AGAR KEHIDUPANMU BAIK (4) Makanlah Yang Halal Dan Thayyib
AGAR KEHIDUPANMU BAIK (4) Makanlah Yang Halal Dan Thayyib

Salah satu hal yang harus Anda jaga dalam hubunganmu dengan badanmu adalah memberi makanan. Berilah makanan dan minuman terhadap badanmu sesuai dengan yang dibutuhkan, sesuai pula kadar muatan yang dibutuknya. Jangan membri makanan yang lebih kepada badanmu, jangan pula memberi yang kurang.

Sebab, kalau Anda memberinya tidak sesuai dengan yang dibutuhkan badan, maka boleh jadi badan Anda sakit. Tidakkah kita ingat sabda Rasulullah yang menyatakan, "Makanlah secukupnya, janga berlebih dan jangan pula berkurang. Bagi tigalah perutmu itu menjadi tiga bahagian, seprtiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga untuk udara.

Anda wajib memberi makanan itu untuk tubuhmu karena dia membutuhkannya. Ketika Anda lapar, lalu Anda makan, maka pada hakikatnya Anda sudah memenuhi hak badanmu dan itu berarti bahwa Anda sudah menunaikannya dengan baik dalam menjaga hubunganmu dengan badanmu. Jika Anda lapar, lalu Anda tudak makan, maka Anda sudah melanggar hak-hak badan. Jika ini tjadi, maka Anda sudah zalim tehadap badanmu (zhalim-un linafsih-i).

Makanan yang diberikan kepada badan bukan sembarang makanan. Ada aturan yang diberikan oleh Allah di dalam Al-Qur'an yang berkaitan dengan makan ini, yaitu makanan yang halal dan yang thayyib (baik). Sesuatu yang halal sudah jelas di dalam agama, demikian pula yang haram. Yang tidak jelas adalah yang ada di antara keduanya

Segala yang dihalalkan oleh Allah pasti baik untuk manusia. Sebaliknya yang diharamkan Allah pasti tidak baik untuk manusia. Jika Anda memberi makanan yang halal pada badan Anda, maka Anda sudah menjaga hubungan baik Anda dengan badan Anda. Begitu banyak makanan yang yang telah dihalalkan oelh Allah. Tinggal Anda memilih man yang sesuI dengan kebutuhan dan kondisi badan Anda.

Ada banyak makanan yang jelas-jelas halal. Berikanlah yang halal itu untuk badan Anda sebagai tanda bahwa Anda menjaga hubungan baik dengan badan Anda. Kehalalan sesuatu dapat dilihat dari zatnya dan bisa pula dari prosesnya. Uang yang Anda dapatkan dari gaji atas pekerjaaan Anda adalah uang yang halal dari segi zatnya dan dari segi prosesnya. Kalau Anda mendapatkan uang dengan cara mencuri, merampok, merampas, korupsi dan semacamnya, maka uang itu dari segi zatnya bersih, tetapi dari segi prosesnya haram. Maka uang itu menjadi haram.

Kalau Anda memakan dan menggunakan uang itu untuk kebutuhan Anda, maka Anda sudah menggunakan uang haram. Jika Anda memakan makanan yang Anda beli dari uang itu, maka Anda memakan makanan yang haram. Jika Anda membeli baju dengan uang itu, maka Anda memakai baju yang bersumber dari yang haram. Demikian seterusnya.

Kalau Anda sudah memberikan badan barang-barang yang halal, baik dalam zatnya, maupun dalam prisesnya dan barang-barang yang bersumber dari yang halal, maka Anda telah menunaikan tugasnya dengan baik dalam menjaga hubungan dengan badanmu. Akan tetapi, jika sebaliknya yang Anda lakukan, yaitu memberi badan barang yang haram dan bersumber dari yang haram, maka Anda bukanlah pribadi yang mampu menjaga hubungan baik denga badanmu.

Tidak sulit untuk memulainya. Mulailah dari menggunakan barang-barang yang halal, dari hal-hal yang kecil, lalu yang menengah, lalu yang besar-besar dan berat-berat. Mulailah menggunakan uang yang jelas-jelas Anda peroleh dari pekerjaan Anda yang baik san halal, untuk diri Anda, untuk istei dan anak Anda. Hindarkanlah diri Anda menggunakan uang yang tidak jelas sumber dan asal muasalnya. Yakinkan diri Anda bahwa uang yang Anda peroleh itu jelas asalnya, jelas kehalalnnya, dan jelas sumbernya.

Makanan yang Anda makan itu harus makanN yang thayyib (baik) bagi kesehatan Anda. Meskipun makanan itu halal, tetapi mungkin makanan itu tidak cocok dengan atau tidak baik bagi kondisi badan Anda. Kalau Anda menderita kolesterol tinggi, maka hindarilah makanan yang menambah tinggi kolesterol Anda. Jika Anda mengalami tekanan darah tinggi, maka jangan memakan makanan yang menimbulkan bertambah naiknya tekanan darah timggi itu. Jangan mentang-mentang halal dan enak, lalu sikat makanan itu sampai habis tanpa Anda memperhitungkan dampak dari makanan itu.

Ingatlah, bahwa jika Anda tetap ingin menjaga hubungan baik dengan badan Anda, maka berilah keoada badan Anda makanan yang halal, bersumber dari yang halal, dan jangan memberi badan makanan yang haram, atau bersumber dari yang haram. Semua itu pasti baik bahi Anda.

Semoga ada manfaatnya. Tulisan ini ditulis saat dalam perjalanan dari Makassar menuju Kota Parepare Sulawesi Selatan, Jumat sore, tanggal 16 September 2016, untuk bahan taushiyah Sabtu pagi, tanggal 17 September 2016.