FITK Gelar Rapat Lanjutan Pembangunan Masjid PPG UIN Jakarta dan Laboratorium Pendidikan Terpadu
Gedung FITK, BERITA FITK Online- Suasana hangat dan antusias terlihat di ruang sidang fakultas pada rapat lanjutan pembangunan Masjid PPG UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Laboratorium Pendidikan Terpadu (LPT). Acara tersebut dilaksanakan pada Jumat (19/1/2024). Rapat dihadiri oleh Dekan FITK, Prof. Siti Nurul Azkiyah, M.Sc., Ph.D., Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerja sama, Salamah Agung, M.A., Ph.D., sejumlah guru besar dan panitia pembangunan LPT dan Masjid PPG UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Dalam sambutannya, Dekan Siti Nurul Azkiyah menyampaikan rasa terima kasih atas kehadiran para guru besar dan panitia pembangunan Masjid PPG dan LPT. Ia menekankan pentingnya melanjutkan pembangunan yang sempat tertunda dan berharap agar semangat kolektif dapat mempercepat prosesnya.
“Bapak-ibu, terima kasih atas kedatangannya. Kami berharap pertemuan ini mengembalikan semangat kita dalam upaya melanjutkan pembangunan Masjid PPG UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan LPT yang sempat tertunda. Mudah-mudahan Allah mudahkan segala prosesnya,” ucapnya.
Menurut Dekan Siti Nurul Azkiyah, awalnya proyek pembangunan hanya terfokus pada masjid PPG UIN Jakarta, namun dalam perkembangannya, muncul ide dan masukan dari sejumlah dosen dan guru besar FITK agar lahan dan gedung PPG bisa dimanfaatkan untuk Laboratorium Pendidikan Terpadu. Itulah sebabanya, FITK memeiliki tugas besar untuk mewujudkan dua proyek besar terangnya.
Dalam hasil rapat tersebut, diputuskan untuk membentuk dua kepanitiaan, yaitu dan panitia pembangunan Masjid PPG UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan panitia pembangunan Laboratorium Pendidikan Terpadu. Dr. Muhammad Arif, Dr. Sita Ratnaningsih, M.Pd., Iwan Permana Suwarna, M.Pd., dan Dr. Ahmad Suryadi, M.Pd., diumumkan sebagai anggota tim panitia pembangunan Masjid, sementara Prof. Dr. Zulfiani, M.Si., dan Dr. Abdul Muin, M.Pd., akan bertanggung jawab sebagai panitia pembangunan LPT. Masing-masing tim diharapkan segera menyusun kepanitiaan untuk kemudian diajukan kepada rektor guna mendapatkan surat keputusan resmi.
“Mohon kepada Bapak-ibu yang telah berkenan sebagai tim inti panitia menysusun timnya masing-masing. Harapannya, tim tersebut terdiri dari mereka yang mau bekerja sama untuk kelancaran pembangunan Masjid PPG dan pembangunan LPT. Setelah itu, kami akan ajukan kepada rektor untuk dibuatkan SK kepanitiaan dan segera kami komunikasikan kepada rektor dan pimpinan rektorat lain untuk dijadwalkan audiensi,” jelas Siti Nurul Azkiyah.
Salah satu kesepakatan yang menonjol adalah terkait dengan design LPT. Dalam diskusi yang dipandu oleh Dekan Siti Nurul Azkiyah disampaikan bahwa design LPT sudah ada dalam desain yang telah disiapkan. Desain yang telah tersedia dinilai sangat baik dan gratis. Para peserta rapat sepakat bahwa jika tidak dilanjutkan, akan menjadi suatu kerugian yang besar. Meski demikian, mereka juga mengajukan opsi untuk memodifikasi desain tersebut agar lebih sesuai dengan kebutuhan.
Diskusi juga menyentuh potensi gedung Pendidikan Profesi Guru (PPG) yang dapat dimanfaatkan dan dikomersilkan. Meskipun demikian, para peserta rapat menyarankan agar pengembangan PPG tidak dilakukan dalam bentuk ruko. Kesepakatan ini menjadi langkah strategis untuk memaksimalkan potensi dan menjaga keselarasan dengan visi pembangunan.
Dalam konteks dukungan eksternal, dua Gubernur, yaitu Gubernur DKI Jakarta dan Gubernur Banten, menyatakan kesiapannya untuk memberikan bantuan. Namun, mereka menekankan perlunya kontribusi modal dari UIN Jakarta sebagai bentuk komitmen bersama.
Pendekatan kepada beberapa lembaga juga menjadi fokus rapat, sebagai upaya untuk mendapatkan dukungan lebih lanjut. Terkait dengan pembangunan masjid dan lab, disoroti bahwa pendekatan perlu dilakukan dari berbagai perspektif untuk memperoleh dukungan maksimal.
Dalam hal penggalangan dana, diusulkan untuk membuka donasi dengan menggunakan barcode pada beberapa momen kegiatan di FITK dan PPG. Langkah ini dianggap efektif untuk melibatkan seluruh komunitas kampus dan masyarakat dalam mendukung proyek ini.
Selanjutnya adalah pentingnya peran Prodi-prodi MIPA (Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam) turut ditekankan, dengan saran agar pengembangan lab lebih difokuskan di area PPG. Selain itu, ide pelatihan laboran dan workshop dengan melibatkan siswa terkait MIPA dinilai sangat memungkinkan jika dilakukan di area gedung PPG.
Peserta rapat menetapkan perlunya menentukan timeline yang jelas dan menyusun tim yang fokus dan mau bekerja. Langkah-langkah ini diharapkan dapat memberikan arah yang jelas dan memastikan kelancaran pelaksanaan pembangunan masjid dan lab pendidikan terpadu ini.
Terakhir, peserta rapat mengusulkan dekan untuk menyampaikan kepada rektor agar di setiap fakultas ditunjuk penanggung jawab penggalangan dana. Menurutnya, partisipasi semua pihak dari berbagai fakultas menjadi kunci keberhasilan pembangunan Masjid UIN Syarif Hidayatullah dan lab pendidikan terpadu.
Dengan semangat kerja sama dan kesatuan visi, diharapkan pembangunan LPT dan Masjid PPG UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dapat segera dilanjutkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan pelayanan keagamaan di lingkungan kampus. Rencana penggalangan dana yang diajukan Sita Ratnaningsih juga menjadi bahan pertimbangan untuk melibatkan seluruh fakultas dalam kesuksesan proyek umat ini. (MusAm)