Gaungkan Misi Perdamaian Dunia, UIN Jakarta Hadirkan José Ramos Horta dalam Seminar Internasional
Gaungkan Misi Perdamaian Dunia, UIN Jakarta Hadirkan José Ramos Horta dalam Seminar Internasional

Auditorium Harun Nasution, BERITA FITK Online- Dalam upaya menggaungkan misi perdamaian dunia, UIN Jakarta terus mendukung pemerintah Indonesia dalam misi diplomatik kenegaraan di tingkat regional dan internasional. Oleh karena itu, UIN Jakarta menyelenggarakan Seminar Internasional Pendidikan Perdamaian pada Rabu, (20/7/2022) bertempat di Auditorium Harun Nasution.

Acara tersebut menghadirkan narasumber utama yaitu Presiden Republik Demokratis Timor Leste, José Ramos Horta, yang juga peraih Nobel Perdamaian tahun 1996. Selain itu, hadir sejumlah narasumber di antaranya Prof. Dr. H. Azyumardi Azra, M.Phil., M.A.,C.B.E., Prof. Amelia Fauziah, M.A., Ph.D., dan Dr. Arif Abdullah Sagran, M.Si.

"Seminar Pendidikan Perdamaian merupakan momen penting untuk mempengaruhi opini publik tentang perlunya membangun masyarakat madani yang kritis dan berimbang untuk mewujudkan tatanan dunia yang damai dan berkeadilan," ujar Sururin saat sambutannya.

"Sikap pemerintah Indonesia yang secara konsisten mendukung perkembangan negara Timor Leste sebagai negara demokratis perlu disikapi dengan baik oleh perguruan tinggi keagamaan Islam. Dengan persentase mayoritas umat beragama Katolik di Timor Leste, minoritas muslim di sana memerlukan dukungan global agar dapat hidup berdampingan dengan damai," tambah Dekan FITK UIN Jakarta yang juga sebagai penanggung jawab acara seminar itu.

"Pak Jokowi dalam setiap lawatannya selalu menyampaikan pesan-pesan perdamaian, termasuk belum lama presiden Jokowi mengunjungi Ukraina dan Rusia. Itu adalah upaya pemerintah Indonesia untuk merajut perdamaian dunia," terangnya.

"Di sini, peran strategis perguruan tinggi keagamaan Islam berfungsi untuk menyebarkan gagasan moderasi beragama di dunia internasional sehingga Islam moderat dapat berkembang dan turut serta membangun masyarakat madani," sambungnya.

"Terakhir, saya sampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat, pimpinan fakultas dan pimpinan rektorat. Saya juga menyampaikan terima kasih khusus kepada Prodi PBSI. Saya sebutkan aktor terselenggaranya acara ini yaitu Dr. Makyun, Ibu Novi, Ibu Rosida, Ibu Nuryani, dan seluruh tim dari PBSI," pungkasnya.

Sebagai informasi, José Ramos Horta merupakan presiden kelima di negara muda ini, diangkat melalui proses pemilihan umum yang demokratis dan dipuji oleh dunia internasional karena berlangsung damai, mengingat potensi ancaman separatis di dalam negeri juga masih ada.

Sejarah panjang keterlibatan José Ramos Horta sebagai bapak bangsa di Timor Leste telah disaksikan oleh seluruh dunia sejak ia menjadi juru bicara kemerdekaan Timor Leste. Pada tahun 1996, ia bersama Carlos Filipe Ximenes Belo menerima Penghargaan Nobel Perdamaian untuk upayanya bekerja “menuju solusi yang adil dan damai untuk konflik di Timor Leste”. (MusAm)