Keberhasilan Pementasan “Telah Pergi Ia, Telah Kembali Ia” sebagai Penampilan Perdana di Pestarama#9
Keberhasilan Pementasan “Telah Pergi Ia, Telah Kembali Ia” sebagai Penampilan Perdana di Pestarama#9

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, melangsungkan pementasan perdana dari Pestarama#9, setelah melewati beberapa rangkaian acara sebelumnya. Pementasan perdana ini dilangsungkan pada Selasa (28/5/2024) bertempat di Teater Bulungan, Jakarta Selatan. Pementasan ini mengangkat judul “Telah Pergi Ia, Telah Kembali Ia”.

Naskah “Telah Pergi Ia, Telah Kembali Ia” merupakan naskah karya Arifin C. Noer, seorang sutradara teater dan film yang menghasilkan banyak penghargaan dari karya-karyanya. Naskah “Telah Pergi Ia, Telah Kembali Ia” menceritakan tentang kericuhan yang terjadi setelah Nabi Muhammad Saw., tiada. Kisah ini berfokus pada bagaimana umat Islam dan para sahabat Nabi berusaha mengatasi kebingungan, keresahan, dan kecemasan yang mereka hadapi. Selain itu, mereka juga ingin mengatasi permasalahan tentang orang-orang yang mengaku Nabi.

Pementasan dimulai dengan registrasi yang dibuka pada pukul 17.00 WIB lalu ditutup pada pukul 21.00 WIB.  Pementasan “Telah Pergi Ia, Telah Kembali Ia” dipandu oleh Dina Amelia, siswa semester dua, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

Pementasan naskah “Telah Pergi Ia, Telah Kembali Ia” ditampilkan dengan sangat baik dan memukau oleh mahasiswa PBSI angkatan 2021. Pementasan ini berhasil membuat penonton merasakan perasaan sedih, amarah, dan sedikit kekonyolan dari para pemain yang berperan sebagai nabi-nabi palsu, yaitu Tri sebagai Thulaihah dan Nadiya sebagai Musailamah. Selain itu, pemain lain dapat membuat penonton ikut merasakan perasaan resah, sedih, pedih, dan bingung yang mereka rasakan sebagai orang-orang yang kehilangan pemimpin.

Salah satu penonton mengungkapkan kekagumannya terhadap pementasan pembuka kali ini. “Pertunjukannya bikin salut sih, apalagi dari segi artistik, yang tadinya mereka tuh kecil tiba-tiba hari ini keliatan beda. Ide yang diangkat juga keren,” ujar Elis, Mahasiswa semester 8, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

Komentar menarik juga diberikan oleh Dr. Irsyad Ridho, S.Pd., M.Hum, sebagai pengisi acara diskusi panggung.

“Memainkan naskah dengan jumlah pemain yang banyak adalah tantangan yang sangat besar, tapi pementasan ini berhasil dilakukan dengan rapi. Meskipun penampilan ini ditampilkan satu setengah jam, tapi pementasan ini berhasil dilakukan dengan baik dan tidak membosankan,” ucap Ridho.

Pementasan “Telah Pergi Ia Telah Kembali Ia” selain dilaksanakan dengan rapi dan menakjubkan, juga mengingatkan kita pada kenangan masa kecil yang sering disuguhkan dengan cerita-cerita Nabi yang memberikan banyak pelajaran.

“Telah Pergi Ia, Telah Kembali Ia” juga memberikan pelajaran yang tidak kalah mengesankan. Amanat yang didapatkan dalam pementasan ini adalah bagaimana seseorang selalu berpegang teguh pada keimanan yang dianut, berani untuk mengungkapkan keresahan, serta berani melawan apa yang salah, serta menegakkan apa yang menjadi haknya. (AZZ)

Tag :