CINTA YANG DAPAT MENYENANGKAN
CINTA YANG DAPAT MENYENANGKAN

Kleve-Jerman

Ada cinta yang hanya sekedar dapat menyenangkan pencintanya. Cinta yang seperti ini adalah cinta yang terjalin antara orang-orang yang sedang berpacaran, orang yang sedang dilanda asmara, orang-orang yang sedang mengalami cinta pertama, seperti seorang pemuda dan seorang pemudi atau seorang remaja putra dan seorang remaja putri, dan bahkan seseorang yang sedang berselingkuh. Mereka sangat senang dengan terjalinnya rasa cinta di antara mereka. Cinta yang terjaljn itu boleh jadi merupakan cinta pertama, cinta kedua, atau seterusnya.

Seorang pemuda ketika mulai menyapa calon yang dicintainya atau seseorang yang ingin dicintainya, begitu senang hati dan perasaannya, walau sebenarnya cintanya belum tentu terbalas oleh seseorang yang ingin dicintainya. Bertambah cinta dia kepadanya, hatinya bertambah senang.

Jika cinta terbalas oleh orang yang ingin dicintainya, maka bertambah besar kesenangan yang dialaminya dalam dirinya. Sebaliknya yang dicintai pun merasa senang membalas cinta dari pencintanya karena memang dia pun mencintainya. Jika keduanya sudah saling mencintai, maka keduanya sangat senang, dan ini berarti bahwa cinta yang terjadi di antara mereka menyenangkan mereka.

Cinta di antara mereka baru sekedar menyenangkan mereka. Dua-duanya senang. Bertambah dekat hubungan mereka bertambah senang mereka menerima jalinan cinta itu. Kalau cinta di antara mereka terputus di tengah jalan karena suatu halangan dan hambatan maka yang terjadi kemudian adalah kekecewaan.

Kalau hubungan cinta di antara mereka sudah berlangsung lama dan telah berjalan dalam suasana yang sangat menyenangkan mereka, kemudian hubungan cinta itu putus, karena salah satu memutuskannya, maka seseorang yang diputus cintanya itu mengalami kekecewaan tingkat tinggi. Inilah yang menyebabkan seseorang patah hati karena cinta.

Cinta yang menyenangkan di antara mereka ini harus dijaga dengan baik. Sebab, cinta pada tingkat inilah yang dapat mengantarkan seseorang ke pintu cinta yang membahagiakan, yaitu cinta yang mengantarkan mereka menuju ke pelaminan dan mengantarkan mereka ke dalam rumah tangga yang terikat oleh ikatan pernikahan/perkawinan.

Cinta yang menyenangkan ini juga harus dijaga oleh masing-masing pasangan. Sebab, kalau cinta yang menyenangkan ini tidak dapat dijaga dengan baik oleh keduanya, maka cinta ini boleh jadi mengantarkan mereka kepada cinta yang membahayakan mereka, yaitu cinta yang menjerusmuskan mereka ke lembah kehinaan.

Cinta yang menyenangkan inilah yang telah mengantarkan semua pasangan pria dan perempuan untuk memasuki alam rumah tangga mereka. Ayah dan ibu kita yang telah melahirkan kita, dapat memasuki rumah tangga mereka dahulu melalui cinta yang menyenangkan ini. Cinta dalam kategori ini sangat baik bagi mereka yang belum mempunyai pasangan hidup, yaitu belum mempunyai suami atau isteri. Bagi mereka, cinta ini awal atau pintu gerbang untuk menjalin ikatan untuk berumah tangga.

Bagi Anda yang sudah kawin, baik sumai maupun isteri, jangan bermain-main dengan cinta yang menyenangkan ini. Sebab, awalnya menyenangkan, tetapi pada akhirnya menghancurkan. Karena, akibatnya banyak. Salah satunya adalah dapat mewujudkan hubungan perselingkuhan, yang menjadi badai yang dahsyat yang menimpa ikatan perkawinan. Kedua, ini dapat merusak ikatan perkawinan yang terjalin antara suami dan isteri yang sudah terjalin dengan baik sebelumnya. Ketiga, hal ini dapat menimbulkan masalah baru yang cukup pelit bagi Anda, yaitu putusnya ikatan perkawinan.

Oleh sebab itu, jadikanlah cinta yang menyenangkan ini sebagai sarana untuk mencapai kebaikan dalam hidup. Jangan menjadikannya sarana yang membuat masalah dalam hidup. Cinta yang menyenangkan ini harus menjadi sarana untuk menjalin hubungan baik dengan orang lain, tanpa merusak hubungan dengan yang lain yang sudah ada sebelumnya.

Semoga ada manfaatnya. Wallaahu a"lam bi al-shawaab. Semoga Allah memberi kemampuan kepada kita untuk menjaga cinta itu sebaik-baiknya, pada jalan yang baik dam benar dan untuk tujuan yang baik dan benar pula. Aamiin.

Taushiyah ini ditulis dalam keadaan berselimut dalam suasana cuaca 6 derajat celcius di Kota Kleve, Jerman, Senen subuh, tanggal 10 Oktober 2016, pukul 04:00 pagi waktu setempat.

[page_visit_counter_md id="1700"]