PENGALAMAN INSPIRATIF DALAM PENDIDIKAN HUMANISTIK (Bagian 7) Ayahku Adalah Guru Privatku (2)
PENGALAMAN INSPIRATIF DALAM PENDIDIKAN HUMANISTIK (Bagian 7) Ayahku Adalah Guru Privatku (2)

Seperti yang saya katakan kemarin bahwa kami selalu melaksanakan shalat maghrib secara berjmaah. Bahkan boleh dikatakan, sudah menjadi kewajiban untuk melaksanakan shalat berjamaah Magrib setiap malam. Usai shalat Magrib kami semua ikut mengikuti bacaan-bacan wirid dan doa yang dipimpin langsung oleh ayah.

Tidak ada satu pun di antara kami yang tidak ikut. Kami dengan setia mengikuti bacaan-bacaan zikir, yang sangat panjang, dimulai dari surat Al-Fatihah, lalu awal surah al-Baqarah, ayat Al-Kursi dan lain-lain, lalu diikuti dengan bacaan Subahanallah 30 kali, Alhamdulillah 30 kali, dan Allahu akbar 30 kali. Lalu diikuti dengan doa yang juga dipimpin oleh ayah. Semua doa yang dibaca dengan Bahasa Arab. Sewaktu kami kecil doa itu hanya untuk kami anak-anaknya.

Setiap malam Jumat adalah hari libur bagi semua murid ngaji ketika itu. Tidak ada kegiatan belajar mengaji pada malam itu. Kami satu keluarga memanfaatkan waktu libur untuk kegiatan khusus keluarga. Di samping zikir yang umum, seperti yang saya sebutkan di atas, kami juga harus ikut membaca Surat Yasin hingga selesai secara bersama-sama. Setelah itu baru dibacakan doa. Membaca surat Yasin setiap malam Jumat bagaikan menjadi kewajiban kami semuanya. Tidak ada yang tidak boleh ikut. Inilah kebiasaan yang dilakukan keluarga kami, ketika saya masih kecil hingga sekarang. Tanpa henti setiap malam. Hal tidak dilakukan, kecuali kami tidak berada di rumah itu pada malam Jumat.

Ada tambahan kegiatan doa dan zikir yang dilakukan oleh ayah dan semua keluarga setelah saya, kakak saya, dan semua adik-adik saya merantau ke Makassar untuk melanjutkan studi di IAIN Alauddin Makassar. Allah tekah mnewajibkan saya dan semua adik-adik harus melanjutkan studi ke Makassar, dan wajib masuk Perguruan Tinggi Agama (IAIN). Kegiatan ayah dan keluarga pada malam Jumat, usai melaksanakan shalat maghrib, dan pada beberapa malam yang lain, tidak hanya terbatas pada bacaan zikir dan doa itu, tetapi kami secara khusus didoakan satu per satu, dan masing-masing kami dibacakan Al-Fatihah dengan disebutkan nama masing-masing. Doa itu ditujukan agar kami semua mendapatkan ilmu yang bermanfaat, diberi kemudahan oleh Allah rezeki, dan dimudahkan semua urusan kami di sana.

Setelah saya dan adik-adik beristeri atau bersuami, doa-doa dan zikir untuk kami pun bertambah. Setiap malam Jumat dan beberapa malam yang lain, terutama pada shalat tarawih, setiap malam, kami semua anak-anak didoakan satu persatu bersama isteri kami atau suami dari kakak dan adik peremmpuan saya. Anak-anak dari kami pun, atau cucu beliau dibacakan Al-Fatihah satu per satu dengan menyebutkan nama-nama dari semua cucunya. Tidak ada satu pun dari anak-anak beliau dan cucu-cucu beliau yang tidak mendapatkan bacaan Al-Fatihah.

Usai semua rangkaian zikir dan doa, kami pun masih mempunyai kewajiban. Semua kami, dan cucu-cucu harus mendengarkan nasihat beliau pada malam-malam tertentu. Terutama ketika kami melakukan kesalahan, terutama kesalahan yang berkaitan adab kesopanan, melanggat etika, dan berakhlak kurang baik. Setelah mendengar nasihat itu, kami semua bersalaman dan sujud di antara kami. Pertama-tama kami lakukan salaman dan sujud kepada kedua orang tua. Biasanya mulai dari ayah, lalu ibu. Lalu kami semua saling bersalaman satu sama lain. Setelah itu, maka semua kami pun bubar.

Itulah yang keluarga kami lakukan setiap malam dan setiap malam Jumat dengan membaca Surat Yasin. Ada beberapa beberapa pendidikan dan pengajaran penting yang dilakukan oleh ayah kepada kami semua anak-anaknya. Pendidikan penting itu adalah sebagai berikut:

1. Shalat adalah sebuah kewajiban yang harus ditunaikan sesuai dengan waktunya. Semampu mungkin dilaksanakan pada awal waktunya.

2. Shalat sebisa mungkin dilakukan secara berjamaah. Ayah mewajibkan kami untuk melaksanakannya hanya pada waktu Magrib. Shalat lain boleh dilakukan sedniri.

3. Membaca wirid dan doa usai shalat harus dibiasakan. Hingga sekrang kami merasakan ada yang hilang kalau tidak membaca zikir dan doa.

4. Setiap malam Jumat kami dilatih untuk membaca surah Yasin. Hingga sekarang kami dapat menghafal surat itu tanpa harus menghafal sendiri. Karena setiap malam Jumat kami harus ikut membaca dan mendengarkannya.

5. Doa untuk setiap anak atau anggota keluarga menjadi penting untuk dilakukan oleh seorang ayah dan seorang ibu, atau oleh siapaun yang ingin mendoakannya. Pastilah ada di antara doa setiap malam atau pada malam Jumat yang terkabul oleh Allah.

6. Kami harus sujud kepada kedua orang tua yang diwujudkan melalu salaman dan sujud kepada kedua usai melaksanakan shalat dan doa.

7. Kami sebagai anak harus bersalaman di antara kami agar terjadi saling kasih dan menyayangi satu sama lain.

Semua pendidikan dan pengajaran yang diajarkan oleh ayah telah membekas kuat dan terpateri di dalam hati dan pikiran kami, dan hingga kini menjadi kebiasan baik bagi kami. Semoga ini semua menjadi amal jariah bagi ayah dan ibu, yang pahalanya berlipat ganda dan tidak pernah putus selamanya, di dunia dan akhirat.

Semoga ada manfaatnya. Aamiin. Wallaahu a’lam bi al-shawaab. Jakarta-Matraman, Ahad pagi, tanggal 20 Agustus 2016.