Prodi PBI FITK UIN Jakarta Gelar Webinar Bertajuk “International Scholarship Webinar: Prepare Yourself to Grab Your Future Dreams Scholarship”
Prodi PBI FITK UIN Jakarta Gelar Webinar Bertajuk “International Scholarship Webinar: Prepare Yourself to Grab Your Future Dreams Scholarship”
Gedung FITK, BERITA FITK Online - Minggu, (19/9/2021) Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menggelar Webinar yang bertajuk “International Scholarship Webinar: Prepare Yourself to Grab Your Future Dreams Scholarship”. Acara tersebut sebagai awal sekaligus sebagai pre-opening English Festival 2021  yang akan resmi dimulai pada 21 September 2021. Acara ini dilangsungkan secara daring melalui platform Zoom Cloud Meeting dan diikuti oleh Mahasiswa PBI, dosen FITK, para peserta English Festival 2021, dan kalangan akademik lainnya. Dalam acara tersebut, PBI FITK menghadirkan tiga narasumber, yaitu ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Didin Nurudin Hidayat, M.A. TESOL, Ph.D., Dosen Pengajar UIN Jakarta sekaligus Founder friendsholars., Aziz Awaludin, M.Ed. mahasiswa program doktoral University of Wisconsin, Madison dan Agus Sufyan, M.App.Ling. alumni program LPDP. Dalam sambutannya sebagai Dekan, Dr. Sururin, M.Ag. Menyampaikan rasa syukur yang sedalam-dalamnya sehingga kegiatan webinar PBI ini dapat terlaksana dengan lancar. “Bapak dan ibu hadirin, alhamdulillah pada pagi hari ini kita dapat mengikuti bersama salah satu kegiatan yang sangat bagus sekali yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam bentuk Webinar International Scholarship yang nantinya akan disampaikan oleh para narasumber dan diharapkan bisa berbagi ilmu tentang Scholarship. Salah satu modal mahasiswa/mahasiswi PBI yang tentunya harus mampu berkomunikasi dengan memakai bahasa International, bahasa Inggris akan sangat berguna untuk mendapatkan beasiswa study di luar negeri atau biasa disebut dengan Scholarship,” ucap Sururin. “Untuk menutup sambutan saya, diharapkan seluruh peserta terutama Mahasiswa dan Mahasiswi Program Studi Bahasa Inggris menanamkan motivasi untuk mencapai Beasiswa di kelas Internasional. Melalui English Festival sebagai acara rutin dan acara jurusan PBI, kami mendapat banyak ilmu dan kami tunggu acara-acara yang akan diselenggarakan oleh para panitia untuk kedepannya,” tutup Sururin. Berikutnya, dalam penyampaian materinya, Aziz Awaludin menjelaskan bahwa di era sekarang sudah banyak sekali jalan untuk meraih beasiswa internasional. Disebutkan juga beberapa program yang diadakan oleh LPDP, Fulbright USA, dan Australian Awards Scholarship. Tidak hanya itu, dalam penyampaian materinya, Aziz Awaludin menyebutkan beberapa tips seperti para peserta harus menuliskan CV & Essay yang sempurna atau menakjubkan. Setelah itu, para peserta harus menemukan profesor khusus yang tertarik dengan penelitian yang kita ingin sampaikan. Selanjutnya, Agus sufyan, M.App.Ling. Dalam penyampaian materinya, menekankan bahwa kita sebagai peserta, untuk memilah dan memilih dan selalu bersikap Jujur, generous, dan ber-integritas. “kakak-kakak sekalian jika harus membuat artikel, essay, turnitinnya pun harus terbukti bersih. Itulah yang dimaksud dengan ber-integritas. Seluruh penerima beasiswa LPDP juga harus bisa memisahkan antara permasalahan internal dengan pekerjaan. Wajib bersikap profesional. Dan jika kita ingin menerima beasiswa, kita harus mempunyai mental yang kuat,” ujar Agus. “Ada beberapa hal yang harus para peserta punya sebelum daftar dan menerima beasiswa. Yang pertama Mindset, yang kedua Mindset juga, dan ketiga tetap Mindset. Kenapa saya ulang sampai 3x? karena para peserta harus mempunyai Mindset yang kuat, dan daftar juga dihimbau bersama teman jadi selalu ada semangat untuk mencapai beasiswa tersebut. Lalu point ke 4 adalah Savings, tidak harus berupa financial, bisa juga berupa pengalaman. Lalu point terakhir adalah Me and the other, maksudnya di sini adalah kita hidup bersamaan dengan perbedaan agama yang membuat kita harus ber-toleransi.” tutup pria kelahiran Indramayu ini. (MusAm/Puspanisaindri).