PROMOTING RESILIENCE IN EARLY CHILDHOOD : PSYCHOLOGICAL PERSPECTIVES FOR FUTURE EDUCATORS

PROMOTING RESILIENCE IN EARLY CHILDHOOD : PSYCHOLOGICAL PERSPECTIVES FOR FUTURE EDUCATORS
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
PERIODE 2025
Gedung PPG, BERITA FITK Online -- Pada hari Selasa, tanggal 14 Oktober 2025, telah dilaksanakan kegiatan Seminar Internasional dengan tema “Promoting Resilience in Early Childhood: Psychological Perspectives for Future Educators”. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD), Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, dan dilaksanakan di Gedung PPG lantai 2 pukul 13.00 sampai dengan 15.00 WIB.


Seminar internasional ini bertujuan untuk memberikan wawasan psikologis mengenai pentingnya resiliensi dalam pendidikan anak usia dini, sekaligus memberdayakan calon pendidik dengan perspektif global dan strategi praktis yang dapat diterapkan dalam proses pembelajaran. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi sarana memperluas jejaring akademik serta memperkuat kolaborasi internasional antara pendidik, mahasiswa, dan praktisi pendidikan anak usia dini. Adapun narasumber dalam kegiatan ini yaitu Prof. Dr. Lysann Zander dari Leibniz University Hannover, Germany, dan Prof. Maila Dinia Husni Rahiem, M.A., Ph.D. dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Kedua pembicara menyampaikan materi utama bertajuk “Rhyme, Rhythm, Movement, Pause, & Regulation: Kimo’s Lesson” yang membahas konsep resiliensi anak melalui pendekatan cerita, ritme, dan regulasi diri.


Dalam pemaparannya, para narasumber menjelaskan bahwa resiliensi pada anak dibangun melalui lima elemen utama, yakni rhyme (rima) sebagai kata jangkar yang membantu fokus anak, rhythm (irama) untuk menciptakan pola yang menenangkan, movement (gerakan) sebagai bentuk penerjemahan instruksi menjadi tindakan konkret, pause (jeda) untuk menenangkan sistem saraf melalui pernapasan, serta regulation (regulasi) sebagai proses penyelarasan emosi dan perhatian dari dukungan eksternal menuju kemandirian.


Melalui cerita “Kimo, Monyet Kecil yang Berani”, peserta diajak memahami berbagai strategi regulasi diri yang dapat diterapkan anak dalam menghadapi tantangan, antara lain melalui latihan pernapasan (breathing), pengulangan mantra tindakan seperti “pegang, pandang, pijak” (action mantra), penggunaan hitungan untuk menjaga ritme (counting), pembelajaran sosial melalui umpan balik (social coaching), serta penerapan berulang dalam situasi baru (generalization). Strategi tersebut menggambarkan proses pembentukan resiliensi secara bertahap, mulai dari pengendalian diri hingga penerapan mandiri dalam berbagai konteks kehidupan anak.

