 Gedung FITK, BERITA FITK Online
Gedung FITK, BERITA FITK Online- Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) kembali mengharumkan nama Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Kegugruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam ajang Duta Bahasa Putri Provinsi Banten 2021 dengan meraih predikat peserta Favorit. Mahasiswa atas nama 
Aura Nur Az-Zahra dengan Nomor Induk Mahasiswa 11190130000007 yang tercatat sebagai mahasiswa semester IV berhasil mengungguli beberapa pesaingnya dalam kejuaraan tersebut.
Untuk diketahui, jumlah peserta yang mendaftar dalam ajang tersebut berjumlah 163, kemudian terseleksi menjadi 60 besar peserta, setelahnya terseleksi kembali menjadi 30 besar. Kemudian yang terakhir mengerucut menjadi 5 besar juara terdiri dari: Finalis terbaik putra dan putri 1, finalis terbaik putra dan putri 2, finalis terbaik putra dan putri 3, finalis terfavorit putra dan putri.
Saat dihubungi Humas FITK dan ditanyakan alasannya mengikuti ajang tersebut iya menjawab, “Merasa terpanggil dan ingin mencoba hal baru,” ucapnya.
Dilanjutkannya, kenapa dia merasa terpanggil mengikuti kegitan tersebut karena ajang tersebut bergerak di bidang kebahasaan dan kesastraan.
“Karena menurut saya duta bahasa ini bergerak pada kebahasaan dan kesastraan dan kebetulan saya berasal dari jurusan bahasa dan sastra, jadi saya percaya diri untuk maju pada kompetisi itu,” jelasnya.
“Ingin mencoba hal baru. Saya jarang mengikuti ajang perlombaan, memang saya suka sekali membaca puisi. Namun, kemampuan saya terbilang biasa dibanding peserta lomba puisi lain. Terakhir kali saya mengikuti lomba itu tahun 2015 di Solo, yaitu Lomba Karya Jurnalistik Siswa (LKJS). Dari pengalaman lomba di Solo saya sudah memiliki banyak gambaran tentang ilmu yang didapatkan, teman baru, berkunjung ke tempat baru juga. Maka saya bersemangat mengikuti perlombaan duta bahasa ini,” ujarnya.
Aura juga menyampaikan pesan kepada teman-temanya untuk mengikuti langkahnya.
“Semoga setiap tahunnya ada perwakilan mahasiswa PBSI yang mendaftar, asal mau mencoba terlebih dahulu, menang atau kalah urusan belakangan,” tutupnya. (MusAm)