Peran Generasi Muda dalam Melestarikan Budaya Lewat Bahasa dan Sastra dalam Karya Anak Bangsa
Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UIN Syarif Hidayatullah Bahas Peran Generasi Muda dalam Melestarikan Budaya Lewat Bahasa dan Sastra dalam Karya Anak Bangsa
BERITA FITK Online- Pada Kamis, 31 Oktober 2024 diadakan sesi seminar nasional sebagai bagian dari rangkaian acara Festival Bahasa, Budaya, dan Olahraga untuk Muda Berkarya (Fesbudraya). Acara ini diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah. Sesi kedua dimulai pukul 11.30 WIB, berlokasi di Teater Lantai 3, dengan mengundang narasumber Erisca Febriani, seorang penulis sekaligus motivator generasi muda. Sesi seminar nasional kali ini diiringi dengan moderator Ibu Dr. Lu’luil Maknun, M.Pd.
Dalam pemaparannya, Erisca Febriani menekankan peran generasi muda dalam melestarikan budaya lokal di tengah pengaruh besar globalisasi dan teknologi digital. Ia menyampaikan pandangannya mengenai bagaimana bahasa dan sastra berperan penting dalam kehidupan sehari-hari, khususnya generasi muda yang lebih banyak berinteraksi dengan budaya luar melalui media sosial dan konten digital. Erisca juga menyampaikan beberapa pemaparan tentang menjaga eksistensi bahasa, sastra, dan budaya di era modern ini dalam membuat suatu karya yang berpengaruh bagi generasi muda.
Untuk memanfaatkan di era digital sekarang, Erisca mengusulkan beberapa langkah strategis yang dapat dilakukan oleh generasi muda. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan platform digital untuk mengenalkan keragaman individu dalam negeri Indonesia yang beragam. Ia mengajak para peserta untuk terlibat dalam pembuatan konten-konten digital, seperti menulis menggunakan platform media sosial yang mendominasi zaman sekarang.
Sesi seminar berlangsung sangat interaktif. Peserta tampak sangat antusias menanggapi materi yang disampaikan oleh Erisca. Beberapa peserta mengajukan pertanyaan terkait karya-karya yang diterbitkan oleh Erisca. Salah satu pertanyaan menarik datang dari peserta yang menanyakan bagaimana Erisca menghadapi sebuah tantangan untuk menulis sebuah karya untuk punya keunikan tersendiri dalam era globalisasi sekarang?
Erisca menjawab pertanyaan tersebut dengan mengedepankan untuk melakukan riset dengan teman-teman dalam kehidupan nyata, agar mendapatkan sebuah sudut pandang yang pastinya akan berbeda dari cerita kebanyakannya, karena pengalaman pribadi sangat berperan dan berpengaruh dalam sebuah karya yang akan dibuat.
"Terkadang salah satu cerita yang baik terdapat dalam cerita yang relate dengan kehidupan nyata kita," tutur Erisca
Sesi seminar ditutup oleh moderator pada pukul 12.30 WIB. Sebelum meninggalkan panggung, Erisca Febriani menyampaikan harapan agar para peserta dapat mengambil pelajaran dari seminar ini dan berkomitmen untuk terus mendukung karya anak Indonesia. Acara ini diakhiri dengan pemberian cenderamata dan sesi dokumentasi bersama, serta diiringi tepuk tangan meriah dari para peserta sebagai tanda apresiasi atas pengalaman dan wawasan yang telah dibagikan.
Sesi selanjutnya penampilan yang dilakukan oleh mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, serta penampilan sakustik dari tim Sakustik LSO Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.
Dengan terselenggaranya seminar ini, diharapkan semakin banyak generasi muda yang terinspirasi untuk terlibat aktif dalam upaya melestarikan karya anak-anak Indonesia sebagai bagian dalam merajut mimpi dan cita-cita dalam warna-warni budaya.