FITK Gelar Rapat Koordinasi Strategis, Fokus pada Peningkatan Akreditasi dan Adaptasi Teknologi AI
FITK Gelar Rapat Koordinasi Strategis, Fokus pada Peningkatan Akreditasi dan Adaptasi Teknologi AI
Gedung PPG Sawangan-BERITA FITK Online— Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Jakarta menyelenggarakan Rapat Koordinasi Pimpinan, Kaprodi, dan Sekprodi pada Selasa, 30 September 2025 di Kampus PPG Sawangan. Rapat yang dihadiri oleh seluruh jajaran pimpinan fakultas, ketua, dan sekretaris program studi ini membahas agenda-agenda strategis, utamanya menyikapi capaian akreditasi terbaru dan tantangan integrasi teknologi kecerdasan artifisial (AI) dalam dunia akademik.
Dalam sambutannya, Dekan FITK, Prof. Siti Nurul Azkiyah, M.Sc., Ph.D. menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas capaian akreditasi tujuh program studi (Prodi) yang berhasil meraih predikat Unggul.
"Alhamdulillah, tujuh prodi kita, yaitu PPG, PAI, MPBI, MPBA, S3 PAI, IPS, dan MP, telah sukses meraih akreditasi Unggul. Ini adalah pencapaian yang luar biasa dan membanggakan," ujar Prof. Siti Nurul Azkiyah. Namun, ia mengingatkan bahwa perjalanan belum usai. Empat prodi lainnya, yaitu Pendidikan Agama Islam (PAI), Biologi, Pendidikan Bahasa Arab (PBA), dan Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD), harus mempersiapkan diri dengan matang untuk menjalani proses akreditasi pada tahun 2026, sekaligus menyongsong aturan baru yang tertuang dalam Permendikbudristek No. 39 Tahun 2025.
Tantangan dan Persiapan Akreditasi
Rapat berlangsung dinamis dengan mendengarkan laporan dari perwakilan setiap prodi. Beberapa isu teknis seperti kerusakan AC dan proyektor di beberapa ruangan, serta keterbatasan ruang kelas akibat peningkatan jumlah mahasiswa, menjadi perhatian serius pimpinan fakultas untuk segera dicarikan solusi. Dari sisi akreditasi, laporan progres disampaikan oleh beberapa prodi yang saat ini sedang dalam proses "maraton" penyusunan laporan borang, mengejar target penyelesaiannya.
Literasi AI: Antara Peluang dan Tantangan Integritas Akademik
Salah satu agenda utama yang mendapat porsi diskusi panjang adalah menyikapi maraknya penggunaan Artificial Intelligence (AI) oleh mahasiswa. Tim dari Artificial Intelligence Literacy and Innovation Institute (ALII) UIN Jakarta hadir sebagai narasumber.
Fajar Pinastia Arrahman dari ALII menekankan bahwa AI adalah sebuah alat yang tidak bisa dihindari. "Yang perlu kita perhatikan bukan sekadar persentase konten yang dihasilkan AI, tetapi apakah mahasiswa memahami dan mampu memverifikasi materi tersebut. Fokus kita harus pada peningkatan literasi dan pemahaman, bukan sekadar pelarangan," jelasnya.
Muhammad Rizal Mahfuzo, rekan Fajar yang merupakan alumni University of Michigan, menambahkan pengalamannya. "Di kampus-kampus luar negeri, setiap silabus mata kuliah biasanya mencantumkan kebijakan yang jelas tentang penggunaan AI. Mulai dari yang sama sekali dilarang hingga yang diperbolehkan dengan syarat harus disitasi. Ini bisa kita adopsi untuk menciptakan keadilan dan kejelasan," sarannya.
Wakil Dekan Bidang Akademik, Dr. Yanti Herlanti, M.Pd., menyambut baik masukan ini. "Kami mendorong setiap prodi untuk segera merumuskan pedoman turunan dari kebijakan universitas. Dosen perlu memiliki panduan yang jelas dalam menilai tugas mahasiswa di era AI ini," tegasnya.
LSP UIN Jakarta: Tingkatkan Daya Saing Lulusan dengan Sertifikasi Kompetensi
Pada sesi lain, Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) UIN Jakarta yang diwakili oleh Reskino, SE., M.Si., Ph.D., Ak., CA., CMA, memperkenalkan sembilan skema sertifikasi kompetensi berbasis Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Sertifikasi ini ditawarkan kepada mahasiswa untuk meningkatkan daya saing mereka di dunia kerja. LSP juga mengajak para dosen untuk mengikuti pelatihan sebagai asesor kompetensi, sehingga dapat langsung menguji mahasiswanya sendiri.
Rapat koordinasi ini ditutup dengan kesepahaman untuk terus bersinergi meningkatkan kualitas pendidikan di FITK. Pimpinan fakultas berkomitmen untuk menindaklanjuti berbagai masukan teknis, sementara para Kaprodi dan Sekprodi akan fokus pada persiapan akreditasi, penyusunan kebijakan AI, dan optimalisasi layanan kepada mahasiswa.
Dengan semangat kolaborasi ini, FITK UIN Jakarta bertekad untuk terus melahirkan lulusan yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga berintegritas dan mampu bersaing di era digital. (AM).