIN Jakarta Ikuti Pengukuhan Guru Profesional
451 Mahasiswa PPG LPTK UIN Jakarta Ikuti Pengukuhan Guru Profesional

Wisma Syahida Inn, BERITA FITK Online– Sebanyak 451 mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (PPG) Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Madrasah Dalam Jabatan (Daljab) Batch 3 Tahun 2022 Lembaga Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (LPTK) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta mengikuti Pengukuhan Guru Profesional pada Minggu, (7/5/2023) bertempat di Wisma Syahida Inn, Ciputat, Tangerang Selatan.

Diketahui, mahasiswa PPG Batch 3 Daljab Tahun 2022 yang mengikuti PPG di LPTK UIN Jakarta tercatat sebanyak 535 orang, dengan rincian 451 dinyatakan lulus dan 84 tidak lulus. Sementara, total peserta yang akan mengikuti pengukuhan guru profesional secara langsung sebanyak 337, sedangkan 114 peserta mengikuti daring melalui platform zoom.

Hadir dalam acara pengukuhan tersebut Direktur PAI, Dr. H. Amrullah, M.Si., Direktur GTK Madrasah, Dr. Muhammad Zain, M.Ag., Rektor, Prof. Asep Saepudin Jahar, M.A., Ph.D., Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof. Dr. Ahmad Tholabi Kharli, M.A., M.H., Kabiro PK, M. Ali Irfan, M.M., Dekan, Siti Nurul Azkiyah, M.Sc., Ph.D., jajaran Wakil Dekan, motivator, Dr. Sururin, M.Ag., dan jajaran pengelola Prodi PPG.

Dalam laporannya, Dekan Nurul Azkiyah menyampaikan selamat kepada seluruh mahasiswa PPG yang dikukuhkan sebagai guru profesional. Ia pun menyampaikan kepada para mahasiswa PPG, setelah dikukuhkan sebagai guru profesional, semakin banyak tanggung jawab yang diemban.

“Selaku pimpinan kami menyampaikan selamat kepada Bapak-ibu atas dikukuhkannya sebagai guru profesional. Dengan telah dikukuhkannya sebagai guru profesional, Bapak-ibu akan semakin banyak tanggung jawab yang akan diemban. Namun begitu, kami yakin bapak-ibu sejatinya sudah menjadi guru profesional dan kompeten di bidang masing-masing,” jelas Nurul Azkiyah.

“Pertama, saya ucapkan selamat kepada Bapak-ibu yang baru saja dikukuhkan sebagai guru profesional. Karenanya, mulai hari ini Bapak-ibu resmi dan berhak menyandang gelar guru profesional dan berhak pula mendapatkan hak-haknya,” tutur Rektor UIN Jakarta, Asep Saepudin Jahar dalam amanatnya.

Rektor Asep kemudian menyampaikan empat pesan kepada peserta pengukuhan guru profesional LPTK UIN Jakarta. Pertama, Asep sapaan akrabnya meminta kepada guru profesional untuk membuat suasana interkasi di kelas dengan nyaman dan menyenangkan. Kedua, menurut Asep, profesi guru bukan berorientasi pada materi namun lebih kepada pengabdian. Ketiga, guru mendapatkan amanah oleh agama dan negara sebagai agen perubahan. Keempat, guru adalah profesi yang mulia, oleh karena itu menurutnya, peserta yang dikukuhkan hari ini harus bangga dan mencintai profesi guru.

Direktur PAI, Drs. H. Amrullah, M.Si., menekankan komitmen kepada peserta pengukuhan sebagai guru profesional. Alumni Tadris Matematika FITK UIN Jakarta itu mengingatkan hak dan tanggung jawab sebagai guru profesional. Ia meminta guru untuk terus mengikuti perkembangan teknologi dan informasi. Amrullah pun menyinggung maraknya ChatGPT yang sedang jadi perbincangan di kalangan akademisi. Menurutnya, kemajuan teknologi mengandung dua sisi mata pisau. Kemajuan teknologi bisa menjadi maslahat juga mudharat.

Dalam kata penutupannya, Amrullah menyampaikan pantun.

“Beli cincin di Pasar Baru, bentuknya indah juga mahal. Wahai Bapak-ibu, jadilah guru profesional,” tutupnya dengan disambut tepuk tangan peserta pengukuhan.

Sementara itu, Direktur GTK Madrasah, Dr. Muhammad Zain, M.Ag., meyoroti tema pengukuhan guru profrsional LPTK UIN Jakarta yang mengangkat tema Meneguhkan Guru Profesional Menyongsong Indonesia Emas 2045. Zain menjelaskan ada dua indikator Indonesia emas yaitu Indonesia sejahtera dan Indonesia bahagia. Oleh karena itu menurutnya, untuk mencapai Indonesia sejahtera dan Indonesia bahagia seorang guru harus betul-betul mengingat profesinya sebagai guru. Ada dua tugas guru menurut Zain, transfer of knowledge, mentransfermisikan ilmu pengetahuan kepada peserta didik.

“Dalam konteks ini, guru harus berani menembus batas-batas sehinggga dapat berinovasi dan berkreativitas. Kalau guru tidak berani melakukan inovasi dan kreativitas maka guru akan ditinggalkan siswa. Hari ini, perlu dicatat bahwa dunia tidak sedang baik-baik saja. Semua orang mengalami distrupsi dan ketidaknyamanan karena semuanya te-record oleh sistem,” jelas Zain yang juga dosen Fakultas Ushuluddin, UIN Jakarta itu.

Menurut Zain, agar guru nyaman mengajar maka guru harus menguasai teknologi, big data, perpustakaan online, bisa nulis sederahana, dan kemampuan penunjang lainnya. Tanpa itu, tugas guru akan terasa sulit, terang Zain.

Acara pengukuhan guru profesional dilanjutkan dengan penyampaian motivasi yang disampaikan Dr. Sururin, M.Ag., Wakil Koordinator Kopertais Wilayah I DKI-Banten dan Dekan FITK UIN Jakarta periode 2019-2023. (MusAm)