BERITA FITK Online - Setahun setelah berdirinya Centre of Excellence—Educating for the Future (CoE), beragam kegiatan kolabrasi telah dilakukan empat universitas yaitu: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Universitas Negeri Jakarta, Victoria University of Wellington Selandia Baru, dan University of South Australia. Kegiatan kerja sama itu antara lain, melakukan kegiatan pelatihan guru, webinar dan talkshow membahas berbagai isu pendidikan, pelatihan mahasiswa, keikutsertaan dalam the World Learning Summit, dan kolabrasi penulisan ilmiah. Pada pertemuan delagasi pengurus CoE pada hari Senin, (31/1/2022), yang dihadiri oleh pengurus tata kelola atau governance group dan perwakilan tim kerja atau working group dibahas rencana kerja CoE setahun kedepan. Hadir anggota governance group pada pertemuan itu, yaitu Dr. Sururin M.Ag., dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta; Prof. Dedi Purwarna, direktur Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta; Prof. Stephen Dobson, dekan Fakultas Pendidikan Victoria University of Wellington; dan Prof. Muhammad Abdallah, Direktur Centre of Islamic Thought and Education (CITE) University of South Australia. Hadir pula perwakilan working group dari masing-masing institusi, mewakili CoE UIN Jakarta adalah Maila D.H. Rahiem, Ph.D. (Direktur CoE UIN Jakarta), Yuli Rahmawati Ph.D. (Direktur CoE Universitas Negeri Jakarta), dan Doyet Sevilla perwakilan dari Victoria University of Wellington. Pertemuan diakhir Januari ini adalah pertemuan pertama pengurus CoE tahun ini, pertemuan kedua akan berlangsung pada akhir September nanti. Seluruh pengurus bersepakat untuk memperat dan meningkatkan kualitas kerja sama. Adapun rencana kegiatan yang akan dilakukan pada tahun 2022, adalah: terlibat dalam kegiatan Science Mathematics International Conference di UNJ, kegiatan pelatihan bagi guru-mahasiswa-dosen, terlibat mengisi acara talkshow pada kegiatan konfrensi tahunan FITK UIN Jakarta yaitu International Conference on Education in Muslim Society (ICEMS), terlibat dalam kegiatan World Learning Summit, melanjutkan kegiatan kolabrasi publikasi ilmiah, melakukan kegiatan seminar online setidaknya empat kali dalam setahun, menyelenggarakan konfrens internasional bersama, dan menjajaki kemungkinan kegiatan visiting scholars, visiting students dan micro credentials. Para pengurus juga menyambut baik untuk terlibat dalam kegiatan pelatihan Pendidikan Multikultural bagi dosen mata kuliah agama di perguruan tinggi umum dan dosen pendidikan umum di perguruan tinggi keagamaan, yang tahun lalu sudah dilaksanakan sebanyak empat angkatan oleh CoE UIN Jakarta. Keterlibatan 3 institusi mitra pada pelatihan Pendidikan Multikultural di tahun 2022 diharapkan dapat memperdalam materi dan memperkaya diskusi para peserta nantinya, karena narasumbernya lebih beragam. (Tim CoE/MusAm)