PENGENDALI CINTA
Dalam tulisan saya sejak beberapa hari lalu telah saya kemukakan pembagian cinta disertai uraian yang memadai tehapan macam-macam cinta itu. Cinta yang telah diuraikan itu ada 6 macam, yaitu:
1. Cinta yang dapat menyesatkan. 2. Cinta yang dapat menyenangkan. 3. Cinta yang dapat membahayakan. 4. Cinta yang dapat membahagiakan 5. Cinta yang dapat menyelamatkan. 6. Cinta yang dapat menguntungkan dan menenangkan.
Dari 6 cinta itu, ada 2 macam cinta yang dapat mengantarkan manusia ke dalam hal-hal yang negatif, bahkan membayakan diri manusia. Dua macam cinta itu adalah cinta yang pertama, yaitu cinta menyesatkan, dan cinta yang ketiga, yaitu cinta membahayakan. Kedua macam cinta itu dapat menyesatkan dan membahayakan karena cinta yang dimilikinya tidak memiliki pengendali.
Cinta-cinta lain pun, selain yang dua itu, dapat menyimpang, menyesatkan, dan membahayakan kalau cinta-cinta tidak memiliki pengendali. Oleh sebab itu, semua cinta yang dimiliki oleh manusia, yang terjalin di antara manusia, harus memiliki pengendali. Pengenali semua cinta adalah takut kepada Allah. Takut kepada Allah akan menyebabkan seseorang terhindar dari segala macam perbuatan dan sikap yang membahayakan.
Sesorang yang mencintai hartanya, tudak akan menyimpang dalam cintanya dengan hartanya, kalau dia takut kepada Allah. Seseorang yang cinta akan jabatannya, tifak akan pernah menyimpang dalam jabatannya itu kalau pengendali cintanya ada di dalam dirinya. Seseorang yang mencintainya sesamanya, tidak melakukan penyimpangan apa pun dalam jalinan cintanya itu, kalau dalam cintanya itu dia selalu takut kepada Allah. Cinta apa pun, dan cinta macam apa pun ynag dimilili oleh seseorang tidak akan menyesatkan dan membahayakan jika cinta itu selalu dikendalikan sikat takut kepada Allah swt.
Semua Cinta itu, kita sama-sama tahu, sangat indah, baik, menyenangkan, dan menenangkan. Sesuatu yang menyenangkan seseorang lebih mudah mengatarkannya ke lembah kesesatan, dan kehancuran kalau kalau dia tidak memiliki pengendali dan filtetnya. Takut kepada dengan melakukan segala ynag diperintahkannya, fan meninggalkan semua yang dilarang-Nya menjadi pengendali, pengontrol bagi seseorang dalam menjalani cinta itu. Takut kepada Allah itulah yang dalam bahasa agama disebut dengan "takwa."
Takwa itulah yang mampu menjaga manusia, agar terhindar dari segala godaan dan bahaya yang akan menimpa dirinya. Cinta kepada Rasulullaj dan cinta kepada Allah merupakan pengendali penting yang dapat mengendalikan manusia dari ha-hal hang tufak sesuai dengan tintunan ahama.
Agar cintamu selalu indah, baik, benar, menyenangkan, menenangkan, dan menguntungkan, maka milikilah sifat takwa itu, dan wujudkan takwa itu dalam sikap, ucapan, amal, dan perbuatan u sehari-sehari. Dengan begitu, cinta apa pun yang engkau miliki pasti menghasilkan kebaikan, tidak hanya bagi diri Anda, tetapi juga bagi orang lain, dan semua makhluk Allah.
Semoga kita selalu bertaKwa kepada Allah sehingga cinta-cinta kita selalu baik dab menghasilkan kebaikan bagi semuanya. Aamiin. Wallaahu a"lam bi al-shawaab. Taushiyah ini ditulis dalam perjalanan dari Matraman menuju Kota Bogor, Senen pagi, tanggal 17 Oktober 2016.
[page_visit_counter_md id="1762"]