APA YANG CINTA BUTUHKAN? Cinta Butuh Pengorbanan
APA YANG CINTA BUTUHKAN? Cinta Butuh Pengorbanan

Mencintai itu adalah sebuah cita-cita. Tidak ada cita-cita yang tidak membutuhkan usaha. Tidak ada usaha yang tidak butuh perjuangan, dan tidak ada perjuangan yang tidak butuh pengorbanan. Kalau Anda memiliki suatu cita-cita, lalu Anda tidak mau berusaha, tidak mau berjuang, dan Anda pun tidak mau berkorban, maka jangan berharap Anda dapat meraih atau menggapai cita-cita itu.

Demikian pula cinta yang ingin Anda jalin dengan sesuatu, atau seseorang, Anda harus berusaha, berjuang, dan berkorban untuk mendapatkannya. Sekecil apa pun cinta yang ingin Anda gapai, maka Anda harus berusaha, berjuang, dan berkorban.

Di dalam meraih cinta, banyak pengorbanan yang harus Anda korbankan, tidak hanya materi, tetapi juga nonmateri. Korban materi bisa berupa uang, harta, atau materi lainnya, yang nonmateri bisa berupa waktu, kesempatan, dan bahkan mungkin pikiran dan perasaan. Ini berarti bahwa untuk meraih cinta, perlu pengorbanan dari dalam diri Anda sendiri, dan dari luar diri Anda.

Kalau Anda telah mencintai materi, maka Anda harus berjuang untuk mendapatkannya, dan siap untuk berkorban untuk meraihnya. Anda harus siap untuk menghabiskan uangnya, waktunya, kesempatannya, demi untuk meraihnya. Pada saat Anda tidak dapat menggapainya, maka Anda harus siap untuk berkorban perasaan Anda, berupa kekecewaan karena kegagalan Anda meraihnya.

Kalau Anda mencintai suatu jabatan, maka Anda harus berjuang untuk meraihnya dan menggapainya. Berjuanglah untuk menggapainya dengan perjuangan yang benar dan dengan oroses yang benar. Dalam perjuangan Anda untuk meraihnya itu pasti ada pengorbanan. Anda mengirbankan waktu untuk memoersiapkan rencana itu. Anda mengorbankan materi untuk mempersiapkannya, Anda mengorbankan tenaga untuk memperjuangkannya, dan Anda mengirbankan pikiran dan hatinya untuk merencanakannya.

Tidakkah Anda ingat, saat seseorang ingin mencintai seseorang yang ingin dicintainya. Dia harus berjuang dengan segala macam cara untuk meraihnya. Kalau dia dalat meraihnya, dia senang. Kalau dia gagal, maka dia harus siap menerimanya dengan perasaan kesal, kecewa. Dan bahkan tidak jarang kita baca atau mendengar, ada orang yang mencoba mengkahiri hidupnya dengan minum baigon, obat nyamuk, atau usaha membunuh diri dengan cara menggantung diri dengan seutas tali karena kegagalan dalam cintanya. (Na"dzu billaahi min dzalika).

Setiap pasangan suami/isteri yang sudah hidup bahagia dalam sebuah rumah tangga, telah mengerhkan segala kemampuan mereka untuk meraih cinta mereka sejak awal terjalinnya cinta di antara mereka, sebelum mereka berumah, pada saat mereka menjalani acara perkawainan mereka, pada saat mereka hidup bersama, dan hingga kini pasti ada pengorban yang mereka korban, bahkan sampai kapan pun pengorbanan itu harus ada oada mereka. Jika mereka tidak siap berkirban dalam banyak hal, maka kebahagiaan dalam cinta mereka tidak dapat terwujud.

Demikian pula halnya ketika Anda telah menyatakan cinta Anda kepada Allah dan rasul-Nya. Anda harus berjuang untuk melakukan semua yang diperintahkan, dan berjuang untuk meninggalkan yang dilarang oleh Allah dan rasul-Nya. Di dalam perjuangan Anda untuk mencintai Allah dan rasul-Nya secara lebih dalam, maka perjuangan itu harus bertambah keras, dan di dalamnya oasti ada pengorbanan. Anda telah berkorban waktu untuk melakukan semua tuntunannya, Anda telah menghabiskan tenaga Anda untuk melakukannya.

Hasil perjuangan akan terasa manis dan mengesankan di akhirnya, apabila berbagai tantangan yang dihadapi dalam meraihnya dapat diselesaikan dengan baik, walau dengan pengorbanan yang banyak yang telah kita korbankan.

Kalau Anda ingin meraih cinta, ingin menggapai cinta, ingin dicintai, ingin menjalin cinta, ingin melanggengkan cinta, ingin mekestarikan cinta, maka pengorbanan, baik yang bersumber dari diri Anda maupun yang bersumber dari luar diri Anda, harus Anda siapakan, atau Anda harus siap berkurban. Tidak ada cinta, cinta kepada apa pun, cinta kepada siapa pun, yang dapat terwujud tanpa Anda pengorbanan. Siapkanlah pengorbanan untuk semua cintamu. Bertambah banyak engkau mencintai sesuatu atau seseorang, maka pengorbanan yang Anda harus siapkan harus lebih banyak.

Berjuanlah dengan cara yang baik untuk menggapai cinta yang menyenangkan, yang membahagiakan, yang menenangkan, dan menguntungkan. Jangan berjuang dengan cara yang tidak baik. Korbankankah sesuatu yang baik dan dengan cara yang baik dari apa yang ada pada diri Anda dan bahkan mungkin di luar diri Anda dan dengan cara yang baik untuk meraih dan menggapai cinta itu. Sebab, pengorbanan Anda yang baik, untuk meraih yang baik dan dengan tujuan yang baik, adalah bahagian dari sedekah Anda. Kalau Anda bersedekah, berarti pahala dari Allah yang menanti Anda kelak.

Semoga pengirbanan yang kita korbankan untuk meraih sesuatu yang baik, termasuk cinta yang menyenangkan, yang membahagiakan, yang menenangkan, dan menguntukan menghasilkan pahala yang berlipat ganda di sisi Allah swt. Aamiin. Wallaahu a"lam bi al-shawaab. Taushiyah ini ditulis saat kesibukan dengan tugas dari BAN-PT, di Yogyakarta, Hotel Grand Quality, pada hari Jumat pagi pukul 05:30, tanggal 21 Oktober 2016.

[page_visit_counter_md id="1791"]