Model Kurikulum Double Track di Pendidikan Menengah dan SNBT 2023: Catatan Reflektif
Model Kurikulum Double Track di Pendidikan Menengah dan SNBT 2023: Catatan Reflektif

Pengantar Kurikulum merupakan salah satu komponen utama dan strategis dalam proses pendidikan. Karena itu kurikulum bukan hanya sebatas rencana untuk pembelajaran di kelas atau sebatas buku ajar yang dijadikan acuan dan rujukan guru-dosen dan peserta didik dalam melakukan proses pembelajaran di kelas dan di luar kelas, melainkan sebagai instrumen transmisi nilai-nilai, sosio-kultural dan local wisdom serta instrumen transformasi ilmu pengetahuan dan teknologi dan pembentukan kompetensi masa depan.

HE Sahle-Work Zewde (2021) dalam Reimagining Our Futures Together: A New Social Contract for Education berpandangan bahwa “Education is the key pathway to address these entrenched inequalities. Building on what we know, we need to transform education. Classrooms and schools are essential, but they will need to be constructed and experienced differently in the future. Education must build skills needed in 21st century workplaces, taking into account the changing nature of work and the different ways that economic security can be provisioned. Furthermore, global financing for education must be expanded to ensure that the universal right to education is protected.” Agar proses pendidikan di semua tingkatan dapat menjalankan fungsinya sebagaimana ditegaskan di atas, maka keberadaan kurikulum dalam proses pendidikan terutama di satuan Pendidikan formal menjadi bagian penting.

Selanjutnya Smith (2000) dalam jurnal “Curriculum as a Body of and Practice”  menegaskan bahwa “curriculum as a body of knowledge to be transmitted, curriculum as an attempt to achieve certain and in students-product, curriculum as process and curriculum as praxis.” Dengan demikian makna kurikulum tidak saja hanya dalam lingkup mikro melainkan begitu luas maknanya tidak saja dalam lingkup pembelajaran di kelas, melainkan pada area di luar pembelajaran juga menjadi bagian dari makna kurikulum.

Adanya kurikulum dalam lingkup persekolahan, kita bisa mengetahui kemana arah tujuan pendidikan baik tujuan pendidikan nasional yang merupakan penjabaran dari tujuan nasional maupun tujuan institusional pendidikan  akan dijalankan dan digerakkan serta ditetapkan targetnya yang tercermin dalam profil lulusan. Pada lingkup satuan pendidikan, kita akan mengetahui kemana arah dan suasana pembelajaran yang akan diterima peserta didik di sekolah/madrasah dan perguruan tinggi melalui desain, rancangan, pelaksanaan dan asesmen pembelajaran oleh pendidik. Karena itulah, kurikulum menjadi niscaya adanya di setiap institusi pendidikan dengan desain dan paradigma kurikulum yang futuristik, adaptif, kontekstual, fleksibel dan dinamis sejalan dengan tantangan dan perkembangan sosial budaya, ekonomi dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi baik dalam lingkup nasional maupun global.

Model Kurikulum Double Track dan SNBT PTN 2023 Dalam tulisan opininya di Media Indonesia, 24 Februari 2023, Prof. Dinn Wahyudin (Pakar Kurikulum UPI Bandung)  menegaskan bahwa saat ini pemerintah tengah memberlakukan kebijakan kurikulum ganda pada satuan pendidikan dasar dan menengah. Adanya perberlakuan kebijakan kurikulum ganda pada satuan pendidikan dasar dan menengah ditandai adanya satuan pendidikan yang masih menerapkan Kurikulum 2013 dan satuan pendidikan yang menerapkan Kurikulum Merdeka (KuMer 2022) atau saya menyebutnya sebagai pemberlakukan model kurikulum double track di satuan pendidikan dasar dan menengah. Adanya kurikulum ganda saat ini di persekolahan karena Pemerintah bersama DPR bersepakat memang tidak mewajibkan kepada satuan pendidikan untuk menerapkan Kurikulum Merdeka (KuMer 2022).

Lebih lanjut Dinn Wahyudin menegaskan bahwa Pemerintah bersama dengan DPR sepakat untuk tidak mewajibkan implementasi kurikulum Merdeka Belajar di sekolah pada 2023/2024. Hal itu disampaikan Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda. Saat ini sekolah diberikan kebebasan memilih apakah masih menggunakan Kurikulum 2013 atau menerapkan Kurikulum Merdeka Belajar. Pemilihan tersebut bisa didasarkan kesiapan tiap-tiap sekolah.Ada sejumlah alasan mengapa pemerintah dan DPR belum mewajibkan Kurikulum Merdeka Belajar itu diterapkan pada semua satuan pendidikan, baik PAUD, pendidikan dasar, maupun pendidikan menengah pada tahun ajaran baru 2023/2024 ini. Salah satunya ialah pihak legislatif masih perlu melihat sejauh mana efektivitas penerapan kurikulum tersebut. Apakah kurikulum baru memberi ruang yang lebih kepada guru. Apakah kurikulum baru memberikan pembelajaran yang fokus kepada siswa sesuai minat dan bakatnya? Semuanya perlu dievaluasi. (Dinn Wahyudin) Sumber: https://m.mediaindonesia.com/opini/560601/kurikulum-ganda

Dengan model kurikulum Double Track akan berdampak pada adanya 2 wajah mutu pendidikan dan profil lulusan pada satuan dan jenis pendidikan yang sama dengan implementasi kurikulum yang berbeda antara satuan pendidikan yang mengimplementasikan K 13 dengan satuan pendidikan yang mengimplementasikan KuMer 2022.

Bagi satuan pendidikan SD/MI dan SMP/MTs dampak yang diakibatkan bisa jadi tidak begitu terasa karena lulusan dari satuan jenjang pendidikan dasar akan melanjutkan pada jenjang pendidikan menengah. Berbeda dengan lulusan satuan pendidikan menengah dimana mereka akan melanjutkan studi di perguruan tinggi atau akan memasuki dunia nyata yaitu bekerja.

Adanya sistem seleksi versi baru untuk masuk ke jenjang pendidikan tinggi saat ini (Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2023) yang berubah secara fundamental dari sistem sebelumnya terutama pada Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) sebagai pengganti Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).

SNBT yang berfokus pada pengukuran kemampuan penalaran dan pemecahan masalah menunjukan adanya perbedaan dengan SBMPTN 2023. Pada SNBT 2023 tidak ada lagi tes mata pelajaran atau Tes Potensi Akademik (TKA), tetapi hanya Tes Potensi Skolastik (TPS) yang akan menguji empat aspek yaitu: 1. Potensi kognitif; 2. Penalaran matematika; 3. Literasi dalam bahasa Indonesia; 4. Literasi dalam bahasa Inggris. Sebagao contoh soal UTBK SNBT 2023 sebagai instrumen Tes Masuk Perguruan Tinggi Negeri akan menitikberatkan pada kemampuan penalaran peserta didik, bukan hafalan.

Dengan demikian, skema seleksi menjadi lebih adil dan setiap peserta didik memiliki kesempatan untuk sukses pada jalur SNBT 2023. Pertanyaannya adalah apakah dengan model kurikulum Double Track yang diterapkan di satuan pendidikan jenjang menengah menunjukkan relevansinya dengan kompetensi yang semestinya dimiliki oleh siswa didik lulusan jenjang pendidikan menengah yang akan ikut SNBT versi 2023?

UTBK SNBT 2023 pendaftarannya akan dibuka pada tanggal 23 Maret- 14 April 2023. UTBK SNBT 2023 dapat diikuti oleh lulusan jenjang pendidikan menengah tahun 2021, 2022, dan 2023 dari satuan pendidikan menengah (SMA/MA/SMK/MAK dan sederajat) serta lulusan Paket C tahun 2021, 2022, dan 2023 dengan umur maksimal 25 tahun  (per 1 Juli 2023). Dengan kriteria peserta UTBK SNBT 2023 tersebut, menggambarkan bahwa peserta UTBK 2023 adalah mereka lulusan dari jenjang pendidikan menengah dengan model implementasi kurikulum double track. Keikutsertaan dalam UTBK SNBT 2023 menjadi syarat utama untuk mengikuti Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT)  pada PTN akademik, PTN Vokasi, dan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) di Kementerian Agama.,

Dua sistem kurikulum yang berbeda dengan kebijakan yang berbeda pula sudah barang tentu akan melahirkan sumber kerepotan dalam manajemen pelayanan di satuan pendidikan. Kurikulum ganda dipilih sebagai opsi/pilihan terbaik, tetapi bisa merepotkan bila dilaksanakan secara tidak tepat atau mismanajemen. Kurikulum ganda harus dipandang sebagai periode transisi saling belajar (learning together), saling introspeksi, dan saling proses refleksi. Diperlukan proses komunikasi yang kondusif antara para pelaksana kurikulum (guru dan kepala sekolah, pengawas) di satu sisi dan para pengambil kebijakan (policy makers) di sisi lain.Sumber: https://m.mediaindonesia.com/opini/560601/kurikulum-ganda

Penutup Untuk mengukur apakah ada relevansi dan pengaruhnya implementasi model kurikulum ganda (Double Track Curriculum Model) di jenjang pendidikan menengah yang pemberlakukannya setelah masa pandemi covid 19, mana yang lebih berdampak antara kurikulum 2013 dengan kurikulum merdeka pada kesiapan siswa didik dan lulusan satuan pendidikan menengah dalam mengikuti UTBK SNBT 2023 dan yang berhasil lulus dalam UTBK SNBT 2023, Pelaksanaan UTBK gelombang I  pada tanggal 08 - 14 Mei 2023. Sedangkan pelaksanaan UTBK gelombang Il pada tanggal 22 - 28 Mei 2023. kita tunggu hasil pengumuman hasil UTBK SNBT yang akan pada tanggal 20 Juni 2023.

Implementasi kurikulum apapun desain dan model serta paradigmanya termasuk dengan adanya kurikulum ganda yang sedang berjalan saat ini akan sukses termasuk sukses menghantarkan para lulusan peserta didikan jenjang pendidikan menengah mengikuti UTBK SNBT 2023 bila berada di tangan guru yang hebat (great teacher). Guru sebagai kelompok terdepan (the front providers) dan aktor kunci (key person) dalam pelaksanaan kurikulum. Adanya model kurikulum ganda (double track curriculum model) dalam sistem pendidikan nasional saat ini akan berjalan dengan baik dan tetap menunjukkan mutu proses, hasil dan outcome yang tinggi bila dijalankan oleh guru yang profesional dan pembelajar sepanjang hayat. Untuk itu diperlukan langkah kebijakan untuk membangun guru profesional yang pembelajar berkelanjutan dengan cara membahagiakan mereka, memuliakan mereka, menghargai jerih payah mereka. Karena mereka sesungguhnya adalah kelompok terdepan dalam setiap implementasi kurikulum termasuk kurikulum baru (kurikulum merdeka). Di tangan para guru profesional dan pembelajar sejati yang berdedikasi tinggi, guru yang tulus, guru yang menunjukkan adanya kapasitas berpikirnya yang tumbuh dan berkembang (growth mindset teacher), guru yang kreatif, inovatif, adaptif, agilitif, guru yang memiliki digital mindset dengan perkembangan dan kemajuan teknologi digital, implementasi     kurikulum dipertaruhkan dan menjadi sesuatu yang mudah dilaksanakan dan tepat.

Oleh: Abdul Rozak, Dosen PIPS FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Pemerhati Pendidikan