HIDUP YANG BERMAKNA
Hidup kita di dunia ini berawal dan berakhir. Hidup kita berawal ketika Allah memasukkan ruh yang telah diciptakannya untuk kita ditiupkannya masuk ke dalam tubuh, setelah tubuh kita lengkap dan sempurna. Hidup kita akan berakhir pada saatnya nanti, ketika ruh dicabut kembali oleh Allah dari jasad kita. Meskipun manusia mengalami hal yang sama tentang awal dan akhirnya hidup itu, tetapi setiap manusia berbeda tempo atau waktu untuk hidup. Ada yang pendek, ada yang panjang, dan ada pula yang sangat panjang.
Kehidupan yang diberikan Allah pada setiap manusia, bukan hal yang sia-sia, bukan pula sebuah permainan. Tetapi kehidupan itu adalah kehidupan yang sungguh-sungguh, yang serius, yang memiliki dampak dan pengaruh dalam kehidupan kekinian, dan kehidupan di alam akhirat. Kehidupan yang diberikan kepada manusia selama di dunia ini merupakan proses ujian bagi manusia. Bertambah sedikit umur seseorang, bertambah sedikit pula ujian yang dihadapinya. Bertambah panjang kehidupan manusia di dunia ini bertambah banyak pula ujian yang diberikan kepadanya. Orang yang paling panjang kehidupannya di dunia, adalah yang paling lama juga mendapat ujian.
Jangan karena ujian itu ada, maka Anda lalu ingin memperpendek, atau memohon kepada Allah agar memperpendek kehidupan Anda dengan keyakinan bahwa bertambah banyak usia bertambah banyak ujian yang diterima. Tetapi Anda harus ingat bahwa apabila usia Anda yang panjang, bahkan mungkin yang paling panjang itu dimanfaatkan untuk beramal saleh, maka itulah umur yang paling baik. Panjang umur banyak amal salehnya, maka itulah umur yang paling baik.
Ujian yang diberikan Allah dalam kehidupan ini adalah ujian yang berkaitan dengan amal shaleh. Kalau seseorang yang diberi umur pendek telah memanfaatkannya dengan baik dengan melakukan amal shaleh, maka dia adalah manusia yang telah lolos dan lulus dari ujian. Yang diberi umur panjang, dan telah memanfaatkan umur panjangnya itu untuk amal saleh, maka dia teleh lolos dan lulus dari ujian. Kalau ada orang yang diberi umur paling panjang, lalau disinya dengan amal yang shaleh, maka dia menjadi manusia yang lolos dan lulus dari ujian Allah swt.
Kehidupan yang dianugerahi Allah sekarang ini harus bermakna. Tidak boleh Anda membiarkan kehidupan ini menjadi kehidupan yang tidak bermakna. Bagimana caranya memberi makna bagi kehidupan sekarang ini. Banyak cara yang bisa ditempuh dan banyak macam amal baik yang bisa dilakukan. Paling tidak ada 3 dimenasi amal shaleh yang dapat Anda lakukan sehingga kehidupan Anda bermakna.
Ketiga dimenasi itu adalah 1) beramal baik untuk dirimu sendiri, 2) beramal baiklah untuk sesamamu, 3) beramal baiklah untuk lingkunganmu, dan 4) bermal baiklah pula kepada Tuhanmu, Allah swt. Dimensi ini kelihatannya begitu singkat dan sederhana, tetapi cakupan dan bidangnya begitu banyak. Begitu ringannya mengucapkan dimensi beramal itu, tetapi begitu berat dalam tataran implementasi dan pelasanaannya. Kalau Anda sudah melakukannya dengan baik, maka hidup Anda, pasti akan bermakna.
Hidup yang bermakna adalah hidup yang bernilai. Makna dan nilai hidup yang Anda lakukan pada hari ini, tidak hanya Anda dapatkan nilainya pada hari ini. Tetapi juga makna dan nilainya akan Anda dapatkan dan nikmati pada hari esok. Mkna dan nilai hidup yang Anda dapatkan tidak hanya untuk dunia Anda, tetapi juga untuk akhirat Anda. Bertambah tinggi makna hidup yang Anda jalani, maka makna dan nilai hidup Anda bertambah tinggi pula.
Sebaliknya, jika hidup Anda tidak bermakna dan tidak bernilai hari ini, maka jangan berharap Anda akan mendapatkan makna dan nilai hidup pada esok hari. Jika Anda tidak menunjukkan makna dan nilai hidup pada hari esok, maka makna dan nilai hidp Anda tidak akan Anda dapatkan untuk hari losa. Jika Anda tidak menunjukkan nilai dan makna di dunia ini, maka Anda tidak akan pernah mendapatkan makna dan nilai di kehidupan akhirat kelak sedikit pun juga.
Oleh sebab itu, berilah hidupmu ini sesuatu yang bermakna dan bernilai, pada saat mana pun dan di mana pun engkau berada, agar kehidupanmu di hari esok bermakna dan bernilai, agar di akhirat kelak kehidupanmu juga bermakna. Segala yang Anda miliki pada hari ini, jiwa, raga, harta, dan kedudukan Anda, manfaatkanlah untuk melahirkan hal-hal yang bermakna dan bernilai untuk esok dan untuk akhiratmu.
Semoga Allah memberi kekuatan kepada kita untuk melakukan amal yang melahirkan makna dan nilai bagi kehiduopan esok dan kehidupan akhirat. Aamiin. Wallaahu a’lam bi al-shawaab. Jakarta-Matraman, Senen pagi, tanggal 24 Oktober 2016.
[page_visit_counter_md id="1832"]