Gedung FITK, BERITA FITK Online– Lembaga Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (LPTK) UIN Jakarta pekan depan dijadwalkan akan menggelar monitoring dan evaluasi (monev) serta induksi mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (PPG) Dalam Jabatan Batch 3 tahun 2022. Kegiatan tersebut akan diselenggarakan di sejumlah daerah, di antaranya DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Sulawesi Tengah.

“Insya Allah minggu depan kita akan monev dan induksi untuk para peserta firsttaker dan retaker batch 3. Kegiatan ini akan dilakukan pada 19-26 Januari 2023 dan dibagi ke dalam tiga gelomban,” terang Dr. Zaenul Slam, M.Pd., Kaprodi PPG, pada rapat persiapan teknis kegiatan Monev dan Induksi di Ruang Sidang FITK, Kamis (12/1/2023).

“Jadi kegiatan ini dirancang sesuai dengan kebijakan Panitia Nasional dan Diktis Kemenag serta dilaksanakan setelah Uji Kinerja (Ukin) pada 12-16 Januari 2023 dan sebelum Uji Pengetahuan (UP) pada 28-29 Januari 2023. Mudah-mudahan upaya ini membuahkan hasil maksimal,” harap pria asal Majalengka, Jawa Barat. itu.

Dekan FITK Dr. Sururin, M.Ag., mengatakan, kegiatan monev bertujuan untuk mengetahui sejauh mana program PPG berlangsung. Selain itu pihaknya juga ingin mengetahui umpan balik dari mahasiswa, pemerintah daerah, dan kementerian agama sebagai pengguna lulusan.

Sementara untuk induksi, pihaknya berupaya untuk memaksimalkan peningkatan kompetensi mahasiswa, baik kompetensi profesional maupun pedagogik, sehingga mahasiswa siap menghadapi Ukin dan UP.

“LPTK FITK sebagai penyelenggara PPG berupaya semaksimal mungkin untuk peningkatan kompetensi para mahasiswa, sehingga mereka siap menghadapi Ukin yang sedang berlangsung dan UP pada akhir Januari mendatang,” terang Ketua Umum Forum Dekan Tarbiyah dan Keguruan (Fordetak) Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri se-Indonesia itu.

“Selain upaya lahir yang sudah, sedang, dan akan dilaksanakan, kami pun setiap menjelang pelaksanaan UP dengan menyelenggarakan doa dan istighasah bersama. Tujuannya agar dilancarkan dan dimudahkan saat UP berlangsung,” pungkas pakar Psikologi Agama itu. (MusAm)