JANGAN BEBANI BADANMU DENGAN SIFAT MARAH
JANGAN BEBANI BADANMU DENGAN SIFAT MARAH

Pergaulan hidup kita dengan orang lain sering kali menimbulkan gesekan-gesekan. Bertambah banyak kita bergaul dengan orang lain kemungkinan gesekan itu bertambah besar dan bertambah banyak. Gesekan itu, ada yang sangat menyenangkan, ada yang cukup menyenangkan, ada yang menggembirakan, ada yang tidak berkenan, dan bahkan ada yang menjengkelkan.

Hal-hal yang menyenangkan membuat kita jadi ceria, gembira dan senang, sedangkan hal-hal yang tidak menyenangkan dan menjengkelkan akan membuat kita kesal dan marah. Dalam kaitan dengan itu ada orang yang sanggup menahan kesalnya, atau kejengkelan itu dengan cara mendiamkan, dan ada pula yang tidak sanggup menahannya, sehingga lahirlah kemarahannya.

Ada orang sedikit-sedikt marah. Ada hal kecil saja yang tidak berkenan di dalam hatinya, lalu dia marah. Apalagi kalau dia sebagai seorang bos. Marahnya gampang sekali muncul kalau ada kesalahan yang dilakukan oleh anak buahnya, walau halmitu sebenrnya sepele. Ada juga bos yang sebenarnya juga ada marahnya, tetapi ada cara yang dilakukan untuk menunjukkan marahnya dengan cara menasihati anak buah di ruang kerjanya.

Harus diketahui bahwa marah itu adalah suatu sifat yang buruk. Tidak hanya buruk, tetapi membahayakan bagi diri Anda sendiri. Ketika Anda marah, kondisi kejiwaan dan emosi Anda ketika pasti berubah, dari suasna yang dingin dan tenang, keoada suasana yang panas dan tidak tenang. Satu kali Anda, kondisi emosi akan berubah, kedua kali Anda meraha, kindisinya bertambah berubah.

Tidak Anda merasakana kalau suatu saat Anda marah, yang terasa oleh Anda adalah kepala Anda panas, dada Anda panas, dan aliran darah Anda mengalir dengan sangat kencang. Ini berarti pada saat Anda marah, kindisi jiwa dan fisik Anda menjadi panas seluruhnya. Tidakkah Anda menyaksikan ketika seseorang marah, muka merah, bicaranya kencang, keras, dan kasar. Kelihatan sekali bahwa emosinya tudak terkendala.

Kalau ini yang sudah terjadi pada Anda, berarti Anda membebani badan Anda dengan sesuatu yang sangat berat bagi jiwa Anda, bagi badan Anda, dan bagi sekujur tubuh Anda. Setiap kali Anda marah, maka ada satu beban baru yang Anda pikulkan kepada badan Anda. Marah yang kedua juga akan menimbulkan beban gamahan.

Marah yang ketiga juga demikian. Marak yang keempat juga demikian. Bagaimana kalau setiap hari Anda harus marah satu kali. Maka setiap hari Anda membebani badan Anda dengan beban yang berat, yang sebenarnya Anda tidak perlu melakukan itu.

Secara fisiologis, marah akan menganggu peredaran darah Anda, mengganggu saraf-saraf Anda, dan mengganggu pikiran Anda. Karena itulah, Rasulullah saw memberi nasihat kepada kita agar kita tidak marah. Kata beliau "Laa taghdab, faraddada mirrar-an." (Jangan marah, jangan marah, beliau mengukanginya beberapa kali).

Kalau Anda mendapatkan sesuatu yang tidak menyenangkan Anda, yang membuat Anda kesal, yang membuat Anda marah, tahanlah kekesalan itu dengan cara menahan diri Anda agar tidak marah. Pasti ada saja hal yang membuat Anda marah, karena ada masalah. Ya, wajar saja karena masih hidup. Ketika Anda masih hidu, pasti Anda memiliki masalah. Hanya orang yang mati yang tidak mempunyai masalah.

Jika ada masalah, carilah solusi yang baik sehingga masalah Anda bisa diselesaiakn dengan baik. Kalau masalah itu muncul dari orang lain, maka carilah solusi untuk mengatasinya dengan orang itu. Jangan membiarkan itu menjadi masalah yang melahirkan berbagai masalah baru bagi diri Anda. Jakanilah hidup ini dengan penuh ketenangan, kedamaian. Take every thing easy. Jadikan diri Anda tenang, jangan marah. Marah merusak diri Anda dari dalam diri Anda.

Wallaahu a'lam bi al-shawaab. Semoga ada manfaatnya. Aamiin. Taushiyah ditulis dalam perjalanan dari Matraman menuju Kampus FITK UIN Jakarta di Ciputat, Senen pagi, tanggal 26 September 2016.

[page_visit_counter_md id="1546"]