JANGAN HANGUSKAN AMAL BAIKMU DENGAN SIKAP IRIMU
JANGAN HANGUSKAN AMAL BAIKMU DENGAN SIKAP IRIMU

Kesejahteraan hidup kita berbeda-beda tingkatannya. Ada yang kedudukannya tinggi, ada yang menengah, ada yang rendah, dan bahkan ada pula yang tidak memiliki kedudukan apa pun. Ada yang hartanya yang paling banyak, ada yang banyak, dan ada pula yang sedikit, dan bahkan ada yang tidak memiliki apa-apa kecuali pakaian yang ada pada badannya. Ada yang sangat tinggi jabatannya, ada yang menengah, ada pula yang rendah, dan bahkan ada yang tidak memiliki jabatan apa pun.

Keadaan ini dapat menimbulkan kesenjangan social, dan juga kecemburuan social di antara masyarakat. Kecemburuan social itulah yang disbeut iri. Sikap iri adalah sikap yang berbahaya di dalam diri seseorang. Iri ini dapat muncul dari seseorang kalau dia melihat orang lebih tinggi tingkat kesejahteraannya daripada dirinya. Iri biasa muncul dari seseorang yang lebih rendah, lebih rendah kedudukannya, lebih kurang kekayaannya, dan lebih rendah posisinya. Karena itu, ketika kita memiliki kedudukan yang lebih rendah, memiliki kekayaan yang lebih sedikit, dan memiliki jabatan yang lebih tinggi, berhati-hatilah karena pada saat itu iri yang ada di dalam diri kita bisa muncul.

Orang yang lebih tinggi di atas kita dapat melahirkan iri kalau dia melihat orang lain lagi berada lebih tinggi di atas dirinya, lebih tinggi posisinya, lebih banyak kekayaannya, dan lebih tinggi kedudukannya. Ini berarti bahwa iri iut boleh jadi dari setiap orang yang lebih tinggi, lebih tinggi dalam beberapa hal dari dirinya. Ini menunjukkan bahwa iri itu akan muncul kalau seseorang melihat kepada orang lain yang lebih daripada dirinya.

Kalau mau agar iri di dalam diri kita tidak muncul janganlah membanding-bandingkan apa yang ada pada diri kita dengan apa yang ada pada orang lain. Kalau kita melihat kepada orang yang lebih tinggi, maka berhati-hatilah karena pada saat itu Anda bisa bersikap iri kepada orang itu, Kalau Anda melihat kepada orang yang lebih banyak kekayaannya, maka berhati-hatilah. Sebab, boleh jadi pada saat itu, sikap iri Anda akan muncul.

Akan tetapi, kalau Anda melihat kepada orang lain yang berada di bawah Anda, kekayaannya lebih rendah daripada Anda, kedudukannya lebih rendah daripada kedudukan Anda, maka pada saat itu dapat dipastikan sikap iri dalam diri Anda tidak pernah muncul, tidak ada iri jika memandang ke bawah. Dalam konteks itu juga Anda harus berhati-hati, karena boleh jadi sikap atau sifat lain yang akan muncul, yaitu sombong. Merasa memeiliki kelebihan dari orang lain.

Karena itu, Rasulullah panutan kita memberi tuntunan kepada kita agar kita selalu melihat ke bawah, dan jangan melihat ke atas. Kata beliau: “Pandanglah kepada orang yang lebih rendah daripada engkau, dan janganlah memandang kepada orang yang lebih tinggi daripadamu. Itu lebih baik bagimu, dan agar kamu tidak meningkari nikmat Allah yang ada padamu.” Yang dimaksud dengan rendah di dalam sabda Rasulullah itu adalah rendah kedudukannya, kurang hartanya, kurang kemampuannya. Yang dimaksud dengan tinggi dalam hadis itu ilah lebih tinggi kedudukannya, lebih banyak kekayaannya daripadamu.

Kalau iri sudah muncul di dalam dirimu, hatimu tidak akan pernah tenang, pikiranmu tidak akan pernah positif, dan keadaan jiwamu tidak stabil. Kalau ini yang sudah terjadi padamu, maka kestabilan dalam hidupmu hilang. Dan bahkan yang sangat berbahaya adalah engkau bisa mencari-cari kesalahan orang yang engkau iri itu, jika orang itu dekta denganmu. Atau engkau akan melakukan cara-cara yang tidak benar untuk mendapatkan apa yang dimiliki oleh orang yang memiliki kelebihan itu.

Tidak hanya bahaya iri terhadap diri manusia. Iri juga akan menimbulkan bahaya bagi amal yang telah kita lakukan, yaitu menghanguskan amal kita. Hal ini seperti yang telah digambarkan oleh Rasulullah dalam sebuah hadisnya: “Jauhilah oleh kalian sikap iri. Sesungguhnya iri itu dapat menghanguskan semua amal baik yang telah kalian lakukan, sebagaimana api menghanguskan kayu bakar.” Amal yang telah dilakukan menjadi sia karena hangus dilahap oleh iri itu.

Penangkal untuk itu adalah mensyukuri apa yang telah dianugerhakan Allah kepada Anda sambil berusaha dengan sungguh-sungguh untuk mencari dan mendapatkan yang lebih baik daraipada apa yang Anda miliki sekarang. Jika Anda melihat orang lain memiliki kelebihan daripada Anda, maka katakanlah Alhamdulillah bahwa dia diberi lebih daripada Anda. Kemudian ketika Anda melihat kepada orang yang memiliki lebih kurang atau lebih rendah daripada Anda, maka katakan pula Alhamdulillah bahwa Anda masih lebih baik daripada dia. Dengan begitu hati Anda menjadi tenang, dan pikiran Anda pun menjadi tenang. Iri merusak diri Anda dan menghnguskan semua amal baik Anda.

Semoga kita mampu menjauhkan diri dari sifat iri, dan Allah memberi kekuatan kepada kita untuk menghindari dan menjauhinya. Aamiin. Walaahu a’lam bi al-shawaab. Jakarta-Matraman, Rabu pagi, tanggal 28 September 2016.

[page_visit_counter_md id="1574"]