Rapat Koordinasi PPG Bersama Akademik UIN Jakarta: Bahas Proses Bisnis, Validasi, dan Timeline Mahasiswa
Rapat Koordinasi PPG Bersama Akademik UIN Jakarta: Bahas Proses Bisnis, Validasi, dan Timeline Mahasiswa

Rapat Koordinasi PPG Bersama Akademik UIN Jakarta: Bahas Proses Bisnis, Validasi, dan Timeline Mahasiswa

 

Rapat Koordinasi PPG

Gedung FITK, BERITA FITK Online Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menggelar rapat koordinasi bersama jajaran akademik, keuangan, dan Puslipanda terkait penyelenggaraan Pendidikan Profesi Guru Dalam Jabatan (PPGDJ) tahun 2025. Rapat berlangsung di ruang sidang lantai 2 gedung FITK, Selasa (9/9/2025), dengan dihadiri para pimpinan fakultas, dosen, serta tim pengelola PPG.

Rapat Koordinasi PPG2

Dalam rapat tersebut, berbagai isu strategis dibahas, mulai dari proses bisnis PPG, validasi data mahasiswa, hingga timeline penyelesaian administrasi menjelang batas waktu sinkronisasi ke PDDikti pada 21 September 2025.

 

Jumlah Mahasiswa Capai 5.195 Orang

Dekanat FITK menjelaskan bahwa pada batch ini jumlah mahasiswa PPG melonjak signifikan, yakni mencapai 5.195 orang yang tersebar dari berbagai wilayah Indonesia. Dari jumlah tersebut, sebagian dibiayai oleh APBN Kementerian Agama (khususnya guru madrasah) dan sebagian lagi oleh APBD melalui kerja sama dengan dinas pendidikan provinsi maupun kabupaten/kota.

“Kondisi ini tentu menuntut sinergi lebih erat antarunit, baik akademik, keuangan, maupun Pustipanda. Kita harus bekerja cepat dan tepat karena waktunya sangat terbatas,” ujar Dekan FITK.

Dr. Yudhi dalam sambutannya menekankan bahwa PPG memiliki karakteristik khusus yang berbeda dari program akademik reguler. “Proses PPG melibatkan banyak pihak dan cukup rumit secara sistemik. Sinergi dan koordinasi yang intensif antarunit menjadi kunci keberhasilan penyelenggaraan PPG, terutama dengan jumlah mahasiswa yang sangat besar dan waktu yang terbatas,” ujarnya

 

Tantangan: RPL, Validasi, dan Administrasi

Salah satu pembahasan utama ialah terkait Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL), di mana setiap mahasiswa wajib mengumpulkan dokumen portofolio mengajar selama 3–6 tahun terakhir, yang kemudian dikonversi setara 27 SKS. Proses validasi ini menuntut kerja ekstra tim penilai.

Selain itu, masalah teknis juga mencuat terkait penerbitan NIM, input data ke AIS, hingga sinkronisasi nilai ke PDDikti. Rapat menegaskan perlunya pembagian kerja yang proporsional agar tidak menumpuk pada segelintir orang.

“Kalau satu orang memeriksa 500 berkas, itu tidak realistis. Harus dibagi agar hasilnya cepat dan tetap akurat,” tegas salah satu peserta rapat.

 

Strategi Akselerasi

Untuk mempercepat proses, diputuskan bahwa data mahasiswa akan diambil dari LMS dan diproses langsung oleh tim akademik serta keuangan, tanpa lagi membebani mahasiswa untuk daftar ulang manual. Mahasiswa hanya diminta memastikan kebenaran data nama, NIK, dan ijazah.

Rapat juga menyusun timeline bersama:

  • 9–11 September 2025: Profiling dan Verifikasi Data Mahasiswa.
  • 12 September 2025: Penerbitan SK Mahasiswa PPG.
  • 13–16 September 2025: Validasi Keuangan.
  • 17–19 September 2025: Generating NIM, Sinkronisasi Akademik, dan Input Nilai.
  • 20 September 2025: Deadline Finalisasi Data sebelum masuk ke PDDikti.

 

Harapan

Meski dihadapkan pada berbagai keterbatasan, pihak fakultas optimistis seluruh proses dapat diselesaikan tepat waktu. “Selama ini tingkat kelulusan mahasiswa PPG UIN Jakarta selalu tinggi, bahkan mencapai 100% pada batch sebelumnya. Prestasi ini harus kita pertahankan dengan kerja sama semua pihak,” ungkap pimpinan FITK.

Rapat ditutup dengan doa bersama dan komitmen untuk memperkuat koordinasi lintas unit. Dengan demikian, diharapkan PPG 2025 dapat berjalan lancar, transparan, dan menghasilkan guru profesional yang berkualitas bagi bangsa. (AM)