GEMASTRA PBSI UIN Jakarta Menggelorakan Sastra
Melalui “GEMASTRA”, Para Mahasiswa PBSI UIN Jakarta Menggelorakan Sastra
Gedung FITK, BERITA FITK Online –Mahasiswa semester 3 program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UIN Syarif Hidayatullah Jakarta baru saja menyelenggarakan sebuah acara apresiasi sastra. Acara yang diselenggarakan pada Kamis, 05 Desember 2024 ini bertajuk “GEMASTRA: Gelora Ekspresi Makna dan Apresiasi Sastra”. Melalui kemeriahannya, acara ini sukses menampilkan beberapa bentuk pengapresiasian terhadap sejumlah puisi dan cerita pendek karya para sastrawan Indonesia. Bentuk apresiasi tersebut diekspresikan melalui rentetan penampilan musikalisasi puisi, serta dramatisasi puisi dan cerpen dari para mahasiswa.
Acara yang dilaksanakan di teater lantai 3 FITK ini, dibuka dengan bersama menyanyikan lagu “Indonesia Raya”, disambung dengan lantunan ayat suci Alquran, dan beberapa pidato sambutan. Selain pidato sambutan dari kepala program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, sambutan lainnya juga disampaikan oleh Bapak Yang Yang Merdiatna. Acara ini tentu tidak terlepas dari dukungan dan arahan beliau, selaku dosen pengampu mata kuliah Apresiasi dan Ekspresi Sastra.
Pada acara “GEMASTRA” ini, para mahasiswa semester 3 telah dibagi atas beberapa kelompok untuk mengekspresikan karya-karya sastra sesuai dengan kreativitas mereka. Melalui musikalisasi puisi, dramatisasi puisi, dan dramatisasi cerpen, acara yang dimulai sejak pukul 09.00 WIB. ini berhasil memukau para penonton yang hadir. Mulai dari kisah sedih, bahagia, hingga lucu, telah mewarnai jalannya rangkaian acara lewat penampilan dari 21 kelompok yang ada.
Tentu saja, banyak karya-karya hebat para sastrawan Indonesia yang turut mengisi pestapora apresiasi sastra pada acara ini. Seperti puisi “Belajar Membaca” karya Sutardji Calzoum Bachri, puisi “Cipasung” karya Acep Zamzam Noor, puisi “Karawang Bekasi” karya Chairil Anwar, dan banyak puisi luar biasa lainnya. Adapun beberapa cerpen yang menghiasi acara ini antara lain, cerpen “Maling” karya Putu Wijaya, cerpen “Menanti Kematian” karya Jujur Prananto, cerpen “Mata yang Enak Dipandang” karya Ahmad Tohari, dan masih banyak lagi.
Beberapa dosen dan mahasiswa turut hadir untuk menyaksikan acara ini. Di penghujung acara, salah satu dosen PBSI, yaitu Ibu Novi, juga menyampaikan harapannya agar acara ini bisa dipertahankan di tahun-tahun yang akan datang. Hal itu tidak lain guna meningkatkan kreativitas dan kepekaan para mahasiswa dalam mengapresiasi dan mengekspresikan sastra yang merupakan ciri dari mahasiswa PBSI itu sendiri. Acara ini diharapkan dapat menjadi semangat baru dalam perjalanan para mahasiswa PBSI UIN Jakarta untuk meningkatkan minat terhadap karya sastra.(red. HA)