CINTA YANG DAPAT MENENANGKAN DAN MENGUNTUNGKAN (2)
Cintamu kepada Allah dan cinta Allah kepadamu bukan sembarang cinta. Jalinan cintamu dengan cinta Allah adalah jalinan cinta yang kokoh dan kuat, dan jalinan cinta yang tidak terbatas oleh waktu, jalinan cinta yang tidak pernah hilang ditelan masa, dan jalinan cinta yang tidak pernah berakhir, karena berakhirnya usiamu. Cintamu itu akan engkau bawa mati, dan kenikmatan cintamu kepada Allah di dunia ini akan engkau nikmati pula di akhirat kelak saat engkau bertemu dengan Dia, yang engkau cintai. Inilah cinta yang hakiki. Cinta ini membawa ketenangan dan keuntungan bagimu dalam kehidupanmu di dunia yang fana, dan dalam kehidupanmu di akhirat yang baka dan kekal abadi.
Cintamu kepada selain Allah, dan cinta mereka kepadamu adalah cinta yang semu, cinta temporal, cinta sesaat, cinta yang dihancurkan oleh karena perpisahan nyawamu dengan badanmu. Saat engkau hidup di dunia fana’ itu, engkau dapat menikmati cinta itu. Tetapi, setelah engkau meninggalkan dunia ini cintamu itu dan cinta mereka akan sirna dan engkau tidak akan dapat bertemu lagi dengan cintamu itu di kala engkau hidup di alam baqa’.
Cintamu yang luar biasa dan sejati kepada isteri, dan cinta iterimu yang luar biasa dan sejati kepadamu tidak akan pernah kekal abadi. Boleh jadi engkau dan suamimu, dan suami dengan engkau akan berada di tempat nikmat yang sama, yaitu surge kalau sang isteri/suami memiliki cinta kepada Allah yang sama taranya. Tetapi cintamu kepadanya dan cintanya kepadamu tidak akan pernah ada lagi.
Cintamu kepada Allah akan selalu tumbuh subur dan selalu berkembang dan mekar, pada saat engkau selalu melaksanakan semua kewajiban yang diwajibkannya, baik kewajibanmu terhadap Allah yang engkau cintau, maupun kewajibanmu kepada makhluk Allah yang ada di bumi. Karena kita tahu bahwa amanah Allah itu ada untuk Allah dengan melaksanakan semua ibadah kepada-Nya, amanah Allah untuk sesama manusia berupa hak yang harus kita tunaikan.
Cintamu kepada Allah bertambah syahdu, asyik, dan nikmat jika selalu disirami dengan berzikir dan meningat-Nya. Bertambah banyak engkau meningatnya, bertambah nikmat rasa ketenangan di dalam dirimu. Meningat Allah yang tidak kamu lihat akan membuat Anda selalu rindu kepada-Nya, dan bertambah banyak engkau mengingat Dia yang tidak dapat kamu lihat, bartambah dekat pula Dia kepadamu.
Kata Dia, yang dicintai: “Barangsiapa, di antara hamba-Ku yeng mendekati Aku sejengkal, maka aku mendekatinya sehasta. Kalau hamba-Ku mendekati aku sehasta, maka Aku mendekatinya sedepa. Kalau dia mendekati aku dalam keadaaan berjalan, maka Aku mendekatinya dalam keadaan berlari.”
Mana ada orang yang engkau cintai, akan bertambah dekat kepada Anda kalau Anda meningatnya terus-menerus. Mungkin Anda yang sibuk sendiri mengingatnya, yang di sana tidak pernah mengingatmu. Bahkan mungkin, seseorang yang engkau cintai dan jauh dari Anda, tidak ada di hadapan Anda, mungkin tidak merasakan sekidit pun cinta Anda kepadanya.
Cintamu kepada Allah yang tiadanya taranya, akan dibalas oleh Allah dengan cinta pada tara yang paling baik dan paling tinggi. Karena itu, ketika cintamu dan cinta Allah telah menyatu di dalam dirimu, semua yang engkau miliki, segala kehebatan yang ada padamu, segala kekuatan dan kekuasan yang ada padamu, terasa tidak berarti apa-apa lagi bagimu.
Mengapa demikian? Dia yang engkau cintai, dan Dia yang mencintaimu pernah berfirman dalam sebuah hadis kudsi yang disampaikan melalui rasul-Nya: “Jika Aku telah jatuh cinta dan mencintai seorang hamba-Ku, maka pada saat itulah Aku panggil Malaikat Jibril datang ke hadapanku, lalu Ku-sampaikan. “Wahai Jibril, Aku sudah mencintai hamba-ku yang ini. Karena itu, cintai pulalah dia. Lalu sampaikanlah pula kepada semua para malaikat-Ku tentag hal ini. Jibril taat atas perintah itu.
Setelah itu Jibril pergi dari hadapan-Nya, lalu Jibril mengumpulkan semua prajuritnya, para malaikat yang lain lalu menyampaikan: “Ketahuilah oleh kalian, wahai para prajuritku, bahwa Allah telah mencintai hambanya, si fulan. Kalian harus mencintai dia sebagaimana Allah mencintainya.” Para malaikat patuh atas perintah itu. Lalu Jibril memerintahkan kepada para malaikat untuk turun ke bumi, ke seluruh jagat raya ini untuk mengumumkan kepada alam dan seluruh isinya. Ketahuilah, wahai seluruh makhluk Allah, bahwa Allah, pencipta kalian telah jatuh cinta dan menyatakan mencintai-Nya kepada hamba-Nya, si fulan. Kalian semuanya harus mencintai-Nya.”
Apa yang digambarkan oleh Allah di dalam hadis kudsi menunjukkan bahwa kalau Allah sudah mencintai seorang hamba, maka tidak hanya Dia yang mencintai hamba itu, tetapi malaikat Jibril dan seluruh malaikat, bahkan seluruh makhluk Allah yang ada di alam raya ini, binatang, hewan, tanah, air, dan seluruh yang ada di bumi, semuanya mencintainya.
Demikian dahsyatnya cinta Allah kepada hamba-Nya, setelah hamba itu mencintai-Nya. Cinta Allah melebihi cinta hamba-Nya kepada-Nya. Cintailah Allah agar Allah dan seluruh makhluk-Nya mencintmu. Kalau Anda sudah meraih cinta Allah, kamu akan raih ketenangan dan kuntungan dalam kehidupan di dunia dan akhirat.
Semoga kita mampu mewujudkan cinta kita kepada-Nya, dan Allah membalas cinta kita dengan ketenangan dan keuntungan yang kekal abadi, di dunia dan di akhirat. Aamiin. Wallaahu a’lam bi al-shawaab. Jakarta-Matraman, Ahad pagi, tanggal 16 Oktober 2016.
[page_visit_counter_md id="1752"]