MAHASISWA PBSI UIN JAKARTA TERBITKAN JURNAL HMPS PERTAMA
MAHASISWA PBSI UIN JAKARTA TERBITKAN JURNAL HMPS PERTAMA

Gedung FITK, BERITA FITK Online- Publikasi ilmiah di perguruan tinggi sudah menjadi keharusan saat ini. Publikasi juga diperlukan untuk menaikan peringkat webomentrik perguruan tinggi yang memiliki indikator, jumlah link yang merujuk pada institusi perguruan tinggi, jumlah kutipan, dan artikel tersebar. Oleh karena itu, dosen dan mahasiswa dituntut untuk melakukan publikasi sekaligus pengembangan keilmuan.

“Sepanjang 2020–2021, 153 artikel terbit di berbagai jurnal nasional. Lalu, sejak Januari hingga Juni 2022, setidaknya sudah 30-an artikel terbit diberbagai jurnal terakreditasi SINTA. Hal tersebut memperlihatkan konsistensi mahasiswa dalam mempublikasikan tulisan di jurnal ilmiah.” Ujar Makyun Subuki, Kaprodi PBSI UIN Jakarta.

Untuk mengakomodasi gairah menulis tersebut, Himpunan Mahasiswa Prodi Studi (HMPS) Bahasa Indonesia, FITK UIN Syarif Hidayatulah Jakarta menerbitkan Bestari: Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia serta Pengajarannya. Jurnal Bestari sekaligus mendampingi Jurnal Dialektika (Sinta 3) yang sudah ada di PBSI. Pengelola Jurnal Bestari mahasiswa PBSI angkatan 2020 dan 2021, Editor in Chief Fathma Cita Zunurahma(2020 ) maupun Editor Elis Susilawati, Naswah Mirzanty, Oktavianna, dan Selvia Parwati Putri (2020) dan Assitant to Editor-nya Aidahlia dan Rania Rinanta Marito Harahap (2021).

Dalam sambutan pelucuran Jurnal Bestari, Selasa, 16 Agustus 2022, Dr. Sururin, M.Ag., selaku Dekan FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mengapresiasi produktivitas mahasiswa PBSI dalam mempublikasikan tulisan. “Saya atas nama pimpinan menyambut baik atas kreativitas mahasiswa yang tidak sekadar wacana, tetapi benar-benar terealisasi,” jelas Sururin. Dengan terbitnya Jurnal Bestari, akan menjadi kontribusi mahasiswa muslim dalam berdakwah. “Jadi, inilah sarana dakwah kita untuk menyebarluaskan, untuk mendesiminasikan karya-karya kita yang akan memberikan pencerahan, pengetahuan, mencerdaskan lagi masyarakat, khususnya pengkaji dan pemerhati bahasa Indonesia karena bagian dari tugas dan tanggung jawab kita semua untuk mengembangkan dan melestarikan ilmu bahasa Indonesia itu sendiri,” papar Sururin.

Sebanyak 27 mitra bestari yang berasal dari berbagai kampus di  bagian barat Indonesia (Universitas Samudra) sampai bagian Timur (Universitas Hamzanwadi, NTB, Universitas Timor, NTT dan Universitas Cenderawasih, Papua). Selain itu, para mitra bestari juga berasal dari IPTABI (Ikatan Tadris Bahasa Indonesia) diantaranya UIN Syarif Hidayatullah, UIN Sumut, IAIN Syekh Nurjati Cirebon, UIN Raden Mas Sahid Surakarta, Institut Agama Islam Darussalam Blokagung, Banyuwangi, dan UIN Ali Rahmatullah Tulungagung.  Serta dari STKIP Singkawang, Kalimantan Barat, Universitas Negeri Manado, IAIN Manado,  dan Universitas Sam Ratulangi. Serta, Universitas Negeri Jember, Universitas PGRI Madiun, ITB Ahmad Dahlan, Politeknik Negeri Jakarta, Universitas Indraprasta, dan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Banten. Selain dari kampus-kampus di tanah air juga terdapat mitra bestari  berasal Aledu Gmbh Jerman. Sebaran mitra bestari tersebut memperlihatkan keseriusan pengelola jurnal dalam mengaungkan semangat publikasi mahasiswa.

Dalam peresmian Jurnal Bestari diselenggarakan juga seminar nasional (16/08/2022) dan workshop untuk mintra bestari (18/08/2022). Narasumber yang mengisi kegiatan tersebut diantarannya, Nur Rohim Yunus, LLM, Ph. D, Editor in Chief Jurnal Cita Hukum Sinta 2 dan terindeks WOS; Didah Hamidah, M.Pd. editor in chief Jurnal Dialektika, Sinta 3)dan Nur Syamsiah, M.Pd. (Dosen PBSI), Syihaabul Hudaa, M.Pd. reviewer jurnal terakreditasi dan Medeley Advisor.

Tito Tri Kadafi mahasiswa yang telah mempublikasikan 6 artikel di berbagai jurnal nasional terakreditasi, mengungkapkan Jurnal Bestari yang dikelola mahasiswa amat bisa jadi bukti untuk membumikan iklim ilmiah. “Sering kali dunia ilmiah diperkenalkan dengan cara-cara dan tahapan yang kompleks dan hanya lekat dengan mereka yang sudah berprofesi sebagai akademisi, mahasiswa yang cenderung praktis lebih jarang dilekatkan soal itu.” Ujar Tito, mahasiswa berprestasi angkatan 2018 yang baru saja menyelesaikan studi. “Semoga jurnalnya bisa keberlanjutan dan jadi best practice buat lingkungan mahasiswa di dalam ataupun luar universitas.”Pungkas Tito, mahasiswa lulus dengan IPK 3,98 dan punya segudang prestasi.

“Kami mengundang teman-teman mahasiswa untuk mengirimkan tulisan ke Bestari: Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia serta Pengajarannya. Jurnal ini terbit tiga kali dalam setahun yakni pada Januari, Mei, dan September. Semoga kemunculan Bestari makin meningkatkan gairah menulis mahasiswa PBSI dan TBI di seluruh Indonesia” ujar Fathma Cita, editor in chief. Fatma juga menjanjikan workshop terkait jurnal dengan pembicara pakar-pakar dari UIN Syarif Hidayatullah maupun dari kampus luar akan menjadi kegiatan rutin sebagai bentuk apresiasi pengelola kepada  mitra bestari dan para kontributor.

“Kehadiran Jurnal Bestari diharapkan makin mendorong riset dan publikasi mahasiswa, sehingga dinamika kehidupan akdemik semakin maju,” pungkas Makyun. (Selvia Parwati, mahasiswa PBSI/5)

Untuk dokumentasi lengkap, silakan buka link di sini